Krisis Kesiapan Nikah Gen Z Dalam Narasi “Pernikahan Itu Menakutkan”: Relevansi Hukum Keluarga Islam Di Era Digital
DOI:
https://doi.org/10.32332/j585j338Kata Kunci:
Marriage is Scary, Gen Z, Compilation of Islamic LawAbstrak
Fenomena Pernikahan Itu Menakutkan yang berkembang di kalangan Gen Z mencerminkan pergeseran paradigma terhadap institusi pernikahan, dari simbol kedewasaan menuju sumber kecemasan emosional, mempengaruhi masa depan, dan beban ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kesiapan menikah Gen Z dalam perspektif hukum Islam, dengan menelaah ketentuan Pasal 15–17 Kompilasi Hukum Islam (KHI) sebagai dasar normatif. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yuridis-normatif dengan analisis naratif-kritis. Data diperoleh melalui kajian kepustakaan terhadap dokumen hukum, literatur akademik, serta sumber sekunder seperti artikel media, laporan survei, dan konten digital yang mencerminkan dinamika sosial Gen Z. Hasil penelitian menunjukkan ketimpangan antara norma kesiapan menikah dalam KHI dengan realitas sosiokultural Gen Z, khususnya dalam aspek psikososial dan hubungan kekuasaan dalam rumah tangga. Kebaruan studi ini terletak pada integrasi antara kajian hukum keluarga Islam dan fenomena budaya digital, yang masih jarang menjadi fokus dalam diskusi akademik. Keterbatasan studi terletak pada tidak digunakannya data primer lapangan, seperti wawancara atau observasi langsung, yang mengukur kedalaman eksplorasi terhadap pengalaman pribadi Gen Z. Studi ini berkontribusi dalam mendorong pembaruan hukum keluarga Islam agar lebih adaptif terhadap perubahan nilai generasi muda masa kini.
Referensi
Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. Islam and Secularism. Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC), 1993. https://books.google.com/books/about/Islam_and_Secularism.html?id=wToQAQAAIAAJ.
Al-Sharif, M. “Rethinking Marriage Law for Muslim Youth: Comparative Analysis.” Journal of Islamic Family Law 29, no. 2 (2021): 78–95. https://journals.scholarlyhub.org/jifl/article/view/2938.
An-Na’im, Abdullahi Ahmed. Toward an Islamic Reformation: Civil Liberties, Human Rights, and International Law. Syracuse: Syracuse University Press, 1990. https://press.syr.edu/supressbooks/249/toward-an-islamic-reformation/.
Arnett, Jeffrey J. Emerging Adulthood: The Winding Road from the Late Teens Through the Twenties. New York: Oxford University Press, 2020. https://global.oup.com/academic/product/emerging-adulthood-9780190090534.
Auda, Jasser. Maqasid Al-Shariah as Philosophy of Islamic Law: A Systems Approach. London: International Institute of Islamic Thought (IIIT), 2008.
Berlant, Lauren. “Cruel Optimism.” Cruel Optimism, 2013. https://doi.org/10.1215/9780822394716.
Denzin, Norman K. “The Research Act: A Theoretical Introduction to Sociological Methods.” The Research Act: A Theoretical Introduction to Sociological Methods, 2017, 1–368. https://doi.org/10.4324/9781315134543/Research-Act-Norman-Denzin/Rights-And-Permissions.
Dijk, Teun A van. “Discourse and Context: A Sociocognitive Approach.” Discourse and Context: A Sociocognitive Approach, 2008, 1–267. https://doi.org/10.1017/CBO9780511481499.
“Egypt’s Dar Al-Ifta |,” n.d. https://www.dar-alifta.org/en.
Engineer, Asghar Ali. The Rights of Women in Islam. New Delhi: Sterling Publishers, 2004. https://archive.org/details/rightsofwomenini00engi.
Eva Nazwatunniswah. “Urgensi Bimbingan Pra Nikah Untuk Mengurangi Angka Perceraian Di Kua Kecamatan Mundu,” 2023, 1–23.
Indonesia. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (1974).
“Islamic Family Law (Federal Territories) Act 1984,” n.d. https://www.commonlii.org/my/legis/consol_act/iflta1984362/.
Jabatan Kemajuan Islam Malaysia. “Garis Panduan Pelaksanaan Kursus Praperkahwinan Islam Berdasarkan Modul Bersepadu Kursus Praperkahwinan Islam (MBKPI) 2016,” 2016. https://www.islam.gov.my/images/garis-panduan/Garis_Panduan_Pelaksanaan_Kursus_Praperkahwinan_Islam_Berdasarkan_MBKPI_2016.pdf.
Jakarta; Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. Kementerian Agama RI, Pedoman Bimbingan Perkawinan bagi Calon Pengantin (2020).
