UPAYA KELUARGA PRA SEJAHTRA DALAM MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

Authors

  • badrudin badrudin

DOI:

https://doi.org/10.32332/istinbath.v14i1.740

Keywords:

Keluarga Pra Sejahtra, Keluarga Sakinah

Abstract

This research is a field of research that discusses the concept of harmonious family in pre Sejahtra family perspective. A case study in Jombang district administrative districts Jombatan Jombang. To answer these problems, this study uses qualitative research methods that are descriptive of the data that already we get some understanding and harmonious family related issues in the perspective of the family pre Sejahtra. One indicator of the lack sakinahan or disharmony of a family is the percerain. This is a lot going on and we find in our society. That percerain become commonplace and common. Although basically a normative text in either the Qur'an or the hadith does not forbid percerain. But that does not mean religion gives the green light for us all to do percerain easily. Memiberikan religion but also a warning that percerain is a lawful act of the most hated by Allah. Not only that religious notabenenya judiciary as a representation of Islamic law is also currently operate principle to reconcile and complicate their percerain. That means that the religion calls for kesakinahan and harmony in the family and does not want just the execution percerain either divorce or the divorce contested divorce. Pursuant to statistical data, that the lack of a family sakinahan indicator of percerain much influenced by economic factors, because one person's basic capital menage is the availability of a clear source of income to meet living bebutuhan financially. The survival of the family, among others, determined by the smoothness of the economy, otherwise chaos in the family triggered by the poor economy lancer. From the present study, there are some interesting fact found in the field, namely the existence of pre Sejahtra were able to realize a harmonious family mawadah wa Rahmah. Precisely with a mediocre economy is, they take a lot of wisdom and ibrah from a wealthy family, that turned out to matter not be able to ensure the establishment of harmonious family without an underlying sense of compassion and understanding high as between both partners. The concept is applied pre Sejahtra family in building a harmonious family is by instilling gratitude for what has been given or bestowed by Allah. Always Qona'ah with revenue earned and never complained with all the troubles. As well as looking at trouble as happiness. While efforts in the realization of pre Sejahtra harmonious family is a way to understand each other and understanding between both partners, especially in matters of daily earnings. And the most important is to fortify the family with moral and spiritual message.

Penilitian ini merupakan penelitian lapangan yang membahas tentang konsep keluarga sakinah dalam prespektif keluarga pra sejahtra. Sebuah studi kasus di kelurahan jombatan kecamatan jombang kabupaten jombang. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif mengenai data-data yang Sudah kita dapatkan serta beberapa pemahaman terkait dengan masalah keluarga sakinah dalam prespektif keluarga pra sejahtra. Salah satu indikator ketidak sakinahan atau ketidak harmonisan sebuah keluarga adalah terjadinya percerain.   Hal inilah yang banyak terjadi  dan kita temukan di dalam kehidupan  masyarakat kita. Bahwa percerain menjadi hal yang lumrah dan biasa dilakukan. Walaupun pada dasarnya secara teks normative baik dalam alquran atau dalam hadits tidak mengharamkan percerain. Namun itu bukan berarti agama memberikan lampu hijau kepada kita semua untuk melakukan percerain dengan mudah. Melainkan agama juga memiberikan peringatan bahwa percerain adalah perbuatan halal yang paling dibenci oleh Allah. Bukan hanya itu lembaga peradilan agama yang notabenenya  sebagai representasi dari hukum islam juga meberlakukan asas untuk mendamaikan dan mempersulit adanya percerain. Itu artinya bahwa agama menghendaki  adanya kesakinahan dan keharmonisan dalam keluarga dan  tidak menghendaki begitu saja terjadinya eksekusi percerain baik itu cerai gugat ataupun itu cerai talak.   Berdasrkan data statistic, bahwa ketidak sakinahan keluarga dengan indicator adanya percerain banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi, sebab salah satu modal dasar seseorang berumah tangga adalah tersedianya sumber penghasilan yang jelas untuk memenuhi bebutuhan hidup secara finansial. Kelangsungan hidup keluarga antara lain ditentukan oleh kelancaran ekonomi, sebaliknya kekacauan dalam keluarga dipicu oleh ekonomi yang kurang lancer. Dari penelitian kali ini, ada beberapa kenyataan menarik yang ditemukan di lapangan, yaitu adanya keluarga pra sejahtra yang mampu mewujudkan keluarga sakinah mawadah wa rahmah. Justru dengan ekonomi yang pas-pasan inilah, mereka banyak mengambil hikmah dan ibrah dari keluarga yang kaya, bahwa ternyata materi tidak mampu menjamin terbentuknya keluarga sakinah tanpa di dasari rasa kasih sayang dan pengertian yang tinggi antra kedua pasangan. Adapun konsep yang diterapkan keluarga pra sejahtra dalam membangun keluarga sakinah adalah dengan menanamkan rasa syukur terhadap apa yang sudah diberikan atau dikaruniakan oleh Allah swt.  Selalu  Qona’ah dengan penghasilan yang didapatkan dan tidak pernah mengeluh dengan semua kesusahan. Serta memandang kesusahan sebagai kebahagian. Sedangkan upaya keluarga pra sejahtra dalam mewujudkan keluarga sakinah adalah Dengan cara saling mengerti dan memahami antara kedua pasangan khususnya dalam masalah penghasilan sehari-hari. Serta yang paling penting adalah dengan cara membentengi keluarga dengan pesan moral dan spiritual. 

 

References

Departeman pendidikan dan kebudayaan (1999) Al-Qur’an dan Terjamahannya (Revisi terbaru) DEPAG RI. Semarang, CV. Asy Syifa’.
Derektorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, (2003)
Membina keluarga Sakinah, Jakarta: PT. Prenada Media
Imam Suhirman, (2005) Menuju Keluarga Sakinah Manajemen Keluarga Muslim Dan Bimbingan Keluarga. Bandung, Media Hidayah Publisher.
Mufidah CH. (2004) Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender. UIN Malang Press. 2008
Umay, M. Ja'far Shadiq (2004) Indahnya Keluarga Sakinah Dalam Naungan Al-Qur'an Dan Sunnah, Jakarta: Zakia Press.

Downloads

Published

2017-05-12

How to Cite

UPAYA KELUARGA PRA SEJAHTRA DALAM MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH. (2017). Istinbath : Jurnal Hukum, 14(1), 93-109. https://doi.org/10.32332/istinbath.v14i1.740