ISLAM DAN INTEGRASI SOSIAL DALAM CERMINAN MASYARAKAT NUSANTARA

Authors

  • Widhiya Ninsiana Institut Agama Islam Negeri Metro

Keywords:

Islam, Sosial, Integrasi, Masyarakat, integration, Social, society

Abstract

Tulisan ini membahas tentang islam dan integrasi sosial dalam cerminan masyarakat nusantara. Melalui perspektif agama, Indonesia merupakan bangsa yang beragama Islam terbesar di dunia, tetapi berdasarkan agama, politik dan ideologi, Indonesia bukanlan negara islam. Akan tetapi, Islam di Indonesia tidaklah asli. Ajaran dan nilai-nilai keislaman telah memberikan kontribusi pada pembentukan budaya bangsa. Agama sebagai sistem realitas yang praksis memiliki fleksibilitas, apresiasi, dan properti tradisi dan budaya yang berkembang. Integrasi sosial adalah proses sosial dari anggota masyarakat tertentu terlepas dari keragaman budaya dan keyakinan agama. Mereka sadar akan kewajiban untuk membangun solidaritas berdasarkan hubungan yang kuat dalam membangun bangsa. Dalam interaksi ditunjukkan dengan kontak dan komunikasi satu sama lain. Interaksi yang dapat dilihat dari budaya yang ada di masyarakat dengan akomodasi serta alkulturasi dan kerjasama dalam masyarakat, seperti, penerapan ajaran dan masuknya budaya luar, pembentukan budaya baru dan perpaduan dua budaya.

This article discusses the Islamic and social integration in a mirror of society archipelago. Through a religious perspective, Indonesia is a largest muslim nation in the world, but in religion, politics and ideology, Indonesia is not an Islamic state. However, Islam in Indonesia is not genuine. Teachings and values of Islam has greatly contributed to the formation of the nation's culture. Religion as a living reality system that praxis has a flexibility, appreciation and property of the tradition and culture that flourished. Social integration is a social process of a particular member of society regardless of the diversity of cultures and religious beliefs, they are aware of the obligation to build solidarity based on a strong relationship in building the nation. In the interaction indicated with contacts and communications eact other. The interplay that can be seen from the cultures that exist in the community with their accommodation and acculturation and cooperation in society, such as, the inclusion of the teachings and the entry of outside cultures, forming a new culture and a blend of the two cultures.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abd. Ghofur: Tela’ah Kritis Masuk dan Berkembangnya Islam di Nusantara dalam Jurnal Ushuluddin. Vol. XVII No.2,Juli 2011.ISSN2407-8247.http://ejournal.uin-suska.ac.id.index.php/ushuludin
Almudra, Mahyudin, 2008, Redefinisi Melayu, Upaya Menjebatani Perbedaan Konsep Kemelayuan Bangsa Serumpun, Yogyakarta: Balai Pengkajian dan Pengembangan Budaya Melayu
Dalhat, Yusuf.. Islam and the Problem of Social Integration in the West. International Journal of Education and Research. Vol. 3, 7. ISSN: 2411-5681. Diakses pada www.ijern.com tahun 2015.
Geertz, Clifford. Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa, terj. Aswab Mahasin, (Bandung: Dunia Pustaka Jaya, 1981)
H. Mustuki, HS.Islam, Budaya Indonesia dan Posisi Kajian Islam di Perguruan Tinggi Islam dalam Jurnal Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora. Vol. XII. No. 01 Januari-Juni 2014. e-ISSN 2460-7606
Johnson, D. Paul. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. (Jakarta: Gramedia, 1988).
Kahmad, Dadang, Sosiologi Agama, (Bandung: Penerbit PT Remajarosdakarya, 2002).
Karsidi, Ravik. Masyarakat kompleks Perumahan Industri dan Penduduk asli desa sekitarnya. (Jakarta: Pustaka Grafiti, 1998)
King, Victor. T. & Wilder, William. D., The Modern Anthropology of South-East Asia (Routledge Curzon, 2003) dan John R. Bowen “The Form Culture Takes: A State-of-the field essay on the Anthropology of Southeast Asia”, The ournal of Asian Studies. hal.1047-1078.
Kuntowijoyo. Ruh Islam Dalam Budaya Islam. (Jakarta: Bina Rena Pariwara, 1996)
Mas’oed, Mohtar. Politik dan Pemerintahan di Asia Tenggara. PS Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. (Yogyakarta: Program Pasca Sarjana UGM, 1991)
M. C. Ricklefs, A History of Modern Indonesia since C. 1200, Third Edition (London: Palgrave Macmillan, 2001).
Moussalli, Ahmad S. “Modern Islamic Fundamentalist Discources on Civil Society, Pluralism and Democracy” dalam Augustus Richard Norton (Ed.), Civil Society in the Middle East, Volume 1, (Leiden, New York dan Koln: E.J. Brill, 1995), 83; dan al-Hasan ibn Talal, “Documentation
Mudhofir Abdullah. Pribumisasi Islam dalam Konteks Budaya Jawa dan Integrasi Bangsa. Indo-Islamika, Jakarta : Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni, 2014. ISSN: 2088-9445
Mugiono.Integrasi Pemikiran Islam dan Peradaban Melayu : Studi Eksploratif Histois Tergadap Perkembangan Peradaban Peradaban Melayu Islam di Nusantara dalam JIA (Palembang: UIN Raden Fatah). JIA/Juni 2016/Th.17/Nomor 1. ISSN: 2443-0919
Nottingham, E. K. Agama dan Masyarakat: Suatu Pengantar Sosiologi. (Jakarta: Rajawali Press, 1993)
Ogburn, William F. and Meyer F. Nimkoff. Sociology. (Boston: Houghton-Mifflin, 1950).
Robensons, Roland. Agama dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995,
Victor T. King & William D. Wilder, The Modern Anthropology of South-East Asia (Routledge Curzon, 2003) dan John R. Bowen “The Form Culture Takes: A State-of-the field essay on the Anthropology of Southeast Asia”, The Journal of Asian Studies, 54: 1047-1078
Wahid. Abdurrahman. 2001. Pergulatan Negara, Agama dan Kebudayaan. Jakarta: Desantar

Downloads

Published

2016-10-16