Refleksi Pemikiran M. Ibrahim Abu Rabi Dalam Pendekatan Integratif Interkonektif

Penulis

  • Tashya Panji Nugraha

Abstrak

Akibat tragedi yang terjadi pada 11 September 2001 menjadikan Islam terpojok dan di klaim sebagai agama yang penuh dengan kekerasan. Fenomena teror dan kekerasan dalam klaim berakar pada teks agama mereka. Beberapa negara bagian barat bahwa kekerasan diajarkan dan diturunkan dari Alquran. Identifikasi barat terhadap Islam menjadi wacana untuk menganalisis akar ajaran Islam yang dituduhkan yang mewakili ajaran agama atau kekerasan agama teroris. Ibrahim M. Abu Rabi menjadikan fenomena ini sebagai momentum untuk melakukan kajian terhadap pemikiran Islam. Abu Rabi melakukan tiga pendekatan dalam memulai penelaahannya, dimulai dengan perkembangan historis modernisatiom Islam, pendidikan di dunia Islam, dan elite kontemporer dan kebangkitan agama di dunia Arab. Pendekatan filsafat, teologi kritis, sosio-historis, dan antropologi untuk studi tentang Islam yang diisyaratkan oleh Abu Rabi untuk membawa Islam ke kondisi yang maju menumpuk dalam cara integrasi interkoneksi. Konsep pemikiran Islam melalui pendekatan historis kritis yang digambarkan oleh Abu Rabi dalam karyanya yang berjudul Post 11 September Penilaian Kritis terhadap Sejarah Islam Modern, saat tercermin pada pendekatan integrasi

interkoneksi yang dielaborasi dan diprakarsai oleh M. Amin Abdullah menunjukkan bahwa rekonseptualisasi pembaruan epistemologi pemikiran Islam melalui pendekatan integratif tidak diragukan lagi diperlukan adanya interconektif untuk memadamkan kekerasan pada fenomena tersebut, dan sangat dibutuhkan dalam pluralitas agama diIndonesia pada khususnya.

Diterbitkan

2017-12-21