Pengaruh Metode Group Investigation Materi Gaya terhadap Sikap Ilmiah Peserta Didik di MI Al-Huda Karangnongko Yogyakarta
Keywords:
gaya, group investigation, sikap ilmiahAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata sikap ilmiah pada kelas eksperimen menggunakan metode group investigation dan kelas kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional sebelum diberi perlakuan serta serta setelah diberi perlakuan. Serta melihat pengaruh Group Investigation terhadap sikap ilmiah peserta didik di MI Al-Huda Karangnongko Yogyakarta. Variabel yang diukur adalah sikap ilmiah pada peserta diidk kelas IV di MI Al-Huda Karangnongko Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu (quasi eksperimen). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di MI Al-Huda Karangnongko Yogyakarta yang berjumlah 56 orang peserta didik yang terdiri dari 2 kelas. Sampel penelitian ini ialah kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol. Sampel ini diambil menggunakan teknik random class sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan pedoman dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan mann whiney (non-parametrik) untuk hasil skala setelah perlakuan. Data statistik menunjukan terdapat peningkatan rata-rata sikap ilmiah kelas eksperimen sebelum menggunakan metode group investigation sebesar 19,5 serta setelah menggunakan metode group investigation sebesar 23,4. Hal tersebut mengalami peningkatan metode sebesar 3,9. Pada kelas kontrol rata-rata sikap ilmiah juga mengalami peningkatan dari data skala skala sebelum perlakuan 157,2 dan setelah perlakuan 23,03. Maka peningkatan nilai rata-rata pada keals kontrol sebesar 5,83. Hasil statistik deskriptif dengan bantuan SPSS 16.00 terlihat skala sebelum perlakuan analisis mann whiney (non-parametrik) menunjukkan nilai Signifikansi Sig.(2 tailed) = 0,487 > 0,05, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata sebelum dan sesudah sikap ilmiah. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan terhadap sikap ilmiah pada peserta didik kelas IV MI Al-Huda Karangnongko Yogyakarta.
References
Darmodjo, Hendro. Pendidikan IPA II. (Jakarta: Depdiknas, 1991).
Herabudin. Ilmu Alamiah Dasar. (Bandung: Pustaka Setia, 2013).
Nurhadi, Yasin. B & Senduk.A.G. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL) dan Penerapaannya dalam KBK. (Malang: Universitas Negeri Malang, 2004).
Samatowa, Usman. Bagaimana Membelajaran IPA di Sekolah Dasar. (Jakarta: Depdiknas, 2006).
Shoimin, Aris. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. (Rembang: Ar-Ruzz Media, 2014).
Slavin, Robert E. Cooperative Learning. (Bandung: Nusa Media, 2008).
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. (Bandung: Alfabeta, 2016).
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014).
Winaputra, Udin S. Model Pembelajaran Inovatif. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001).