MEMBANGUN SEMANGAT KEHARMONISAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA

Authors

  • Akhmad Syarief Kurniawan Lakpesdam Nahdlatul Ulama Lampung Tengah

Keywords:

Kerukunan umat beragama, pluralitas, keharmonisan, dialog antar agama, plurality, harmony, interfaith dialogue

Abstract

Indonesia sebagai negara yang multikultur dan multietnis serta keyakinan, di satu sisi menjadi rahmah dan di sisi yang lain menjadi tantangan. Keanekaragaman suku dan terlebih keyakinan menjadikan konflik horizontal sangat mudah terjadi. Tulisan ini memaparkan tentang pentingnya kerukunan umat beragama. Pemaparan dalam tulisan ini berdasarkan analisa dari data pustaka dengan model deskriptif. Dari hasil pembahasan dpata diperoleh simpulan bahwa kerukunan umat merupakan kebutuhan manusia. Kerukunan umat beragama ini dapat tercapai dengan efektif dengan cara melakukan dialog antaragama secara intens. Dengan adanya dialog dan komunikasi yang baik, perbedaan keyakinan tidak membatasi atau melarang kerjasama antara Islam dan agama-agama lain, terutama dalam hal-hal yang menyangkut kepentingan  umat  manusia. Penerimaan Islam akan kerjasama itu, tentunya akan dapat diwujudkan dalam praktek kehidupan, apabila ada dialog antar agama

The tolerance among different believers is a necessity in Indonesia.Because, this country has been multicultural. As the successors of the country, we must respect the harmony within the relationship among the different religions Indonesia regardless the majority or minority status.The religion plurality in Indonesia, which is populated Muslim majority, obtains much critical attention from foreign observers.While certain domestic society are still unsatisfied toward religion life in Indonesia, the foreign observers begin to examine the dialogue model and the tolerance among different believers in Indonesia as an alternative way that should be developed.The different belief does not restrict and forbid collaboration between Islam and other religions, especially in relating the important of human being.The Islam acceptances of collaboration, it will be certainly applied in the life practice, when there any dialogue inter religious.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, M. Amin, Studi Agama Normativitas atau Historisitas, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002.
Daya, Burahnudin, dkk., 70 H.A.Mukti Ali ; Agama dan Masyarkat, Yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga Press, 1993.
Dwipayana, AA GN Ari, Demokrasi Kita, Makalah Diskusi Infest, Yogyakarta : Sabtu, 26 Juni 2010.
Ghazali, Abd. Moqsith, Argumen Pluralisme Agama, Jakarta : KataKita, 2009
Nawawi, Adlan , “Pluralitas dan Kemandirian dalam Keragaman” dalam Jurnal Bimas Islam Depag RI, Vol. 2 No. 2 Tahun 2009, Jakarta Pusat : Jurnal Bimas Islam.
Sudjangi, Bingkai Sosio Kultural Kehidupan Antar Umat Beragama di Indonesia, Jakarta : Puslitbang, Depag RI, 1998.
Tim Pusat Kerukunan Umat Beragama, Sosiologi Keagamaan Suatu Kajian Empirik, (Jakarta: Pusat Kerukunan Umat Beragama, 2003.
Wahid, Abdurrahman, Islamku Islam Anda Islam Kita, Jakarta : The Wahid Institute, 2006.

Downloads

Published

2013-10-22