Gerakan Agama dan Budaya Komunitas Sekelik Sedulur dalam Mencegah Konflik Etnis di Lampung Tengah

Penulis

  • M. Ali Syufa'at
  • Heri Cahyono
  • Ahmad Madkur

Kata Kunci:

Sekelik Sedulur Community, Intellectual Collective, Harmony and Cultural acculturation

Abstrak

Penelitian ini mengungkap gerakan  komunitas Sekelik Sedulur dalam membangun harmoni budaya antar etnis Lampung dan Jawa sebagai upaya mencegah konflik etnis di Lampung Tengah. Sejak berdiri kelompok ini menggunakan pendekatan budaya sebagai bagian memelihara kerukunan antara etnis, agama, dan golongan yang ada di masyarakat Lampung Tengah. ‘Sekelik’ dalam bahasa Lampung berarti ‘saudara’ dan ‘sedulur’ dalam bahasa jawa berarti ‘saudara’. Komunitas Sekelik Sedulur aktif melakukan diskusi, silaturahim, dan kegiatan akulturasi kebudayaan dalam memelihara hubungan antar etnis. Sebagaimana masyarakat Lampung yang sangat terkenal dengan konflik etnis, sosial dan ekonomi maka perlu melakukan dialog lintas golongan sebagai bentuk kepedulian terhadap kerukunan antar etnis. Permasalahan yang muncul sebenarnya adalah kurangnya tindakan membaur di entitas-entitas multikultur. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi dan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan penelitian ini mendayagunakan pemikiran Koentjaraningrat yaitu teori Akulturasi Budaya. Akulturasi adalah perpaduan kebudayaan yang terjadi bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan sendiri.

Diterbitkan

2018-01-03