INTERAKSI ISLAM DENGAN BUDAYA LOKAL DALAM TRADISI KHANDURI MAULOD PADA MASYARAKAT ACEH
Keywords:
Budaya Aceh, Khanduri Maulod, Interaksi, Agama Islam, Acehnese culture, Interaction, IslamAbstract
Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan tradisi khanduri maulod pada masyarakat Aceh dan nilai-nilai Islam pada tradisi khanduri maulod sebagai bentuk interaksi Islam dengan budaya lokal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengamatan berperanserta atau observasi langsung dan telaah dokumen. Karena itu penelitian ini menggunakan pendekatan antropologis keagamaan untuk memahami objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Khanduri Maulod di Aceh merupakan tradisi terbesar, karena setiap gampong (desa) pasti merayakannya meskipun dalam skala kecil, dan sejak jauh-jauh hari telah mempersiapkan diri sedemikian rupa. Tradisi dilaksanakan dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Saw sebagai bentuk syukur masyarakat terhadap rezeki yang dianugerahkan Allah Swt. Tempat pelaksanaannya di meunasah atau mesjid, dengan kegiatan makan bersama, menyantuni anak yatim, dakwah Islamiyah, shalawat, zikir, dan syair-syair mengagungkan Allah Swt. Nilai-nilai Islam yang terkandung dalam tradisi ini sebagai bentuk interaksi Islam dengan budaya lokal dapat dilihat dari tradisi khanduri maulod menjadi sarana dakwah sehingga melalui tradisi ini diharapkan masyarakat semakin mengenal dan mencintai Nabi Muhammad Saw, sehingga akan lahir masyarakat yang menghidupkan sunnah Rasul. Kemudian nilai shilaturrahmi (ukhuwah Islamiyah) yang diwujudkan dengan makan bersama, serta menyantuni atau memberi makan anak yatim sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah Saw.
This study discusses the implementation of festivity tradition called maulidin Acehnese society and Islamic values in the tradition khandurimaulod as a form of interaction between Islam with the local culture. This study used descriptive qualitative method with participatory observationtechniques or direct observation and study of the document. Therefore, this study used an anthropological approach to understanding religious objects. The results show that the tradition KhanduriMaulod in Aceh is the greatest tradition, because every village celebrates it though on a small scale, and since long ago it has been prepared in such a way. Tradition held in commemoration of the birthday of the Prophet is a form of gratitude of the society towards the sustenance which Allah bestowed. Place of execution in meunasah or mosque, with the activities of eating together, sympathizing orphans, Da'wah Islamiyah, and prayers, remembrance, and poems glorifying Allah. Islamic values existsing in this tradition is a form of interaction of Islam with local culture. Maulodkhanduri tradition is a means of propaganda in order to know and love the Prophet Muhammad better. Then the value of brotherhood (ukhuwah Islamiyah) is reflected through eating together and feeding orphans as instructed by the Prophet.
Downloads
References
Alfian, T. Ibrahim Pasai dan Islam, dalam Pasai Kota pelabuhan Jalan Sutra: Kumpulan Makalah Diskusi, (Jakarta: Depdikbud, 1997).
Badruzzaman, Ismail. Mesjid Dan Adat Meunasah Sebagai Sumber Energi Budaya Aceh, (Banda Aceh: Yayasan Pena, 2004).
Kuntowijiyo, Muslim Tanpa Mesjid: Essai-essai Agama, Budaya dan Politik dalam Bingkai Strukturalisme, Transendental, (Bandung: Mizan, 2000).
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002).
Linton, Ralp. The Study of Man, Terj. Firmansyah, Antropologi Suatu Penyelidikan Tentang Manusia, (Bandung: Jemars, 1984).
Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000).
Nazir, Metode Penelitian, Cet 4, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999).
Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. II, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990).
Syamsuddin, T. Adat Istiadat Daerah Propinsi Istimewa Aceh, (Banda Aceh: Proyek Penelitian dan Pencatat Kebudayaan Daerah, 1988).
Wahid, Abdurrahman. Pergulatan Negara, Agama, dan Kebudayaan, (Jakarta: Desantara, 2001).
Makalah, Jurnal dan Internet
Marzuki, Tradisi Peusijuek dalam Masyarakat Aceh, dalam El-Harakah, Malang; Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Vol.13 No.2, 2011.
Tahir, Masnun. Pergumulaan Hukum Islam dan Budaya Sasak Mengarifi Fiqih Islam Wetu Telu, dalam Istiqra. Jakarta :Ditjen Pendidikan Tinggi Islam Direktorat Pendididkan Tinggi Islam, Vol. 06 Januari 2007.
Waryanti, Sri. Makna Kenduri Maulid Pada Masyarakat Aceh Masa Kini. dalam http://www.pmtoaceh.com/hb/hb43/yanti_hb43_maulod_rar. diakses 10 Januari 2016.
http://gerbangaceh.blogspot.com, diakses 10 Januari 2016