Pemikiran Politik Islam Di Indonesia: Dari Formalistik Menuju Ke Substantif

Penulis

  • Rachmat Panca Putera

Kata Kunci:

Islamic Politics, Synergy

Abstrak

Pemikiran politik tentang hubungan agama dan negara telah menjadi persoalan yang paling banyak diminati oleh masyarakat muslim, hubungan antara Islam dan negara di Indonesia pada sebagaian besar babakan sejarahnya adalah kisah antagonis dan kecurigaan satu sama lain. Hubungan yang tidak mesra ini terutama, tapi tidak seluruhnya, disebabkan oleh perbedaan pandangan pada pendiri Republik Indonesia yang sebagian besarnya umat Muslim mengenai hendak dibawa kemanakah negara Indonesia yang baru merdeka. Salah satu butir terpenting dalam perbedaan pendapat di atas itu adalah apakah negara ini bercorak “Islam” atau “nasionalis”Islam sebagai agama tidak menentukan system peerintahan tertentu bagi umat Islam. Politik Islam di Indonesia tidak lepas dari dinamika pemikiran dan gerakan pembaharuan. Kalangan muslim secara umum terbagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama meyakini bahwa negara Islam sebagai model pemerintahan akan menjamin terlaksana ajaran Islam di masyarakat. Kelompok kedua menolak formalism agama dalam urusan kenegaraan, sebaliknya mereka memfokuskan pada pentingnya menumbuhkan dan membina masyarakat religius dan integritas bangsa.

Diterbitkan

2018-08-04