Jenderal Ahmad Yani Nomor, Jalan, and Cempaka Putih Timur Kec Cempaka Putih. “Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama,” n.d. https://shorturl.at/nEMN4.
“Jumlah Perceraian Menurut Provinsi Dan Faktor Penyebab Perceraian (Perkara), 2024 - Tabel Statistik - Badan Pusat Statistik Indonesia,” n.d. https://www.bps.go.id/id/statistics-table/3/YVdoU1IwVmlTM2h4YzFoV1psWkViRXhqTlZwRFVUMDkjMw==/jumlah-perceraian-menurut-provinsi-dan-faktor.html?year=2022.
Kamali, Mohammad Hashim. “Maqasid Al-Shari’ah: The Objectives of Islamic Law.” Islamic Studies 38, no. 2 (1999): 193–208. https://www.jstor.org/stable/20837094.
Makalalag, A G. “Peran Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (Dp3a) Dalam Meminimalisir Perceraian Di Kota Kotamobagu.” I’tisham: Journal of Islamic Law and …, no. 2 (2023): 123–39. http://journal.iain-manado.ac.id/index.php/itisham/article/view/2739%0Ahttps://journal.iain-manado.ac.id/index.php/itisham/article/viewFile/2739/1533.
Miller, Vincent. “Rethinking Digital Intimacy: Social Media, Affect and Relational Fear.” New Media & Society 23, no. 6 (2021): 1220–39. https://doi.org/10.1177/1461444820912013.
Musa, Noraini. “Premarital Counseling in Malaysian Muslim Family Law: Challenges and Progress.” Journal of Muslim Minority Affairs 39, no. 2 (2019): 231–48. https://doi.org/10.1080/13602004.2019.1639171.
Nurdin, Ali. “Reaktualisasi Hukum Keluarga Islam Di Era Generasi Milenial.” Al-Ahkam: Jurnal Ilmu Syariah Dan Hukum 31, no. 1 (2021): 115–36. https://doi.org/10.21580/ahkam.2021.31.1.7076.
Nurjanah, and dkk. “Persepsi Gen Z Terhadap Pernikahan: Studi Kasus Mahasiswa Di Kota Bandung.” Indonesian Journal of Islamic Counseling 4, no. 1 (2022): 45–56. https://journal.iainponorogo.ac.id/index.php/ijic/article/view/3452.
“Perma No. 5 Tahun 2019,” n.d. https://peraturan.bpk.go.id/Details/206071/perma-no-5-tahun-2019.
Philip, Kavitha, and Tanaya Banerjee. “Shifting Marriage Narratives in Postmodern Societies.” The International Journal of Sociology of the Family 47, no. 1 (2021): 33–55. https://www.jstor.org/stable/10.2307/48641230.
Putusan Nomor 0326/Pdt.G/2020/PA.Yk, Pengadilan Agama Yogyakarta. (2020).
Rahardjo, Satjipto. Hukum Dalam Perspektif Sosiologi. Yogyakarta: Genta, 2011.
Rahman, Fazlur. Islam and Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition. Chicago: University of Chicago Press, 1982. https://press.uchicago.edu/ucp/books/book/chicago/I/bo3684477.html.
Rizki, F, and T Handayani. “Revitalisasi Nilai Psikologi Dalam Hukum Perkawinan Islam.” Jurnal Hukum Dan Peradilan, 2023, 1–15. https://jurnalhukumdanperadilan.net/article/view/4021.
Rosyidi, I, and M Abdurrahman. “Rekonstruksi Konsep Kesiapan Menikah Dalam Hukum Islam Kontekstual.” Jurnal Hukum Islam 18, no. 2 (2020): 211–28. https://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/JHI/article/view/2995.
Scheufele, Dietram A. “Framing as a Theory of Media Effects.” Journal of Communication 49, no. 1 (1999): 103–22. https://doi.org/10.1111/J.1460-2466.1999.TB02784.X.
University, Singapore Management. “Youth and Marriage: Findings from SMU Social Lab Survey.” Singapore: SMU Social Lab, 2023. https://socsc.smu.edu.sg/news/2023/04/10/youth-and-marriage-smu-social-lab.
Wijayanti, R. “Batas Usia Pernikahan Dan Problematika Generasi Milenial.” Yuridika 37, no. 1 (2022): 89–104. https://e-journal.unair.ac.id/YDK/article/view/30920.
Woodrow, Hannah, Tasha McKenzie, and Sun-Hee Park. “Young Adults’ Perceptions of Marriage in the Age of Digital Media.” Journal of Youth Studies 25, no. 3 (2022): 389–404. https://doi.org/10.1080/13676261.2021.1901526.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Farhan Lutfi

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.