PONDOK PESANTREN SALAF SEBAGAI MODEL PENDIDIKAN DERADIKALISASI TERORISME

Authors

  • Nur Kholis Institut Agama Islam Negeri Metro

DOI:

https://doi.org/10.32332/akademika.v22i1.572

Keywords:

pesantren salaf, deradikalisasi, terorisme, terrorism, deradicalisation, salaf pesantren

Abstract

Tulisan ini mendiskusikan tentang pondok pesantren salaf sebagai model pendidikan deradikalisasi terorisme. Secara garis besar tindakan radikal dan teror ini bersumber dari ideologi yang salah namun dianggap benar dan cara memahami Al-Qur’an yang hanya dilakukan secara tekstual saja. Sebenarnya pemerintah diseluruh dunia telah melakukan upaya untuk memberantas aksi tindakan keji ini dengan berbagai macam bentuk, namun kebanyakan hanya bersifat militer saja, sehingga hal ini hanya bersifat menghapus para pelaku tindakan teror dan radikal tanpa menghapus penyebab utama munculnya tindakan radikal dan teror ini. Sehingga diperlukan upaya deradikalisasi yang cukup ampuh untuk menanggulangi hal tersebut salah satunya dapat  dilakukan dengan model pendidikan pondok pesantren salaf yang dikenal dengan tradisi-tradisi humanisnya dan pembekalan ilmu-ilmu yang relevan untuk memahami ayat-ayat Al-Qur’an, agar terhindar dari kesalahan dalam memahami ayat Al-Qur’an, Sehingga mampu memberikan tameng yang kuat untuk tidak terjerumus kedalam lembah aksi-aksi radikal dan teror.

 This article discusses about salaf pesantren as a model of terrorism deradicalisation education. Broadly the act of radical and terror comes from a wrong ideology but it is considered as a correct  ideology and the way in comprehending the Qur'an which is only done in a textual way. In fact, the governments around the world have attempted to combat this cruel action in various forms, yet mostly only military, so this action only removes the perpetrators without removing the main cause of these radical and terror acts. So it is necessary to conduct deradicalisation to cope this problem and one of them can be done with the model of salaf pesantren which is well known with the humanist traditions and the provision of relevant sciences to understand the verses of the Qur'an, in order to avoid the mistake in interpreting the verses of the Qur'an, hence it can provide a strong shield in order not to be trapped to the radical and terror actions.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abidin, Zainal. “Pesantren dan Transformasi Sosial: Memotret Peran Pesantren dalam Pembangunan Masyarakat Madani", dalam Media Nusantara (Bandung: LPPM Universit Islam Nusantara),” no. 3 (2008).
Abimanyu, Bambang. Terror Bom Azhari-Noor Din. Jakarta: Republika, 2006.
Aini, Nurul. “Pesantren, Organisasi Modern Islam di Masa Penjajahan dalam Darussalam Jurnal Ilmiah Islam dan Sosial (Martapura: Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam)” 8, no. 1 (2009).
Alhusaini, Syaikh Abdul Karim. Al-Barzanji. Semarang: Karya Toha Putra, 2003.
Al-Munawar, Said Aqil Husein. “Aktualisai Nilai-nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidlk Islam.” In Pesantren dan Transformasi Sosial..., diedit oleh Zainal Abidin. Jakarta: Ciputat Press, 2005.
As’ad, Mahrus. “Radikalisme Islam di Indonesia.” dipresentasikan pada Seminar International on Radicalism in Islamic Perspective : Problem and Solution”, STAIN Jurai Siwo Metro, 28 September 2015.
Azra, Azyumardi. ““Memahami Gejala Fundamentalisme: Jurnal Ulumul Qur’an” IV, no. 3 (1993).
“Contoh Ayat Ini Ialah Surat At Taubah Ayat 5, Ayat 29 dan Al-Maidah Ayat 44,” n.d.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pustaka. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989.
Karel A. Steenbrink. “Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam dan Kun Modern,.” In Pesantren dan Transform Sosial..., diedit oleh Zainal Abidin. Jakarta: LP3ES, 1983.
Ma’arif, Syamsul. “Ideologi Pesantren Salaf:Deradikalisasi Agama dan Budaya Damai” 12, no. 2 (2014).
Madjid, Nurcholish. Bilik-biLik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadin, 1997.
Murdan. “Pondok Pesantren dalam Lintasan Sejarah" dalam Ittihad Jurnal Ilmi: Keagamaan, Pendidikan dan Kemasyarakatan, Vol. 2 No.1 April 2004 (Banjarmasin: Kopertais Wilayah XI Kalimantan)” 2, no. 1 (2004).
Musthofa, Imam. “Pesantren dan deradikalisasi agama.” Sarjana Membangun Desa. Diakses 14 Januari 2016. http://mushthava.blogspot.co.id/2012/02/pesantren-dan-deradikalisasi-agama.html.
“Observasi, Pondok Pesantren Miftaahul ‘Uluum,” 1 Februari 2016.
“Qs. Al-Ahzab Ayat 21,” n.d.
“Radikalisme Agama di Jabodetabek & Jawa Barat: Implikasinya terhadap Jaminan Kebebasan Beragama/Berkeyakinan.” Jakarta: Pustaka Masyarakat Stara, 2010.
Rubaidi, A. Radikalisme Islam, Nahdatul Ulama Masa depan Moderatisme Islam di Indonesia. Yogyakarta: Logung Pustaka, 2007.
Sarwono, Sarlito Wirawan. Teroriseme di Indonesia dalam Tunjauan Psikologi. Jakarta: Pustaka Alfabet dan LaKIP, 2012.
“Surat Al-Anbiya ayat 107,” n.d.
Team Pondok Pesantren Al- Khoirot. “Pesantren Salaf dan Ponpes Salafi.” Diakses 23 Maret 2016. http://www.alkhoirot.com/beda-pondok-modern-dan-pesantren-salaf.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.
Usman. “Model Deradikalisasi Narapidana Terorisme Studi Perbandingan Deradikalisasi di Yaman, Arab Saudi, Singapura, Mesir dan Indonesia, Jurnal Inovatif” VII, no. 2 (2014).
Yunus, Mahmud. “Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.” In Pesantren dan Transformasi Sosial..., diedit oleh Zainal Abidin. Jakarta: Hidakarya Agung, 1996.
Zen, Fathurin. Radikalisme Retoris. Jakarta: Bumen Pustaka Emas, 2012.
Diakses 14 Januari 2016. http://kaltim.tribunnews.com/2016/01/14/ini-kronologi-ledakan-bom-di-sarinah-thamrin-dan-starbucks.

Downloads

Published

2017-06-22