DIALEKTIKA ISLAM DALAM MANTRA SEBAGAI BENTUK KEARIFAN LOKAL BUDAYA JAWA

Authors

  • Kundharu Saddhono Universitas Sebelas Maret

Keywords:

mantra, Jawa, kearifan lokal, Islam, dialektis, Javanese, local wisdom, dialectical

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan struktur Mantra Jawa dan relevansi Mantra sebagai kearifan lokal dalam kaitannya dengan agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan lokasi di Solo Raya termasuk Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Karanganyar, dan Sragen. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif, seperti reduksi data, display data, dan kesimpulan. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa Mantra Jawa  memiliki tiga jenis struktur, yaitu: (1) yang ideal, (2) acak, dan (3) tidak stabil. Struktur ideal Mantra Jawa Mantra dibagi menjadi tiga bagian utama, seperti: kepala, tubuh, dan kaki. Struktur Mantra ditutupi dengan rumus mistis, magis, mitologi, suara, diksi, dan imajinasi. Wacana nilai Islam telah sangat dominan dalam bahasa Mantra. Zat bahasa Arab juga dilekatkan dalam teks Mantra dan menghasilkan bentuk karakteristik khusus yang baru. Kondisi ini telah membuat karakter tertentu dari teks Mantra, seperti sintesis antara Jawa dan budaya Islam di satu kombinasi dan dari tradisi lain yaitu budaya Jawa. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Mantra milik orang Jawa secara bebas dapat diartikan sebagai metode atau konsep diungkapkan dengan kata-kata dan itu menegaskan bahwa Mantra memiliki kekuatan yang tak terlihat dan juga telah dibuat sebagai penetrasi pemecahan masalah kehidupan.
 

