PENDAMPINGAN WANITA DESA DUWEL BOJONEGORO DALAM MELEPAS DIRI DARI BELENGGU TENGKULAK BAWANG MERAH
DOI:
https://doi.org/10.32332/jsga.v1i02.1850Keywords:
Pendampingan, Desa Duwel, WanitaAbstract
Sumber Daya Alam bawang merah yang melimpah di desa Duwel kurang dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal itu disebabkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat desa Duwel yang kurang akan pemberdayaan, sehingga bawang merah sebagai hasil panen utama mereka hanya sebatas menanam, panen, dan langsung “diberikan” kepada tengkulak yang memborongnya. Terbelenggunya petani desa Duwel pada tengkulak tersebut merupakan masalah yang cukup menghambat bagi perkembangan desa Duwel, dan peningkatan taraf hidup masyarakatnya.
Keadaan ketergantungan terhadap tengkulak ini telah membelenggu mereka, yang berdampak kurang baik pada tingkat kesejahteraan dan kemandirian mereka sebagai masyarakat yang memiliki kekayaan alam melimpah. Bergantungnya petani bawang merah pada tengkulak ini menandakan pola pikir masyarakat yang masih sederhana dan masih berpegang teguh pada cara lama/tradisinonal yang menurut mereka masih efisien serta tak perlu diubah. Pola pikir masyarakat yang demikian itu, tanpa mereka sadari telah menjadi kontribusi dalam kemunduran bidang-bidang seperti agama, pendidikan dan ekonomi. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu metode baru yang salah satunya mengadakan pendampingan terhadap masyarakat desa terutama kaum perempuan untuk mengolah bawang merah menjadi produk yang lebih menguntungkan.
References
Saptono, Teori Hegemoni: Sebuah Teori Kebudayaan Kontemporer,
http://pphp.deptan.go.id/download/layanan_informasi/pengolahan_hasil_pertanian/pedoman_teknis_pengolahan_bawang_merah.pdf,I Pedoman Teknis Pengolahan, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementrian Pertanian, Jakarta, 2011, dakses pada 21:24, 09-12-2016