HUBUNGAN BIG FIVE PERSONALITY DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR

Penulis

  • Fahim Alwi Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia
  • Imalatul Khairat Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia
  • Tri Windi Oktara Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia
  • Kholid Kholid Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia
  • Peni Ramanda Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32332/jbpi.v6i1.9085

Kata Kunci:

Big Five Personality, Stres Akademik, Mahasiswa

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi korelasi stres akademik dengan big five personality mahasiswa program studi Bimbingan Konseling Islam angkatan 2017 di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 45 orang yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 28 orang perempuan. Metode penelitian ini melibatkan penggunaan kuesioner dan pengolahan data melalui tabulasi menjadi tabel. Penelitian ini menggunakan dua kuesioner, yaitu skala stres akademik menggunakan Depression Anxiety and Stress 42 (DASS 42) dari Lovibond & Loavibond, dengan reliabilitas sebesar 0,922, dan skala big five personality menggunakan skala International Personality Item Pool (IPIP) yang dikembangkan oleh Goldberg, dengan reliabilitas sebesar 0,493 Analisis data dilakukan menggunakan product moment-pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, variabel big five personality memengaruhi stres akademik diantaranya pada dimensi oppenes to experience menunjukkan korelasi sebasar 0,293, dimensi conscientiousness menunjukkan korelasi sebasai 0,282, dimensi extraversion menunjukkan korelasi sebesar 0,311, dimensi Agreeablennes menunjukkan korelasi sebesar 0,235, dan dimensi neuroticism memiliki korelasi tertinggi sebesar 0,606. Mahasiswa yang menunjukkan kekuatan kepribadian pada oppenes to experience, conscientiousness, extraversion, dan agreeablennes mampu mengurangi risiko terjadinya stress akademik, Tetapi sebaliknya, mahasiswa yang memiliki kepribadian neuroticim akan menghadapi kesulitan dalam mengendalikan diri dan berpotensi mengalami stress akademik lebih tinggi.

Diterbitkan

2024-06-07