Seangkonan dan Relevansinya Dengan Prinsip Kafa’ah Dalam Perkawinan Islam
DOI:
https://doi.org/10.32332/syakhshiyyah.v2i2.6171Kata Kunci:
Seangkonan, Kafa'ah, Lampung PubianAbstrak
Dalam tradisi Lampung Pubian apabila ada seseorang yang akan menikah dan salah satu dari pasangan tersebut bukan berasal dari suku Lampung Pubian maka yang bersangkutan harus mengikuti tradisi seangkonan. Tradisi ini menjadi syarat agar calon tersebut diakui secara adat dan menikah secara adat. Apabila tidak mengikuti tradisi tersebut maka yang bersangkutan akan dikenakan sanksi. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menganalisis relevansi seangkonan dalam perkawinan adat Lampung Pubian dengan prinsip kafa’ah dalam perkawinan Islam.Penelitian merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif dengan data utama berasal dari wawancara. Hasilnya Seangkonan dalam konteks upaya untuk menyetarakan kedudukan sejalan dengan konsep kafa’ah dalam Islam. Hal ini dikarenakan seangkonan dalam adat Lampung Pubian adalah upaya untuk mengakui kedudukan yang setara. Hanya dalam konteks legal formal, formal tidak ada yang mendasari kebolehan seangkonan dalam adat Lampung Pubian sebagai salah satu hal yang mesti dilakukan oleh pasangan yang akan menikah. Hal tersebut justru dalam menimbulkan kemudharatan.
Referensi
Ade, Afriansyah. Angkon Anak Sebagai Prasyarat Pernikahan Di Adat Lampung Tanjung Dalom (Studi Kasus Di Desa Tanjung Dalom Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan). Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2021.
Al Amin, M. Chabibi. Analisis Hukum Islam Terhadap Paradigma Sekufu’ Di Dalam Keluarga MAS: Studi K Di Kelurahan Sidosermo Kecamatan Wonocolo Surabaya. Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2009.
Al Anshori, Huzaimah. “Persepsi Kafa’ah Dalam Perkawinan Menurut Masyarakat Petok Kec. Mojo Kab. Kediri Ditinjau Dari Hukum Islam.” Mahakim: Journal of Islamic Family Law 4, no. 2 (2020): 121–41. https://doi.org/10.30762/mh.v4i2.2086.
Amin, Azwar. Pelaksana Adat Seangkonan. Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2021.
Asyanti, Desy. Pelaksana Adat Seangkonan. Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2021.
Azri, Juan. Penyebab Tidak Melangsungkan Adat Seangkonan. Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2021.
Dahlan, Ahmad, dan Muliyadi. “Kafaah Dalam Pernikahan Menurut Ulama’ Fiqh.” Jurnal Pengembangan Hukum Keluarga Islam 2, no. 3 (2021): 28–41.
Gustiawati, Syarifah, dan Novia Lestari. “Aktualisasi Konsep Kafa’ah Dalam Membangun Keharmonisan Rumah Tangga.” Mizan: Journal of Islamic Law 4, no. 1 (33–86). https://doi.org/10.32507/mizan.v4i1.174.
Ibrahim. Sejarah Adat Seangkonan. Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2021.
Ja’far, Kumedi. Hukum Perkawinan Di Indonesia. Bandar Lampung: Arjasa Pratama, 2021.
Khairuzzadhi, Fadly. Sengangkonan Dalam Pernikahan Beda Suku Pada Masyarakat Lampung Pepadun (Studi Di Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2016.
Mushthofa, R. Zainul, dan Siti Aminah. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Kafa’ah Sebagai Upaya Membentuk Keluarga Sakinah (Studi Praktek Kafa’ah Di Kalangan Yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajat).” Ummul Qura: Jurnal Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan 15, no. 1 (t.t.): 11–23. https://doi.org/10.55352/uq.v15i1.110.
Nabahan. Syarat Mutlak Adat Seangkonan. Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2021.
Nafisah, Zahrotun, dan Uswatun Khasanah. “Komparasi Konsep Kafa’ah Perspektif M. Quraish Shihab Dan Fiqh Empat Mazhab” 15, no. 2 (2018): 129–30.
Nur, Mad. Seangkonan Dalam Adat Lampung Pubian. Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2021.
Putriana, Indah. Pelaksanaan Pengangkonan (Pengangkatan Anak) Dalam Perkawinan Beda Suku Pada Masyarakat Lampung Pepadun Di Desa Negeri Sakti Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Semarang: Universitas Diponegoro, 2008.
Roby, Aba Fahmi. “Konsep Kafa’ah: Studi Pandangan Habaib Di Kabupaten Jember.” Rechtenstudent 1, no. 3 (2021): 293–301. https://doi.org/10.35719/rch.v1i3.38.
Sayuti, Najmah. “Al-Kafa’Ah Fi Al-Nikah.” Journal of Gender Studies 5, no. 2 (2015): 179. https://doi.org/10.15548/jk.v5i2.107.
Shihab, M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati, 2000.
Taufik, Otong Husni. “Kafâah Dalam Pernikahan Menurut Hukum Islam.” Jurnal Ilmiah Galuh Justisi 5, no. 2 (2017): 246. https://doi.org/10.25157/jigj.v5i2.795.
Yudowibowo, Syafrudin. “Tinjauan Hukum Perkawinan Di Indonesia Terhadap Konsep Kafa’Ah Dalam Hukum Perkawinan Islam.” Yustisia Jurnal Hukum 1, no. 2 (2012): 98–109. https://doi.org/10.20961/yustisia.v1i2.10632.
Zaini, Inten Puteri Resmi, Hermi Yanzi, dan Yunisca Nurmalisa. “Peranan Tokoh Adat Terhadap Pelestarian Adat Pengangkonan Pada Masyarakat Lampung Pepadun.” Jurnal Kultur Demokrasi 5, no. 11 (2018): 1.