This considerable study aims to explain the structure of Javanese Mantra and the relevancy of Mantra as a local wisdom in its relation with Islamic religion. This study is using the descriptive qualitative approach using the certain locations in Solo Raya including Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Karanganyar, and Sragen. The technique of analysis used in this study is interactive analysis, such as the data reduction, data display, and the conclusion. The result of the study has shown that the Javanese people Mantra has three types of structure, they are: (1) ideal, (2) random, and (3) unstable. The ideal structure of Javanese people Mantra was divided into three main parts, such as: the head, the body, and the leg. The structure of Mantra was covered by the mystical formula, magical, mythological, the sound, the diction, and the imagination. The discourse of Islamic value has been extremely dominant in the language of Mantra. The Arabic language substances also embedded in the text of Mantra and performed the new specific characteristic form. This condition has made the specific character of Mantra’s text, such as the synthesis between the Javanese and Islamic culture in the one combination of Javanese cultural tradition. Based on this study, it can be concluded that the Mantra belongs to the Javanese freely can be interpreted as a method or the concept expressed by the words and it was confirmed that Mantra has the invisible power and also it has been made as the penetration to solving the problems life.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agus, Afdal, Bakhtaruddin Nasution, Muhammad Ismail Nasution. Sastra Lisan Mantra Pengobatan Di Kenagarian Talu Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal Bahasa dan Sastra 1(3) 2013
Aswinarko, A. Kajian Deskriptif Wacana Mantra. Deiksis, 5(02) 2015
Dewi, S. Mantra Singlar: Struktur, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Dan Fungsi di Desa Sundamekar, Cisitu, Sumedang. Bahtera Sastra: Antologi Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(3) 2014
Emoto, Masaru. The True Power of Water: Hado (terjemahan Azam Translator). Bandung: MQ Publishing. 2006
Hadi, Syamsul. Bahasa Arab dan Khazanah Sastra Keagamaan di Indonesia. Jurnal Humaniora, II(1) 87-95. 1995
Hartarta, Arif. Mantra Pengasihan: Rahasia Asmara dalam Klenik Jawa. Yogyakarta: Kreasi Wacana. 2010
Humaeni, A. Kepercayaan Kepada Kekuatan Gaib dalam Mantra Masyarakat Muslim Banten. El-Harakah, 16(1), 51-80. 2014
Irawan, Sandi, A. Totok Priyadi, Henny Sanulita. Struktur dan Makna Mantra Kuda Lumping. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 3(6) 2014
Maknuna, L. L. L., Mustamar, S., & Ningsih, S. Mantra dalam Tradisi Pemanggil Hujan di Situbondo: Kajian Struktur, Formula, dan Fungsi. Publika Budaya, 1(1) 2013
Marsono. Fonetik. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006)
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990)
Mulder, Niels. Mysticism in Java: Ideologi In Indonesia. (Yogyakarta: Kanisius, 2005)
Mulyono, Sri. Sebuah Tinjauan Simbolisme dan Mistikisme dalam Wayang. (Jakarta: Gunung Agung, 1983)
Noviana, Avinda, Erizal Gani, Hamidin Hamidin. Mantra Batatah di Nagari Lubuak Layang Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1(2) 2013
Oktaviani, U. D. Mantra Upacara Ngabati’pada Upacara Pertanian Suku Dayak Kanayatn Di Dusun Pakbuis Desa Banying Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat (Kajian Etnopuitika). Vox Edukasi, 6(2) 2015
Prabhupada, A.C. Bhaktivedanta Swami. Srimad Bhagavatam of Krsna Dvaipayana Vyasa. Sydney: Bhaktivedanta Book Trust. 1987
Putra, Heddy Shri Ahimsa. Ketika Orang Jawa Nyeni. (Yogyakarta: Galang Press. 2006)
Riyadi, Muhammad Irfan. Kontroversi Theosofi Islam Jawa dalam Manuskrip Kapujanggan. Al Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 13(1) 2013
Rosyad, Achmad Faizur. Mengenal Alam Suci: Menapak Jejak Al-Ghazali: Tashawuf, Filsafat dan Tradisi. (Yogyakarta: Kutub, 2004)
Saddhono, Kundharu dan Arif Hartata. ”Kajian Bentuk dan Fungsi Mantra Orang Jawa: Kasus di Kota Surakarta”. (Surakarta: Pusat Studi Javanologi LPPM UNS, 2011)
Saputra, H. S. Formula dan Ekspresi Formulaik: Aspek Kelisanan Mantra dalam Pertunjukan Reog. Atavisme Jurnal Ilmiah Kajian Sastra, 13(2), 161-174. 2010
Setiadi David dan Firdaus, Asep. Teks Mantra Embeung Beurang Seputar Kehamilan dan Kelahiran Bayi di Cidolog Kabupaten Sukabumi. Paramasastra 1(2) 2014
Setiawan, W. Bentuk, Makna dan Fungsi Mantra Di Padepokan Rogo Sutro Desa Gondangwinangun Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. Aditya-Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, 4(2), 38-43. 2014
Setyawati, K. Mantra pada Koleksi Naskah Merapi-Merbabu. Jurnal Humaniora, 18(1) 2012
Sorayah, Y. Fungsi Dan Makna Mantra Tandur Di Desa Karangnunggal Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur. Bahtera Sastra: Antologi Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2) 2014
Supadjar, Damardjati. Filsafat Sosial Serat Sastra Gending. (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru. 2001)
Suriati, N. Simbol Verbal Mantra Kembar Mayang Pada Prosesi Pernikahan Adat Jawa di Desa Mopuya Utara, Kab. Bolaang Mongondow. Kim Fakultas Sastra dan Budaya, 2(3) 2014
Suryawinata, Zuchridin. dan Sugeng Hariyanto.nTranslation: Bahasa Teori dan Penuntun Praktis Menerjemahkan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 2003
Suseno, Franz Magnis. Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003)
Sutopo, H.B. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Surakarta: Universitas Sebelas Maret University Press, 2002)
Tedjoworo. Imaji dan Imajinasi. (Yogyakarta: Kanisius, 2001)
Teeuw, A. Tergantung pada Kata. (Jakarta: Pustaka Jaya. 1980)
Wartiningsih, A., & Amir, A. Simbol dan Makna Mantra Tawar Masyarakat Melayu Sambas Desa Tempatan Kecamatan Sebawi Kabupaten Sambas. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 54(2) 2016
Wicaksono, Yoga. Analisis Diksi dan Konsep Semantik Mantra dalam Primbon Adjimantrawara Terbitan Soemodidjojo Mahadewa. Aditya: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa. 2(3) 2013
Widodo, W. Analisis Wacana Mantra Jawa (Kajian Kidung Rumeksa Ing Wengi dari Aspek Leksikal dan Gramatikal” dalam Iqbal Nurul Azhar. In Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra: Dahulu, Sekarang dan Akan Datang (hal. 95-110). 2011

Downloads

Published

2016-04-17