TAFSIR KEADILAN SOSIAL DAN SEMANGAT GENDER

Authors

  • Surahman Amin Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sorong Papua Barat

Keywords:

keadilan, Gender, perempuan, kemajuan, gender, women, delevoptment, justice

Abstract

Artikel ini diawali dengan penjelasan pengertian gender. Perbedaan istilah seks dan gender sangat mendasar yaitu seks lebih bersifat alamiah yang tidak dapat berubah sepanjang hidup, sedangkan gender mengambil peran dalam area sosial di masyarakat. Dalam hal gender, banyak persoalan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, fenomena ketidakadilan gender, berkaitan erat dengan doktrin agama yang selama ini dipahami secara sempit oleh tokoh, dan sebagian besar masyarakat. Peneliti menggunakan studi pustaka untuk menjawab kegelisahan akademiknya seputar keadilan gender. Hasil penelitiannya disampaikan secara deskriptif analitis. Peneliti menemukan wacana gender semarak di dunia Barat, disebabkan karena perubahan pola sosial, terutama semenjak terjadinya revolusi industri. Sebuah perjuangan antar kelas (class struggle), yakni antara kaum perempuan sebagai sebuah kelompok sosial melawan kelompok sosial yang lainnya, yaitu kaum lelaki dengan tujuan untuk mencapai kesejajaran. Semangat gender ini sesungguhnya berkaitan dengan persoalan kemajuan perempuan dan tercapainya kesetaraan antara perempuan dengan laki-laki. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa melalui pemahaman gender maka dampak pembangunan terhadap kehidupan perempuan dan laki-laki tidak akan berbeda, sebab ketimpangan status sosial bukan sekedar bersumber pada persoalan seks tetapi seluruh nilai sosial budaya yang hidup dalam masyarakat turut memberikan andil.


This article begins with introducing meaning of gender. Distinction both term of sex and gender, sex is more unadorned which could not change for long away, while gender plays role in social area in society. In the line of gender, gender’s  problems profoundly close with daily life. For instance, injustice gender phenomenon deals with dogmas of religion which were understood narrowly by scholars and mostly the publics. The researcher uses literature review to answer his academic anxiety around justice of gender. The result of this paper is passed on by descriptive analysis. The writer finds gender discussion in western lively, it is caused since changging ofsocial patterns particulary at beggining of revolusion industry. A struglle betwen classes (class struggle), that is women as a social group opposes other social groups, namely men are having a goal to achieve alignment. Spirit of gender deals indeed with women progress and achieving alignment between women and men. The conclusion of this study is by understanding gender, a crash emerges toward development of women and men live would not differ, since dispropostion of social status does not originate from the matter of sex, but cultural social value which exists in society also gives the contribution.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amina Wadud Muchsin, Qu'ran Menurut Perempuan: Meluruskan Bias gender dalam Tradisi Tafsir, (Jakarta: Serambi, 2001).
Andriana Venny, Perempuan, dan Tubuhnya diakses melalui laman http://www.yjp.or.id/yjp-upload dikutip pada tanggal 20 Agustus 2015.
Antariksa, Kulturalisme vs Strukturalisme, News Letter Kunci No. 6-7, Mei-Juni 2000.
Deny Hamdani, “Islam, dan Wacana Gender”, dalam Jurnal Justisia, Edisi 18, Juli 2000.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an, dan Terjemahnya, (Jakarta: Intermasa, 1986).
Fatima Mernissi, dan Riffat Hassan, Setara Di Hadapan Allah, (Yogyakarta: LSPPA, 2000).
Hesti R.Wijaya, Penelitian Berperspektif Gender, Jurnal Analisis Sosial, Edisi 4/November 1996.
Irwan Abdullah dalam Eko Prasetyo, dan Suparman Marzuki (ed.), Perempuan dalam Wacana Perkosaan, (Yogyakarta: PKBI, 1997).
________________, “Tantangan Perempuan dalam Era Global” dalam Makalah yang diselenggarakan dalam rangka Ulang Tahun ke-25 Pusat Penelitian Kependudukan UGM, di Hotel Century Yogyakarta, 20 April 2012.
________________, Kesadaran Gender, dan Penguatan Hak-Hak Reproduksi dalam Islam, dalam Makalah diselenggarakan oleh PSW IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 19-24 Juli 1999.
________________, Reproduksi Ketimpangan Gender: Partisipasi Wanita dalam Kegiatan Ekonomi, Prisma No. 6 tahun 1995.
________________, Seks, Gender, dan Reproduksi Kekuasaan, (Yogyakrata: Tarawang Press, 2001).
Julia C. Mosse, Gender, dan Pembangunan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002).
Khoiruddin Nasution, Fazlur Rahman Tentang Wanita, (Yogyakarta: Tazzafa, 2002).
Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi I, (Jakarta: UI-Press, 1987).
Mansour Fakih dkk., Membincang Feminisme; Diskursus gender Perspektif Islam, (Surabaya: Risalah Gusti, 1996).
Mansour Fakih, Analisis Gender, dan Transformasi Sosial, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, tth).
Mansour Fakih, dalam “Pengantar” Julian Cleves Mosse, Gender, dan Pembangunan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996).
Moch Musoffa Ihsan, Nilai-nilai Islam, dan Modernitas, (Jakarta: Kompas, 05 November 2003).
Moon, Glen W and Cline, Bon C., Story of Our Land and People, (New York: Rinehart and Winston, Inc., 1950).
Nasaruddin Umar dkk., Kajian Kritis terhadap Ayat-ayat Gender (Pendekatan Hermeneutik)”, dalam Rekonstruksi Metodologis Wacana Kesetaraan gender dalam Islam, Yogyakarta: PSW IAIN Sunan Kalijaga, McGill-ICIHEP, dan Pustaka Pelajar, 2002.
Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Gender: Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: Paramadina, 1999).
Santi Wijaya Hesti Utami, Geins Setyaningrum, dkk, Perempuan dalam Pusaran Demokrasi, (Bantul: IP4 Lappera, 2001).
Siti Aminah, “Ayat-ayat Gender dalam Al-Qur'an Pendekatan dengan Metode Tematik”, dalam Jurnal Penelitian, Pusat Penelitian IAIN Walisongo, Semarang, Edisi 17, Semarang, 2001.
Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar, edisi IV, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990).
Steve Dixon, Metal Gender, dalam www.ctheory.net dikutup pada tanggal 28 Agustus 2015.
Tim IP4-LAPPERA, Perempuan dalam Pusaran Demokrasi (Dari Pintu Otonomi ke Pemberdayaan), (Yogyakarta: IP4 Lappera Indonesia, 2001).
Vandana Shiva, Bebas Dari Pembangunan; Perempuan, Ekologi, dan Perjuangan Hidup di India, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997).
Wahab az-Zuhaili, Al-Qur’an, dan Paradigma Peradaban, (Yogyakarta: Dinamika, 1996).
Yunahar Ilyas, Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur’an Klasik, dan Kontemporer, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997).

Downloads

Published

2015-10-21