Resiliensi Keluarga Millenial Tunagrahita: Studi Sosial Revitalisasi Kultur dan Natur Keluarga di Kampung Tunagrahita Ponorogo
DOI:
https://doi.org/10.32332/social-pedagogy.v6n1.10369Keywords:
keluarga millenial tunagrahita, praktik sosial, natur dan kulturAbstract
Urgensi penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis praktik sosial atas resiliensi keluarga millenial tunagrahita serta menganalisis revitalisasi kultur dan natur keluarga millenial tunagrahita, sehingga nantinya dapat dijadikan role model atas resiliensi atau ketahanan sebuah keluarga tunagrahita Indonesia. Metode penelitian yang digunakan yakni kualitatif. Sumber data langsung diambil dari tempat penelitian yakni pada kampung tungrahita di desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo, yang dilakukan dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti melakukan observasi dan wawancara pada 3 keluarga millennial tunagrahita dari tempat penelitian, serta melihat dokumen-dokumen penunjang data penelitian seperti buku nikah, akte lahir anak, dan lain sebgainya. Setelah memperoleh data-data yang diperlukan sebagai pelengkap dan menunjang analisis penelitian, maka cara selanjutnya yakni melakukan olah data dengan cara pemeriksaan data, klasifikasi, verifikasi, analisis dan kesimpulan. Langkah terakhir yaitu peneliti akan melakukan pengecekan data atau uji keabsahan data sebagai pertanggungjawaban atas data yang diperoleh pada keluarga millennial tunagrahita dengan melakukan trianggulasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Resiliensi keluarga millenial tunagrahita dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal mencakup aparat desa, terutama kepala desa Karangpatihan, yaitu Bapak Eko Waluyo. Terdapat beberapa program desa yang ditujukan untuk memberdayakan keluarga milenial tunagrahita. Salah satunya yakni LKS Rumah Harapan sebagai wadah pemberdayaan komunitas inklusif desa.