PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SEBAGAI UPAYA MEMPERTAHANKAN KEBUDAYAAN MELAYU-ISLAM DI TENGAH ARUS GLOBAL

Authors

  • Mokhtaridi Sudin Institut Agama Islam Negeri Metro

Keywords:

Kebudayaan Melayu, pendidikan multikultural, era globalisasi, Melayu culture, multicultural education, defend, globalization era

Abstract

Era globalisasi telah membawa dampak negative terhadap suatu budaya lokal tertentu. Kecenderungan budaya global telah mengikis banyak kebijaksanaan lokal yang dipertahankan pada setiap tahun. Tulisan ini fokus  terhadap pentingnya pendidikan multicultural sebagai upaya untuk mempertahankan budaya nusantara Melayu hidup. Budaya Melayu itu sendiri sangat penting dalam pengertian yang mana memuat banyak nilai-nilai Islami didalamnya. Tulisan ini merupakan kajian pustaka yang mana faktanya telah dianalisa secara kualitatif. Hasil penemuan dari penelitian menunjukkan bahwasanya budaya Melayu seharusnya dipertahankan dengan memperkuat dasarnya dengan demikian akan bisa bersaing dengan budaya global.Seperti upaya yang seharusnya diperoleh melalui pemasukan konsep percaya diri dan penciptaan kebanggaan terhadap budaya lokal. Untuk hal ini, pendidikan multicultural untuk masyarakat melayu dibutuhkan pendidikan formal dan informal. Dan juga, upaya ini seharusnya didukung dengan peneliti-peneliti kebudayaan dan dengan adat istiadat lembaga. Hal ini akan lebih efektif ketika teknologi informasi modern dimanfaatkan secara baik.

The globalization has brought about a negative impact toward a certain local culture. The global culture trends have eroded much yearly preserved local wisdom. This writing focuses on the importance of multicultural education as an effort to keep the Malay Archipelago cultures alive. The Malay Archipelago culture itself is very important in the sense that it contains many Islamic values within. This writing is  a library research in which the data is analyzed qualitatively. The findings of the research show that the Malay Archipelago culture should be preserved by strengthening its foundation so that it can compete with the global culture. Such effort could be gained through inserting the self-confident concept and creating pride toward the local culture. For this,   a multicultural education for the Malay society is needed both in formal and informal education. Also, this effort should be supported by the cultural observers and by the custom institution. It would be much more effective when the modern information technology is utilized as well.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim, Jam'iah Al-Islah Al-Ijtima'i, Globalisasi dalam Timbangan Islam, Solo: Penerbit Era Intermedia, 2002.
Azizy, Ahmad Qodri, Melawan Globalisasi: Reinterpretasi Ajaran Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
Burton, Grame, Pengantar untuk Memahami Media dan Budaya Populer, Yogyakarta: Jalasutra 2008.
Deraman, A. Aziz, Peradaban Melayu Timur Laut, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2003.
Effendy, Tenas, Tunjuk Ajar Melayu: Butir-butir Budaya Melayu Riau, Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2006.
Husaini, Adian, ”Wajah Peradaban Barat: dari Hegemmoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal”, Jakarta: Gema Innsani Press, 2005.
Jasit, Saleh, Belia dalam Pembangunan Dunia Melayu Dunia Islam, Melaka: Institut Kajian Sejarah dan Patriotisme Malaysia, 2002.
Koentjaraningrat, dkk editor Heddy Shri Ahimsa-Putra, Mayarakat Melayu Dan Budaya Melayu Dalam Perubahan, Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu bekerja sama dengan Adicita Karya Nusa, 2007.
Mahfud, Choirul, Pendidikan Multikultural, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008. Mudzhar, M. Atho, Masyarakat Indonesia Baru dalam Perspektif Global, dalam jurnal
Mukaddimah, No. 8 Tahun. V 1999, Yogyakarta: Kopertais, 1999.
Pojman, Louis P., Global Political Philosophy, New York: McGraw Hill, 2003. Serudin, MD. Zain Haji, Melayu Islam Beraja, Bandar Seri Begawan: Dewan
Bahasa dan Pustaka, 1998.
Suwardi, Dari Melayu ke Indonesia : Peranan Kebudayaan Melayu dalam Memperkokoh Identitas dan Jati Diri Bangsa, (Yogyakrta: Pustaka Pelajar, 2008).
Yandianto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Bandung: Penerbit M2S, 1997.
Makalah, Jurnal dan Internet:
Abdulloh, M. Nurwahid, Multikulturalisme dan Problem Kebudayaan di Era Global, dalam http://puspek-averroes.org/category/opini/, diakses 23 November 2008.
Almudra, Mahyuddin Meretas Identitas Melayu Baru, Artikel dalam Melayuonline.com dipublikasikan 3 Agustus 2008, diakses pada 29 November 2008.
MelayuOnline.com sebagai Sarana Merekonstruksi Peradaban Melayu di Era Gelombang ketiga, Artikel dalam Melayuonline.com dipublikasikan 12 Desember 2007, diakses pada 29 November 2008.
El-Ma‟hady, Muhaemin, Multikultural dan Pendidikan Multikultural, makalah diupload pada 27 Mei 2004.
Habib, Hasan, Peta Politik Internasional dan Pengaruhnya terhadap Konstalasi Perpolitikan Indonesia”, Paper disampaikan pada Munas Alim Ulama DPP PKB, 28 Mei 2003.
Hasil Rumusan Temu Budaya di NTT, Kupang, 26 Agustus 2002. http://duniaritel.blogspot.com/) diakses pada 23 november 2008. http:/www.kongresbud.budpar.go.id
Jurnal Islamiyah Tahun I No. 4/Januari-Maret 2005 (Jakarta: Institute for Study of Islamic Thought and Civilization [INSIST] dan Khoirul Bayan).
Maulani, ZA., “Dakwah dalam Era Globalisasi” Makalah disampaikan dalam ASEAN Yuoth Camp, Jakarta, 1 Oktober 2002.
Muqtafa, M. Khoirul, Paradigma Multikultural, SINAR HARAPAN, 5 Februari 2004.
Rachmat, Pupu Saeful, Wacana Pendidikan Multikultural di Indonesia, makalah 4 April 2008.
Suryanti, Eko, Antsisipasi Strategis Perang Nilai Budaya di Area Global, Makalah BAPEDA –DIY. 2007.

Downloads

Published

2012-03-15