PERAN KEARIFAN LOKAL DALAM MENJAGA KELESTARIAN HUTAN

Authors

  • Ahmad Baliyo Eko Prasetyo Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Keywords:

Kearifan lokal, perlindungan hutan, kerusakan hutan, Local wisdom, forest conservation, forest destruction

Abstract

Kerusakan lingkungan, terutama kerusakan hutan, yang telah berkembang pesat dan tidak terkontrol.Hilangnya ilmu kehutanan Indonesia disebabkan oleh beberapa masalah. Beberapa upaya telah dilakukan untuk menjaga hutan dari kerusakan yang terjadi sekarang ini karena hal itu dapat digunakan untuk kebutuhan sekarang dan sebagai warisan masa yang akan datang.Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menerapkan kearifan  local yang telah dilakukan oleh beberapa kelompok tradisional di Indonesia dan menunjukan keberhasilan perlindungan dan pemeliharaan hutan.Kearifan local adalah ide-ide local yang berkarakteristik bijak, penuh dengan kearifan, dan nilai-nilai kebaikan, yang ditanamkan dan dianut oleh masyarakat. Kearifan local muncul dalam nilai, norma, keyakinan, adat, kepercayaan.

The destruction of an environment, in particular forest destructiom, has now occured rapidly and uncontrollable. Indonesian forestry lost caused by various problems. Various efforts have been done to protect forest from current destruction for it can be used for the present needs and heritage for the future. One of the efforts is by implementing local wisdom which have been done by several traditional communities in Indonesia and shown effective to conserve and preserve the forest. Local wisdom is local ideas that is characterized as wise, full of wisdom, and good values, that planted and followed by society. Local wisdom emerges into value, norm, faith, custom, belief, ect.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aji, Gutomo Bayu. tt. Pengelolaan Hutan Adat dan Partisipasi Masyarakat Desa Buluhcina, Kabupaten Kampar, Riau. http://www.damar.or.id/arti/pengelolaanhutanadat.php. Diakses pada 8 Maret 2012.
Akbar, Ali, Local Wisdom of Baduy Community and Kampung Kuta for Forest Conservation: A Preliminary Research, Jakarta: Jurusan Arkeologi Fakultas Humaniora Universitas Indonesia, 2010.
Banjir dalam Sikap “Myopic” Pemerintah, KOMPAS, 17/7/2004.
Dephut siapkan dana rehabilitasi hutan sebesar Rp. 2,32 triliun, 18 Juni 2004. http://www.agroindonesia.com/agnews/ind/2004/Juni/18%20Juni%20 230.html. Diakses pada 8 Maret 2012.
Djogo, Toni, Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat: Wacana Dan Pelaksanaannya. http://www.beritabumi.or.id/artikel3.php?idartikel=36. Diakses pada 8 Maret 2012.
Hardjasoemantri, et al. Hukum dan bencana Alam di Indonesia. Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia dan JICA – Kedutaan Besar Jepang. http://www.damar.or.id/artikel/pengelolaanhutanadat.php. Diakses pada 8 Maret 2012.
Industri Kehutanan Menunggu Talak Tiga, KOMPAS, 17/7/2004. Menjaga Hutan dengan Kearifan Adat, KOMPAS, 17/7/2004.
Ratusan Warga Rehabilitasi Hutan Merapi Milik Perhutani, http://www.kompas.com/kompas-cetak/0301/29/daerah/103337.htm
21 Djogo, Toni. 2004. Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat: Wacana Dan Pelaksanaannya. http://www.beritabumi.or.id/artikel3.php?idartikel=36. Diakses pada 8 Maret 2012.
Salim, Emil, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta: Penerbit Mutiara, 1979. Sartini. Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafati. Jurnal Filsafat, Agustus 2004, Jilid 37, Nomor 2.
Schiffman, H.R. Sensation and Perception, New York: Jhon Willey and Son, 1996. Soerjani, Mohamad, dan Bahrin Samad (editor, Manusia dalam Keserasian Lingkungan, Jakarta: lembaga Penerbit Universitas Indonesia, 1983.
Sumintarsih, et al., Kearifan Tradisional Masyarakat Pedesaan dalam Hubungannya dengan pemeliharaan Lingkungan Hidup Dareh istimewa Yogyakarta, Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994.
Ulah Segelintir Orang yang Menyengsarakan, KOMPAS, 3/1/2004.
Zein, M.T. (ed)., Menuju Kelestarian Lingkungan Hidup, Jakarta: Gramedia, 1979

Downloads

Published

2011-03-11