Artikel ini mengkaji pemikiran Ibnu Khaldun terkait pola pendidikan anak dalam konteks keluarga sebagai institusi pendidikan yang pertama dan utama. Melalui metode studi pustaka, penelitian ini menemukan bahwa Ibnu Khaldun memiliki pandangan pendidikan yang menyeluruh dan visioner, yang tidak hanya menitikberatkan pada aspek intelektual, tetapi juga mencakup pembinaan akidah dan spiritualitas, moral dan sosial, keterampilan hidup, serta pengembangan sikap mandiri dan disiplin. Ia menekankan pentingnya pendidikan yang bertahap, sesuai konteks, dan berbasis pengalaman langsung, serta menolak metode pengajaran yang kaku dan menekan kreativitas anak. Gagasan-gagasannya sangat relevan dalam menjawab problematika pendidikan anak masa kini, terutama terkait dikotomi antara pendidikan agama dan umum, serta menurunnya peran keluarga akibat pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya integrasi nilai-nilai keislaman dalam kurikulum modern, penguatan peran keluarga dalam pendidikan anak, serta pengembangan strategi pembelajaran yang mampu menumbuhkan karakter dan keterampilan abad 21.

Penulis

  • Inti Astutik Universitas Al-Qolam Malang
  • Norma Ita Solichah Universitas Al-Qolam Malang

DOI:

https://doi.org/10.32332/qsgdx319

Kata Kunci:

media pembelajaran, permainan climanopoly, perubahan iklim, anak usia 5-6 tahun

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas media climanopoly (Climate Monopoly) dalam meningkatkan pengetahuan perubahan iklim pada anak usia 5-6 tahun. Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya pemahaman tentang perubahan iklim pada anak usia 5-6 tahun di TK Semesta Semarang dan lokasi TK Semesta Semarang yang cukup dekat dengan jalan tol sehingga banyak gas karbondioksida ( ) yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Populasi dan sampel adalah anak usia 5-6 tahun (TK B) di TK Semesta Semarang yang berjumlah 40 anak, pengumpulan data dengan observasi dan kuisioner. Hasil rata-rata skor preteset adalah 8,93 dan hasil rata-rata post-test adalah 17,58. Selanjutnya, hasil penelitian dari uji signifikansi paired sample t-test adalah 0,00 < 0,05.  H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan pengetahuan perubahan iklim pada anak usia 5-6 tahun di TK Semesta Semarang, dengan nilai N-gain sebesar 79,2%, artinya penggunaan media pembelajaran berbasis permainan climanopoli efektif digunakan untuk meningkatkan pengetahuan perubahan iklim pada anak usia 5-6 tahun. 

Referensi

Al-Attas, S. M. N. (1991). The concept of education in Islam: A framework for an Islamic philosophy of education. ISTAC.

Al-Kailani, A. (2013). Filsafat pendidikan Islam: Kajian teoretis dan praktis. Jakarta: Rajawali Pers.

ASCD. (2012). The Whole Child Approach. Retrieved from https://www.ascd.org/whole-child

Booth, A., Sutton, A., & Papaioannou, D. (2016). Systematic approaches to a successful literature review (2nd ed.). SAGE Publications.

Freire, P. (1970). Pedagogy of the oppressed. New York: Continuum.

Hadi, S. (1993). Metodologi research. Yogyakarta.

Hasyimi, M. A. (1997). Kepribadian wanita muslimah menurut al-Qur’an dan Sunnah. Jakarta: Akademika Pressindo.

Ibnu Khaldun. (2005). Al-Muqaddimah (ed. Dar al-Fikr). Beirut.

Ibnu Khaldun. (2005). The Muqaddimah: An introduction to history (F. Rosenthal, Trans.). Princeton: Princeton University Press.

Jesson, J., Matheson, L., & Lacey, F. M. (2011). Doing your literature review: Traditional and systematic techniques. SAGE Publications.

Ki Hajar Dewantara. (1961). Ilmu pendidikan. Yogyakarta: Taman Siswa.

Mahdi, M. (1957). Ibn Khaldun's philosophy of history. London: George Allen & Unwin.

Nashruddin Thoha. (1979). Tokoh-tokoh pendidikan Islam di zaman jaya: Imam Ghazali dan Ibnu Khaldun. Jakarta: Mutiara.

Selo Soemardjan. (1962). Sosiologi: Suatu pengantar. Yogyakarta: Gajah Mada Press.

Snyder, H. (2019). Literature review as a research methodology: An overview and guidelines. Journal of Business Research, 104, 333–339. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2019.07.039

Ulwan, A. N. (1992). Pendidikan anak menurut Islam: Kaidah-kaidah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Vygotsky, L. S. (1978). Mind in society: The development of higher psychological processes. Harvard University Press.

Arie Sanjaya. (2016). Penerapan Metode Bercerita Dalam Mengembangkan Kemampuan Berbahasa dan Karakter Peserta Didik di Sekolah Dasar. 01. https://journal.uny.ac.id/index.php/cope/article/view/10795

Kusbudiyah, Y. (2020). Peningkatan Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak Melalui Kegiatan Sandiwara Boneka Pada Mata Diklat Praktek Pembelajaran Di Raudhatul Athfal (RA). Tatar Pasundan : Jurnal Diklat Keagamaan, 12(33), 130–137. https://doi.org/10.38075/tp.v12i33.63

Nurahmawati, Khotimah, I. A., & Fauzi, M. R. (2023). Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Kelompo B Melalui Metode Bercerita di BA ‘ Aisyiyah Beku Klaten. 04(1), 57–68.

Rahmah, F., Kotrunnada, S. A., Purwati, P., & Mulyadi, S. (2023). Penanganan Speech Delay pada Anak Usia Dini melalui Terapi Wicara. As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 8(1), 99–110. https://doi.org/10.32678/assibyan.v8i1.8279

Ratih, P. S., & Nuryani, N. (2020). Analisis Keterlambatan Berbicara (Spech Delay) Pada Anak Study Kasus Anak Usia 10 Tahun. Konfiks Jurnal Bahasa Dan Sastra Indonesia, 7(1), 9–15. https://doi.org/10.26618/konfiks.v7i1.2963

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Veryawan, & Jellysha. (2020). Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui Permainan Kata Orak-Arik. Atfaluna: Journal of Islamic Early Childhood Education, 3(1), 13–22.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-03