KEBIJAKAN POLITIK DALAM PENGEMBANGAN TRADISI AKADEMIK INTELEKTUAL PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM
DOI:
https://doi.org/10.32332/akademika.v23i1.1166Keywords:
Muslim Intellectual, Policital Contestation, StateAbstract
Abstract
Since the pilot project held by the Ministry of Religious Affairs of Indonesia as, the state has stepped up these efforts and, in the process, sought to increase the state’s juricdiction over Islamic education in Indonesia. The ministry sought to turn Islamic higher education as a locomotive to develop the educational quality by sending Indonesian scholars into western countries. This study examines the political perspectives, not only within the framework of education as social fact, but also offers the analitical frameworks to explain how political state engages initiatives to enhance intellectuall Islamic higher education by linking social capital and intellectual capital.
Keyword: Muslimintellectual, policital contestation, and State
Abstrak
Sejak dimulainya program pembibitan calon dosen oleh Kementerian Agama Indonesia sebagai proyek percontohan, pemerintah mulai memasuki wilayah politik kebijakan dalam penguatan pengembangan tradisi akademik dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia. Pemerintah berusaha untuk mengubah perguruan tinggi keagamaan Islam menjadi lokomotif pengembangan para intelektual dengan strategi pengiriman ke negara-negara Barat. Kajian ini ingin melihat kebijakan tersebut dari perspektif politik, tidak hanya sekedar permasalahan pendidikan sebagai fakta sosial, namun dalam kontekspolitik, kebijakan pemerintah terlibat dalam inisiasi peningkatan intelektual perguruan tinggi keagamaan dengan menghubungkan modal sosial dan modal intelektual.
Kata kunci: Intelektual Muslim, Kebijakan Politik, dan Negara
Downloads
References
A. Hasjmy. Mengapa Umat Islam Mempertahankan Pendidikan Agama dalam Sistem Pendidikan Nasional? Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
Ali Munhanif. “Prof Dr. Mukti Ali: Modernisasi Politik-Keagamaan Orde Baru.” In Menteri-Menteri Agama RI: Biografi Sosial Politik, diedit oleh Azyumardi Azra dan Saiful Umam. Jakarta: PPIM IAIN Jakarta dan Litbang Depag, 1998.
“An Intellectual Engineering in IAIN.” Studia Islamika 2, no. 1 (n.d.).
Balitbang P&K. Pendidikan di Indonesia 1900-1974. Jakarta: Balai Pustaka, 1976.
Carool Kersten,. Berebut Wacana: Pergulatan Wacana Umat Islam Indonesia Era Reformasi. Bandung: Mizan, 2018.
David Easton. Understanding Public Policy, dalam AG. Subarsono, Analisis Kebijakan Publik, Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.
Departemen Agama. Perguruan Tinggi Agama Islam di Indonesia: Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan. Jakarta: Departemen Agama Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2003.
Faisal Ismail. Sekularisasi: Membongkar Kekeliruan Pemikiran Nurcholish Madjid. Yogyakarta: Nawasea Press, 2008.
Farid Abdul Khalik. Al-Fiqh al-Siyasy al-Islamy: Mabadi’ Dusturiyah al-Syura al-‘Adl al-Musawa. Beirut: Dar al-Fikr, 1991.
Frederick M Denny. “Component of Religion: The Case of Islam.” Oxford Journals: OAH Magazine of History 6, no. 3 (1992).
Iskandar Zulkarnain. Pembidangan Ilmu Agama Islam pada Perguruan Tinggi Agama Islam di Indonesia. Yogyakarta: P3M IAIN Sunan Kalijaga, 1995.
Jabali, Fuad. IAIN dan modernisasi Islam di Indonesia. Logos Wacana Ilmu, 2002.
Khoirul Huda. “Fenomena Pergeseran Konflik Pemikiran Islam dari Tradisionalis vs Modernis ke Fundamentalis vs Liberalis.” ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman 3, no. 2 (2 Maret 2009): 20–42. https://doi.org/10.15642/islamica.2009.3.2.20-42.
Khoirun Niam. “Muslim Intellectual in The Twentieth Century Indonesia: A Socio-Political and Educational Context.” Journal of Indonesian Islam 2, no. 1 (1 Juni 2008): 39. https://doi.org/10.15642/JIIS.2008.2.1.39-68.
Komaruddin Hidayat, dan Hendro Prasetyo. Problem dan Prospek IAIN: Antologi Pendidikan Tinggi Islam. Jakarta: Departemen Agama RI, 2000.
