Budaya Kental Balada Gubalan (Pernikahan Dini) di Kabupaten Mesuji Lampung
DOI:
https://doi.org/10.32332/social-pedagogy.v5i1.7970Keywords:
Kebudayaan, Mesuji, Pernikahan DiniAbstract
Pernikahan dini sudah menjadi hal lumrah dalam masyarakat khususnya di desa-desa. Begitu pula balada gubalan (pernikahan dini) di Mesuji yang masih bersikukuh dengan adat istiadat dari zaman nenek moyang untuk tetap mempertahankannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran mengenai dampak negatif pernikahan dini, seperti risiko kesehatan, terbatasnya pendidikan dan kesempatan berkarir, serta kemiskinan tepatnya di Kabupaten Mesuji. Namun terdapat pula sisi positif dari adanya pernikahan dini tersebut seperti misalnya menjaga diri dari kemaksiatan. Artikel ini juga membahas terkait solusi potensial untuk mencegah pernikahan dini, seperti program pendidikan dan perubahan kebijakan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode menghimpun data-data serta informasi baru yang lebih berfokus pada pemeriksaan informasi yang telah dikumpulkan. Penulis juga menggunakan literatur seperti data-data valid di internet, jurnal, buku, serta wawancara terhadap sumber yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak menimbulkan pro dan kontra antara pemerintah Mesuji dan juga masyarakat setempat. Dikarenakan dengan melakukan pernikahan dini maka akan berdampak pada kesehatan reproduksi, sosial, ekonomi dan juga akan timbul pada tingkat psikologi yang mana lebih tertuju pada mental mereka. Namun pada sisi positifnya dalam perspektif Islam sendiri justru diperbolehkan karena ditakutkan akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.