TEOLOGI LINGKUNGAN RANGGAWARSITA

KAJIAN TERHADAP TEKS-TEKS ZAMAN EDAN

Authors

  • Agus Iswanto Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Keywords:

Teologi lingkungan, Ranggawarsita, Zaman Edan, kearifan Islam Jawa, kajian teks

Abstract

Abstrak
Tulisan ini menyajikan pemikiran teologi lingkungan Ranggawarsita, pujangga Jawa di Keraton Sukararta. Tulisan ini berdasarkan pada studi teks-teks Zaman Edan. Teks-teks ini adalah sebuah karya terjemahan dari beberapa puisi, yang mencakup Serat Kalathida, Serat Sabda Jati, Serat Sabdatama, Serat Jaka Lodhang dan Serat Wedharage, yang diterjemahkan dan diedit oleh Ahmad Norma dalam buku yang diberi judul Zaman Edan. Studi ini memberikan kontribusi bagi wacana teologi lingkungan dari seorang pemikir budaya lokal. Pemikiran teologi lingkungan Ranggawarsita, yang ditafsirkan dari teks-teks tersebut, dapat dimasukan dalam pandangan “kekerabatan manusia dengan alam” atau yang juga disebut dengan “deep ecology.” Dalam pandangan ini, kelestarian lingkungan dan bencana akan selalu dikaitkan dengan hubungan antara manusia sebagai ‘hamba’ dan ‘khalifah’ dengan Tuhan sebagai Pencipta alam semesta. Konsep teologi lingkungan Ranggawarsita menggabungkan nilai-nilai kearifan lokal Jawa dengan ajaran-ajaran Islam. Hal ini dimungkinkan karena konteks sosial-budaya, yakni Ranggawarsita sebagai santri sekaligus juga sebagai priyayi Jawa.   This article presents eco-theology thought of Ranggawarsita, the poet of Surakarta Javanese keraton (palace). This article based on the study of Zaman Edan texts. These texts is translation work from some poetry text, include Serat Kalatidha, Serat Sabda Jati, Serat Sabdatama, Serat Jaka Lodhang, dan Serat Wedharage, which translated and edited by Ahmad Norma in the book of Zaman Edan. This study gives a contribution for eco-theology discourse from local cultural thinker. Eco-theology thought of Ranggawarsita, which interpreted from Zaman Edan texts, can be included in the view of “human kinship with all creatures” or which may be called deep ecology. In this view, environmental sustainability and disasters will always be associated with the relationship between man as servant and caliph with God as the Creator and the universe. The concept of eco- theology’s Ranggawarsita combine the values of Javanese local wisdom with Islamic teachings. It is possible with socio-cultural context, ie, Ranggawarsita as a santri as well as Javanese priyayi.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2014-10-22