M. Atho Mudzhar. “Islamic Studies in Indonesia in The Making”, a paper presented at the International Conference on Islam in Indonesia: Intellectual and Social Transformation, held by Ministry of Religious Affairs Republic of Indonesia in Cooperation with McGill University Canad, November, 23-24, (2000), 4; Islam and Islamic Law in Indonesia: A Socio-Historical Approach. Jakarta: Religious Research and Development and Training, 2003.
———. Pendekatan Studi Islam Dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Margaret Gillet. “The IAIN in Indonesian Higher Education.” Muslim Education Quarterly 8, no. 1 (1990).
Marwan Salahuddin. “Model Pengembangan Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia.” Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman 18, no. 1 (8 November 2017): 121–38. https://doi.org/10.20414/ujis.v18i1.155.
Michael Laffan. “An Indonesian Community in Cairo: Countinuity and Change in a Cosmopolitan Islamic Milieu.” Southeast Asia Program Publication Cornel University 77 (2004). http://www.jstor.org/stable/3351417.
Michel Foucault. The Archeology of Knowledge. London: Tavistock, 1972.
Muhammad Amin Abdullah. “Islamic Studies in Higher Education in Indonesia: Challenges, Impact and Prospects for the World Community.” Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies 55, no. 2 (2017): 391–426. https://doi.org/10.14421/ajis.2017.552.391-426.
Muhammad Wahyuni Nafis. Cak Nur sang Guru Bangsa; Biografi Pemikiran Prof. Dr. Nurcholish Madjid. Jakarta: Kompas, 2014.
Mukti Ali. Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini. Jakarta: Rajawali, 1987.
———. Memahami Beberapa Aspek Ajaran Islam, 1991.
———. “Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Agama Islam.” In Pengantar ke Arah Metode Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Agama Islam, diedit oleh M Masyhur Amin. Yogyakarta: P3M IAIN Sunan Kalijaga, 1992.
———. “The Muhammadiyah Movement: A Bibliographical Introduction.” Tesis, Mc Gill, 1957.
Musahadi. “Islam sebagai Sasaran Studi: Indentifikasi Awal terhadap Problem, Pola, dan Pendekatan Studi Islam di Indonesia.” Proceeding ACIS V, Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, 2005.
Noorhaidi Hasan. “Meretas Involusi Kajian Hukum Islam di Indonesia: Pengalaman Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.” . 46, no. 2 (1 Juli 2012). https://doi.org/10.14421/asy-syir’ah.2012.%x.
Nurcholis Madjid. “Ibn Taymiya on Kalam and Falsafah: A Problem of Reason and Revelation in Islam.” Dissertation, Universty of Chicago, 1984.
P. Burke. A Social History of Knowledge: From Gutenberg to Diderot. Cambridge: Cambridge University Press, 2000.
R. Eyerman, dan A. Jamison. Social Movement: A Cognitive Approach. Pensylvania: The Pensylvania State University Press, 1991.
Richard Martin. “Harun Nasution and Modern Mu’tazilism.” In Defenders of Reason in Islam. Oxford: Oneworld, 1997.
R.T. MCVey. Faith as The Outsider: Islam in Indonesia politic’s in Islam in The Political Process, ed. J. P. Piscatori. Cambridge: Cambridge University Press, 1989.
S. Mills. Discourse. London: Routledge, 1999.
Sudirman Tebba. Orientasi Mahasiswa dan Kajian Islam IAIN,” dalam Islam Orde Baru. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993.
Syamsun Ni’am,. “Reformulasi Paradigma Kajian Keislaman di Perguruan Tinggi Agama Islam”, dalam Proceeding ACIS IX.” Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, 2009.
Syamsunniam. “Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) di Tengah Perubahan: Memetakan Problem, Tantangan, dan Prospek PTAI di Era Kapitalisme Global.” Annual Conference on Islamic Studies in Indonesia (ACIS) ke-7, Pekanbaru Riau, 21 November 2007.
Waryani Fajar Rianto. Studi Islam Indonesia (1950-2014): Rekonstruksi Sejarah Perkembangan Program Studi Islam Integratif di Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Agama Islam. Yogyakarta: Kurnia Alam Semesta, 2014.
Waryani Fajar Riyanto. “Mazhab Sunan Kalijaga (Refleksi Setengah Abad Genealogi Epistimologi Studi Hukum Islam Integratif di Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga: 1963-2013.” Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum, 47, no. 2 (2013).
———. Studi Islam Indonesia 1950-2014: Rekonstruksi Sejarah Perkembangan Studi Islam Integratif di Program Pascasarjanaa Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI). Depok: Kurnia Salam Semesta, 2014.
Yudi Latif. Genealogi Intelegensi: Pengetahuan dan Kekuasaan Intelkegensia Muslim Indonesia Abad XX. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2012.