KONSERVASI ALAM DALAM PERSPEKTIF ETIKA ISLAM

TANTANGAN DAN TUNTUTAN GLOBALISASI

Authors

  • Abd. Aziz Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan

Keywords:

eco-sufism, Conservation, ecology, environmental fiqh, Konservasi alam, ekologi, fiqh lingkungan, eko-sufisme

Abstract

Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk menjaga terhadap pelestarian, keseimbangan dan keindahan alam. Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energi harus menjadi slogan dalam kehidupan. Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk hidup yang lain. Namun demikian, realitanya, banyak orang yang justru merusak alam, menebang hutan secara liar, melakukan penambangan yang tidak terukur, melakukan pengeboran minyak bumi tanpa analisis mengenai dampak lingkungan, dan beberapa tingkah merusak alam yang lain. Setelah melakukan pembahasan terhadap problematika tersebut melalui pendekatan etika lingkungan; Antroposentrisme, Biosentrisme, Ekosentrisme, Eko-feminisme, artikel ini menemukan bahwa salah satu penyebab perusakan alam tersebut adalah karena faktor paradigma transendental yang tidak lagi menganggap bahwa melestarikan lingkungan juga dianjurkan bahkan diwajibkan oleh agama Islam. Melalui tiga paradigma konservasi alam; eko-teologi, fiqh lingkungan, dan eko-sufisme, dalam memanfaatkan alam, manusia harus menyeimbangkan tiga porsi amanahnya; al-intifâ’, al-i’tibâr,dan al-ishlâh. Tiga etika Lingkungan tersebut tidak hanya berbicara mengenai perilaku manusia terhadap alam, namun juga mengenai relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antara manusia dengan makhluk hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan.


As a part of environment, human should keep the perpetuation, the balance, and the beauty of nature. A careful use of the limited natural resources must be a slogan in daily life. The environment is not provided only for human, but also for other creatures. Factually, many people destroy universe by illegal logging, free mining, uncontrolled drilling, of course, without any analysis of its damage impact to the environment. After discussing these problems through an approachment of environment ethics; Anthroposentrism, Biocentrism, Ecocentrism, Eco-feminism, this articel found that the cause of the damage of this universe is a transcendental paradigm factor assumed that conservation was notemphasized by Islam. Through these conservational paradigm; ecology, environmental fiqh, and eco-sufism, in term of universe utilization, people should balance three aspects; al-intifâ’, al-i’tibâr, dan al-ishlâh. These three environment ethics not only investigate the way of people behavior to universe, but also maintain the relation among creatures in this universe, between people and people, people and all other creatures.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, Mudhofir, ”Argumentasi Konservasi Lingkungan dalam Perspektif Eko- teologi”, dalam Jurnal Theologia, Volume 22, No. 1, Januari 2011, Semarang: Fak. Ushuluddin IAIN Walisongo.
Abdullah, Mujiono, Agama Ramah Lingkungan Perspektif al-Qur’an, Jakarta: Paramadina, 2001.
Azizy, A. Qodri, Melawan Globalisasi, Reinterpretasi Ajaran Islam, cet. IV, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2004.
Ka’ban, MS., Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Perspektif Islam, dalam Jurnal Millah, vol. VI. No. 2, Yogyakarta: MSI PPS UII, 2007.
Keraf, Sonny, Etika Lingkungan, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2002.
Kung, Hans dan Karl-JosepKushel, Etika Global (A Global Ethic: The Declaration of The Parliament of The World’s Religions), terj. Ahmad Murtajib, Yogyakarta: PustakaPelajar, 2000.
Nasr, SeyyedHossein, Religion and the Order of Natur, New York: Oxford University Press, 1996.
NS, Suwito , Eko-Sufisme, Konsep, Strategi, dan Dampak, cet. II, Purwokerto: STAIN Press Purwokerto, 2011.
al-Qurtuby, Sumanto, K.H. SahalMahfudz, Era BaruFiqih Indonesia, Yogyakarta: Cermin, 1999.
Rahman, BudhyMunawar, Islam Pluralis, Jakarta: Paramadina, 2001. Schumacher, E.F., KeluardariKemelut: SebuahpetaPemikiranBaru, terj. Mochtar
Pattobing, Jakarta: LP3ES, 1981.
Shihab, Alwi, Islam Inklusif, Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama, Jakarta: Penerbit Mizan, 1999.
Solikhan, A., Etika Global dan Masa Depan Umat Manusia, Semarang: Jurnal Penelitian Walisongo, 2003.
Sudarsono, Bumiku Semakin Panas, Yogyakarta: PPLHRJ, 2008. Syukur, Amin, Tasawuf Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
http://id eas.repec.org/p/rpi/rpiwpe/0 5 0 1.html, 20 0 5, Que n tin M.Duroydalamtulisannya The Determinants of Environmental Awareness and Behavior. http:// www.wwf.or.i /tentang_wwf/whoweare

Downloads

Published

2014-10-22