Model-Model Kerukunan Umat Beragama berbasis Local Wisdom

Potret Harmonisasi Kebhinnekaan di Nusa Tenggara Timur

Authors

  • Mohammad Takdir Institut Ilmu Keislaman Annuqayah

DOI:

https://doi.org/10.32332/tapis.v1i01.728

Keywords:

Kerukunan, Umat Beragama, Local Wisdom, NTT

Abstract

Provinsi NTT didiami oleh sejumlah suku dengan budaya, agama, ras dan golongan yang berbeda. Perbedaan tersebut telah dapat bernilai positif bagi pengembangan masyarakat setempat namun juga mengandung nilai negatif. Kemajemukan tersebut merupakan suatu tantangan yang sangat besar bagi pemerintah dalam mempertahankan kondisi suatu daerah agar tetap aman dan tidak terjadi konflik yang sangat merugikan banyak pihak. Dari kasus-kasus konflik yang terjadi, ternyata agama dan etnis bukanlah penyebab dasar terjadinya konflik antara kelompok. Konflik terjadi disebabkan oleh kurangnya ruang interaksi sosial dan keagamaan yang berbeda etnis/agama, kehadiran warga pendatang yang tidak memahami situasi setempat, dan menurunnya nilai-nilai kebersamaan. Secara umum hubungan antar umat beragama di NTT masih dalam kondisi terkendali dan stabil. Potensi integrasi berupa kekuatan khazanah budaya lokal, kekerabatan, semangat komunalitas, dan adanya tetua adat jauh lebih dominan dari pada potensi konflik.

Downloads

Published

2017-07-09