Relasi Antara Lafaz-Lafaz dalam Ushul Fiqh dengan Problematika Hukum Keluarga
DOI:
https://doi.org/10.32332/syakhshiyyah.v2i2.6169Kata Kunci:
Relasi, Lafaz Ushul Fiqh, Problematika Hukum KeluargaAbstrak
Tulisan ini membahas tentang pemahaman lafaz dalam ushul fiqh yang perlu diketahui dikarenakan adanya macam lafaz jelas maupun tidak jelas serta bagaimana relasinya jika digunakan dalam analisa permasalahan/problematika Hukum Keluarga seperti problem pencatatan Perkawinan. Tulisan ini memanfaatkan kualitatif deskriptif pada metode penelitian. Studi pustaka menjadi acuan penelaah bahan dan di analisa secara mendalam. Adapun hasil dari tulisan ini adalah Dilihat dari ke dzahiran suatu lafaz, maka pencatatan akad nikah hukumnya wajib sebagaimana juga diwajibkan dalam akad muamalah. Alat bukti tertulis dapat dipergunakan untuk hal-hal yang berkenaan dengan kelanjutan akad perkawinan. Dengan adanya alat bukti ini, pasangan pengantin dapat terhindar dari mudarat dikemudian hari karena alat bukti tertulis ini dapat memproses secara hukum berbagai persoalan rumah tangga, terutama sebagai alat bukti paling sahih dalam pengadilan agama.
Referensi
Amir Syarifuddin. Garis-Garis Besar Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.
Abdul Wahab Khalaf dan Masdar Helmy. Ilmu Ushulul Fiqh. Bandung: Gema Risalah Press, 1997.
Abdul Wahab Khallaf. Ilmu Ushul Fikih. Kuwait: Darul Qalam, 1977.
“Nash persepektif Ushul Fiqh.” Diakses 17 September 2015. https://violetovia.wordpress.com/%E2%99%AA-islam/nash-perspektif-ushul-fiqh/.
Amir Syarifuddin. Ushul Fiqh Jilid II. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.
Satria Effendi. Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana, t.t.
Abu Zahrah. Ushul al-Fiqh. Kairo: Dar al-Fikri al-’Arabiy, 1997.
Abdul Wahab Khallaf. ‘Ilm Ushul al Fiqh. Kuwait: Dar al-Qalam, 1978.
Ibrahim bin ‘Ali al Syirazi. al Luma. Cet. III. Mesir: Matba’ah Musthafa al Bab al Halabi, 1977.
Muhammad Said Ramadhan al Buthi. Mabahitsul Kitab wa al Sunnah. Beirut: Muassasah al Risalah, 1977.
Ibn al Samáni Mansur bin Sa’ad Qawati’ Adillah. “Manuskrip di Markaz al Bahs al ‘Ilmi, Univ. Umm al Quran, Mekkah, dan kutipannya dalam al Mujmal Wa dalalatuhu ‘ala al Ahkam.” Tesis, Satria Effendi M.Zein pada Univ. Umm al Quran, 1981.
Muhammad Al-Khudlari. Ushul al-Fiqh. Kairo: Dar al-Hadis, 1988.
A. Rahman Asjmuni. Kaidah-Kaidah Fiqih. Jakarta: Bulan Bintang, 1976.
Djazuli Ahmad. Kaidah-Kaidah Fikih, Kaidah-Kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan Masalah-Masalah Yang Praktis. Jakarta: Kencana, 2006.
M. Ali Hasan. Pedoman Hidup Berumah Tangga dalam Islam. Jakarta: Prenada Media, 2003.
Happy Susanto. Nikah Siri Apa Untungnya?. Jakarta: Visimedia, 2007.
Zainuddin Ali. Hukum Perdata Islam di Indonesia. Cet. Ke-2. Jakarta: Sinar Grafika, 2007.
Amir Nurudin dan Azhari Akmal Traigan. Hukum Perdata Islam di Indonesia: Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih UU No.1/1974 sampai KHI. Jakarta: Prenada Media, 2004.
Ahmad Musthafa Al-Maraghi. Tafsir Al-Maraghi, Jilid II, Juz 5. Makkatul Mukaramah: Al-Maktabah At-Tijariyah, t.t.
Ismail Ibnu Katsir. Tafsir Quran Ibnu Katsir. Surabaya: Sirkatun Nuur Asiya, t.t.