RADIKALISME AGAMA DAN UPAYA DERADIKALISASI PEMAHAMAN KEAGAMAAN
DOI:
https://doi.org/10.32332/akademika.v22i1.568Keywords:
Radicalism, War, radikalisme, jihad, qitalAbstract
Fenomena radikalisme agama merupakan persoalan yang berhubungan dengan pengalaman inti, memori kolektif dan penafsiran agama. secara umum setiap agama memiliki dua fungsi: pertama, fungsi manifest, yaitu fungsi yang disadari betul oleh para pengikutnya sebagai manifestasi objektif dari suatu sistem sosial, misalnya meningkatkan kehesivitas umat (ukuwah islamiyah). Kedua, fungsi laten, yaitu fungsi yang tidak dikehendaki secara sadar dari sistem sosial tersebut dalam memunculkan radikalisme, dan agama merupakan lahan empuk untuk menjadi crying banner dalam melakukan tindakan radikalisme. Dalam konteks agama Islam, salah satu penyebabnya adalah pemahaman yang keliru atas ayat-ayat al-Qur’an dan juga hadis Nabi tentang jihad dan perang. Tulisan ini bermaksud mendeskripsikan wacana radikalisme agama dan untuk menelaah ayat-ayat tersebut dengan memerhatikan makna dan konteks kesejarahannya sehingga dihasilkan pemahaman yang benar dan komprehensif. Hasil penelaahan memberikan kesimpulan bahwa jihad dan qital dalam al-Qur’an berbeda dengan tindakan radikalisme.
The phenomenon of religious radicalism is a matter related to core experience, collective memory and religious interpretation. In general, every religion has two functions: first, the manifest function is a function that its followers perceive as an objective manifestation of a social system, for example increasing the dignity of the ummah (ukuwah islamiyah). Secondly, latent functions, the unwittingly conscious function of the social system in generating radicalism, and religion is a soft field to become a crying banner in the conduct of radicalism. In the context of Islam, one of the reasons is the missunderstanding of the verses of Qur’an and the traditions of the Prophets of jihad and war (qital). This paper aims to describe the discourse of religious radicalism and to review these verses with regard to the meaning and historical context that result the correct and comprehensive understanding. This article concludes that jihad and war (qital) in the Qur’an is different from the act of radicalism.
Downloads
References
Al-Jabiri, Muhammad Abid. Agama, Negara dan Penerapan Syariah. Terjemah. Yogyakarta: Fajar Pustaka, 2001.
Asymâwî, Sa‘îd al-. al-Islâm al-Siyâsî. Kairo: Sînâ li al-Nasyr, 1992.
Azra, Azyumardi. Menuju Masyarakat Madani: Gagasan, Fakta dan Tantanga. Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999.
———. “Mereka Mengambil Alih Dalam Penegakan Hukum.” Republika. n.d., 2002 edisi, sec. Khazanah Suplemen Republika.
———. Pergolakan Politik Islam. Jakarta: Paramadina, 1996.
Banawiratma, J.B. “Bersama Saudara-Saudari Beriman Lain: Perspektif Gereja Katolik.” In Dialog: Kritik dan Identitas Agama. Yogyakarta: Dian Interfidei, 1993.
Chirzin, Muhammad. Jihad Dalam Al-Qur’an; Telaah Normatif, Historis dan Prospektif. Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1997.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. “Kamus Besar Bahasa Indonesia.” Jakarta: Balai Pustaka, 1995.
Echols, John M., dan Hassan Shadily. “Kamus Inggris Indonesia.” Jakarta: Gramedia, 1995.
Effendi, Bahtiar, dan Hendro Prasetyo, ed. Radikalisme Agama. Jakarta: PPIM-IAIN, 1998.
Esposito, John L. The Islamic Threat Myth or Reality? Oxford: Oxford University Press, 1992.
Fauzi, Ihsan Ali. Jalan Baru Islam; Memetakan Paradigma Mutakhir Islam Indonesia. Bandung: Mizan, 1998.
Hanafi, Muchlis M. “Konsep al-Wasathiyyah dalam Islam.” Harmoni: Jurnal Multikultural dan MultireligiusJurnal Multikultural dan Multireligius Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI Jakarta VIII, no. 32 (Oktober-Desember 2009).
Islamku, Islam Anda, Islam Kita. Kata Pengantar. Jakarta: Wahid Insitut, 2006.
Jarrâr, Husni Adhâm. al-Jihâd al-Islâmiy al-Mu‘âshir: Fiqhuh-Harakâtuh-A‘lâmuh. ’Amân: Dâr al-Basyar, 1994.
Juergensmeyer, Marx. Teror Atas Nama Tuhan : Kebangkitan Global kekerasan Agama. Jakarta: Nizam Press & Anima Publishing, 2002.
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an Kementerian Agama. Tafsir al-Qur’an Tematik. Jilid I. Jakarta: Kamil Pustaka, 2014.
Ma’arif, Ahmad Syafi’ii. “Fazlur Rahman, Al-Qur’an dan Pemikiran Islam: Sebuah Pengantar.” In Islam, alih bahasa Ahsin Mohammad. Bandung: Pustaka, 1997.
Makruf, Djamhari. “Radikalisme Islam di Indonesia; Fenomena Sesaat?” In Agama dan Radikalisme di Indonesia. Jakarta: Huqtah, 2007.
Mamat S. Burhanuddin. Hermeneutika al-Qur’an ala Pesantren: Analisis terhadap Tafsir Marah Labid karya KH. Nawawi Banten. Yogyakarta: UII Press, 2006.
Manzhûr, Ibn. Lisân al-‘Arab. I. Kairo: Dâr al-Ma‘ârif, n.d.
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan, 1991.
Merton, Robert K. On Theoritical Sociology. New York: The Pree Pres, 1967.
Rahman, Fazlur. Islam, alih bahasa Ahsin Mohammad. Bandung: Pustaka, 1997.
Rodin, Dede. “Islam dan Radikalisme: Telaah atas Ayat-ayat ‘kekerasan’ dalam al-Qur’an.” Jurnal ADDIN 10, no. 1 (2016).
Roy, Oliver. The Failure of Political Islam. London: I.B. Tauris & Co. Ltd., 1994.
Rusyd, Ibn. Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid. Juz I. Kairo: Maktabah al-Kulliyat al-Azhariyah, 1989.
Shari’ati, Ali. Ideologi Kaum Intelektual: Suatu Wawasan Islam. Diedit oleh Syafiq Basri dan Haidar Bagir. 5 ed. Bandung: Mizan, 1993.
Suito, Deny. Radikalime di Dunia Islam. Jakarta: CMM, 2005.
Syam, Nur. “Radikalisme dan Masa Depan Hubungan Agama-Agama: Rekonstruksi Tafsir Sosial Agama.” Tidak dipublikasikan, 10 Oktober 2005.
Turmudzi, Endang, dan Riza Sihbudi. Islam dan Radikalisme di Indonesia. Jakarta: LIPI Press, 2005.
Zuhaily, Wahbah al-. al-Fiqh al-Islamy wa Adilatuhu. Juz 3. Damaskus: Dar al-Fikr, 2008.