FIKIH TASAMUH: MEMBANGUN KEMBALI WAJAH ISLAM YANG TOLERAN

Authors

  • Agus Sunaryo Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto

Keywords:

Inklusif, toleran, tasamuh, fikih, intoleran

Abstract

Pola keberagamaan yang terbuka dan toleran pada dasarnya merupakan salah satu karakter dari ajaran Islam yang bersifat universal. Keterbukaan dan  toleransi ini merupakan ajaran yang tidak hanya berlaku  pada masa  tertentu atau suatu tempat saja, melainkan melampaui keduanya. Namun demikian, fakta sejarah telah menyadarkan kita bahwa pernah terjadi proses pemasungan (penyempitan) universalitas ajaran Islam, sehingga karakter ajaran yang semula inklusif-toleran berubah menjadi apriori-diskriminatif. Bahkan di tangan beberapa orang ajaran tersebut telah diramu menjadi doktrin agama yang eksklusif– intoleran. Artikel ini akan mengurai persoalan tersebut dan menawarkan upaya pembacaan ulang terhadap doktrin agama yang tidak relevan dengan semangat Islam rahmatan lil al-alamin.

The opened and tolerant pattern of religiousity is basically one of the characteritics of universal Islamic teachings. The openness and tolerance are tenets that are not only prevalent to a certain time and place, but also they are passing beyond both. However, the historical fact has brought us that there has been a constriction process in the universality of Islamic teaching. So that, the characteristic of Islamic teaching has changed from inclusive-tolerance to a priory-discriminative. Moreover, to certain people, this Islamic teaching has been turned into an exclusive-intolerance religious doctrine. This article elaborates the issue and offers a concept rereading the religious doctrine that is not relevance to the spirit of universality of Islam (rahmatan li al-'alamin).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Bukhârî, Muhammad Ismâ‟il, Shahîh al-Bukhâri, Juz 3, Beirut: Dâr Ibn Katsîr al- Yamâmah, t.th.
Al-Hajâj, Muslim Ibn, S}ahîh Muslim, Beirut: Dâr Ihyâ‟ al-Turâs al-„Arabi, t.th.
Al-Sâbûni, Muhammad „Âli, Al-Tibyân fi Ulûm al-Qur‟ân, Beirut: „Âlam al-Kutub, 1985.
Arkoun, Muhammed, Menuju Pendekatan Baru Islam, Ulumul Qur‟an, vol. 2, Oktober – Desember, 1990.
Azizy, Qodri, Hukum Nasional; Eklektisismen Hukum Islam dengan Hukum Umum, Jakarta: Teraju, 2004.
El Fadl, Khaled Abou, Atas Nama Tuhan, Jakarta: Serambi, 2004.
----, Selamatkan Islam dari Muslim Puritan, Jakarta: Serambi, 2006
Hanbal, Ahmad Ibn, Musnad Ahmad Ibn Hanbal, Beirut: Dâr Ihya al-Turâs al-Arabi, t.th
Hasaballâh, Âlî, Ushûl at-Tasyrî‟ al-Islâmy, Mesir: Dâr al-Ma‟ârif, t.t..
Ilyas, Hamim, Dan Ahli Kitab pun Masuk Surga, Jogjakarta: Safira Insania Press, 2005.
Madjid, Nurcholish, dkk., Fikih Lintas Agama, Jakarta: Paramadina, 2004.
----, Islam Agama Kemanusiaan, Jakarta: Paramadina, 2003. Mahfuz, Sahal, Nuansa Fikih Sosial, Jogjakarta: LkiS, 2003

Misrawi, Zuhairi dkk., Modul Fiqh Tasamuh, Jakarta: P3M, 2006.

Nasution, Harun, Teologi Islam, Jakarta: UI Press, 2009. Rohimin, Jihad: Makna dan Hikmah, Jakarta: Erlangga, 2006. Rumadi, Renungan Santri, Jakarta: Erlangga, 2007.
Sulaybâ, Jamîl, Târîkh al-Falsafah al-Arabiyyah, Beirut: al-Syirkah al-„Âlamiyyah li al-Kitâb, 1989.

Sumartana, Th., “Kemanusiaan, Titik Temu Agama-agama”, dalam Martin L. Sinaga (sd.), Agama-agama Memasuki Milenium Ketiga, Jakarta: Gramedia Pustaka, 2000.

Sunaryo, Agus, “Teologi Inklusif Nurcholish Madjid dan Pengaruhnya terhadap Fikih Lintas Agama di Indonesia”, dalam Al-Manahij, Vol. VI No.1 tahun 2012.

Syafiq Mahmadah dan Fatma Amalia, “Fiqh dan Usul Fiqh pada Periode Taqlid”, dalam Madzhab Jogja, Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2002.

Downloads

Published

2013-10-22