ARTIFICIAL INTELIGENCE UNTUK KEMANUSIAAN: Pengembangan Konsep Keberagamaan Melalui Chat-GPT sebagai Solusi Krisis Identitas Muslim Urban di Era Digital

Authors

  • Ibnu Akbar Maliki UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.32332/moderatio.v4i1.8913

Keywords:

Muslim Urban, Artificial Intelligence, Moderasi Beragama, ChatGPT

Abstract

Krisis identitas adalah tantangan nyata yang dihadapi Muslim urban di era digital. Tuntan modernitas diiringi kebutuhan spiritual menyebabkan media digital menjadi sumber pemahaman keagamaan mereka. Sayangnya pola keagamaan yang dihasilkan dari interaksi media digital cenderung memperkeruh kondisi umat beragama yang ada dalam struktur masyarakat multikultural. Sebab, media digital kerap kali menjadi arena bagi penyebaran paham radikal dan ekstrem. Di sisi lain, keberadaan Artificial Intelligence (AI) sebagai bagian media digital dapat menjadi alternatif solusi melalui pengembangan pola keberagamaan yang inklusif dan adaptif bagi Muslim urban di era digital. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran ChatGPT sebagai bagian dari AI dalam mengembangkan pola beragama sebagai solusi terhadap krisis identitas yang dihadapi oleh Muslim urban dalam era digital. Metode penelitian menggunakan studi pustaka dengan dua jenis data. Sumber data primer berupa jawaban ChatGPT terhadap perintah yang diinginkan oleh penulis konsep beragama di era digital bagi Muslim urban. Sedangkan data sekunder diperloleh dari literatur terkait khususnya tentang kecerdasan buatan dan prinsip moderasi beragama di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola beragama yang tepat menurut ChatGPT di era digital melibatkan integrasi nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai dasar seperti integritas, penghormatan, tanggung jawab, dan keseimbangan menjadi landasan utama yang disertai dengan memperhatikan kredbilitas sumber pemahaman agama di media digital. Krisis identitas dapat diatasi dengan penguatan identitas keislaman, pengembangan  pemikiran kritis, keterlibatan positif dalam masyarakat, dan pembentukan hubungan yang inklusif dengan berbagai kelompok. Konsep beragama tersebut memiliki relevansi dengan nilai-nilai moderasi beragama yang diidentifikasi melalui empat indikator, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan akomodatif terhadap kebudayaan lokal

