Pemberdayaan Masyarakat Tani Dalam Pengembangan Kopi Organik Di Kabupaten Pati (Studi Kasus Kelompok Tani Wanna Lestari Desa Gunungsari Kecamatan Tlogowungu)
DOI:
https://doi.org/10.32332/social-pedagogy.v1i2.2735Abstract
Kopi organik merupakan kopi yang bebas dari pengaruh bahan kimia. Kopi dikatakan organik jika sudah memiliki sertifikat resmi organik dari lembaga sertifikasi. Kabupaten Pati memiliki wilayah penghasil kopi organik yaitu di Desa Gunungsari yang mendapatkan pendampingan langsung dari pemerintah pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap peran agen perubahan pemberdayaan, dan menemukan faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan dalam pengembangan kopi organik. Metode dasar penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif dan studi kasus. Pemilihan lokasi secara sengaja (purposive) di Desa Gunungsari Kabupaten Pati dengan pertimbangan kelompok tani Wanna Lestari merupakan satu-satunya kelompok tani yang mendapatkan program desa organik. Penentuan informan dilakukan secara purposive sampling dengan informan kunci. Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 informan. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diperoleh dari observasi, wawancara mendalam dan studi dokumen. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan agen perubahan pemberdayaan menjalankan perannya masing-masing untuk mendampingi keberjalannya pengembangan kopi organik. Faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan masyarakat tani di kelompok tani Wanna Lestari meliputi beberapa aspek yaitu kelembagaan, ketenagaan, sarana dan prasarana, pembiayaan, penyelenggaraan, dan pengawasan. Aspek yang paling menonjol yaitu faktor pembiayaan atau dana yang dimana pemberdayaan akan berhenti setelah program selesai yang diberikan di kelompok tani.