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afgiansyah. “Mengenal Chat-GPT: Teknologi, Kontroversi, dan Kompetisi.” Universitas Mercu Buana, 2023.
Akhmadi, Agus. “Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia Religious Moderation in Indonesia’s Diversity.” Jurnal Diklat Keagamaan 13, no. 2 (2019).
Ali, Muna. Young Muslim America: Faith, Community, and Belonging Young Muslim America: Faith, Community, and Belonging. New York: Oxford Academic, 2018.
Aminah, Sitti. “The Role of Government to Eradicate Radicalism and Terrorism in Indonesia.” Jurnal Kelitbangan: Inovasi dan Pembangunan 4, no. 1 (2016).
Beduschi, Ana. “Harnessing the Potential of Artificial Intelligence for Humanitarian Action: Opportunities and Risks.” International Review of the Red Cross 104, no. 919 (2022).
Boucher, Philip. Artificial Intelligence: How Does It Work, Why Does It Matter, and What We Can Do about It? Brussels: European Union, 2020. https://data.europa.eu/doi/10.2861/44572.
Fakhrurorji, Moch. Dakwah di Era Media Baru: Teori dan Aktivisme Dakwah Internet. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2017.
Flach, Peter. Machine Learning: The Art and Science of Algorithms that Make Sense of Data. United Kingdom: Cambridge University Press, 2012.
Gass, Saul I, Suneel Bhasker, dan Robert E Chapman. Expert systems and emergency management:, , National Institute of Standards and Technology. Wasington DC: Federal Emergency Management Agency, 1986.
Ghifari, Iman Fauzi. “Radikalisme di Internet.” Religious: Jurnal Agama dan Lintas Budaya 1, no. 2 (2017).
Hefni, Wildani. “Religious Moderation in The Digital Space: Case Study of Mainstreaming Religious Moderation among Islamic Higher Education Institutions.” Jurnal Bimas Islam 13, no. 1 (2020).
Ilhami, Hablun. “Agama dan Komunitas Virtual: Studi Pergeseran Orientasi Keagamaan di Era Digital.” Mukaddimah: Jurnal Studi Islam 7, no. 1 (2022).
Lubis, M. Sobron Yamin. “Implementasi Artificial Intelligence Pada System Manufaktur Terpadu.” SEMNASTEK UISU 1, no. 1 (2021).
Misnawati. “ChatGPT: Keuntungan, Risiko, dan Penggunaan Bijak Dalam Era Kecerdasan Buatan.” Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya (Mateandrau) 2, no. 1 (2023).
Mulianingsih, Ferani. “Artificial Intellegence dengan Pembentukan Nilai dan Karakter di Bidang Pendidikan.” Ijtimaiya: Journal of Social Science Teaching 4, no. 2 (2020).
Pabbajah, Mustaqim. “Beragama di Ruang Digital: Pergeseran Orientasi dari Pemahaman Agama ke Spirit Beragama.” Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial 15, no. 2 (2022).
Pabubung, Michael Reskiantio. “Human Dignity Menurut Yohanes Paulus II dan Relevansi Terhadap Kecerdasan Buatan (AI).” Jurnal Teologi 10, no. 1 (2021).
Putra, D.I. Ansusa, Mila Wahyuni, dan Jam’ah Alfi Hidayah. “Budaya Populis Dalam Dakwah Islam: Simbolisasi Muslim Urban dalam Film Ketika Tuhan Jatuh Cinta.” Borneo: Journal of Islamic Studies 2, no. 1 (2021).
Rohmaniah, Siti. “Peran Agama Dalam Masyarakat Multikultural.” Ri’ayah 03, no. 01 (2018).
Romadlan, Said. “Nahdlatul Ulama dan Praktik Deradikalisasi di Media Online.” Jurnal Komunikasi Islam 12, no. 2 (2022).
Rope, Denny. “Hubungan Media Sosial Terhadap Krisis Identitas Remaja: Studi Kualitatif.” Jurnal Kala Nea 3, no. 1 (2022).
Russell, Stuart, dan Peter Norvig. Artificial Intelligence: A Modern Approach. 3 ed. New Jersey: Pearson Education,Inc, 2010.
Serdianus. “Peran Artificial Intelligence ChatGPT dalam Perencanaan Pembelajaran di Era Revolusi Industri 4.0.” MASOKAN: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 3, no. 1 (Juni 2023).
Setiawan, Adi. “Penggunaan ChatGPT Untuk Pendidikan di Era Education 4.0: Usulan Inovasi Meningkatkan Keterampilan Menulis.” Jurnal Petisi 4, no. 1 (2023).
Sousa, Marco Túlio De, Mihaela-Alexandra Tudor, dan Giulia Evolvi. “Introduction: Media, Religion and Religiosity in the Digital Age.” A revista Tropos: Comunicação, Sociedade e Cultura 10, no. 1 (2021).
Tim Penyusun Kementerian Agama RI. Moderasi Beragama. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2019.
Ulya, Inayatul. “Urban Sufism: Religiousity and Identity Construction of Urban Muslim Community.” HIKMATUNA: Journal for Integrative Islamic Studies 5, no. 2 (2019).
Unterrainer, J. M., C. P. Kaller, U. Halsband, dan B. Rahm. “Planning Abilities and Chess: A Comparison of Chess and Non-Chess Players on the Tower of London Task.” British Journal of Psychology 97, no. 3 (Agustus 2006): 299–311. https://doi.org/10.1348/000712605X71407.
Wahid, Abdul. “Radikalisme di Media Sosial: Penyebutan dan Konteks Sosial Penggunaannya.” Jurnal InterAct 9, no. 1 (2020).
Wardah, Fathiyah. “BNPT Temukan 650 Situs dan Akun Berpotensi Sebarkan Paham Radikal.” VOA Indonesia (blog), 2022. https://www.voaindonesia.com/a/bnpt-temukan-650-situs-dan-akun-berpotensi-sebarkan-paham-radikal/6411934.html.
Wijonarko, Panji. “Penerapan dan Kontribusi Kecerdasan Buatan ChatGPT Untuk Menafsir Teks Hukum (Studi Kasus Penafsiran Pasal 10 & Pasal 13, Permenkes No.889 Tahun 2011).” Jurnal Kajian Teknik Elektro 8, no. 2 (2023).
Zarifhonarvar, Ali. “Economics of ChatGPT: A Labor Market View on the Occupational Impact of Artificial Intelligence.” SSRN, 2023. https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=4350925#paper-references-widget.

Published

2024-05-30

How to Cite

ARTIFICIAL INTELIGENCE UNTUK KEMANUSIAAN: Pengembangan Konsep Keberagamaan Melalui Chat-GPT sebagai Solusi Krisis Identitas Muslim Urban di Era Digital. (2024). Moderatio: Jurnal Moderasi Beragama, 4(1), 35-51. https://doi.org/10.32332/moderatio.v4i1.8913