LIVING HADIS ISLAM WASATHIYAH: Analisis Terhadap Konten Dakwah Youtube “Jeda Nulis” Habib Ja’far

Authors

  • Ibnu Akbar Maliki UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • Syariful Anam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • Arif Prasetyo UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.32332/moderatio.v3i1.7041

Keywords:

Islam Wasathiyah, Living Hadith, Jeda Nulis, Habib Ja'far

Abstract

Abstrak: Islam wasathiyah menjadi tolak ukur normatif umat Islam dalam menjalankan moderasi beragama di tengah bangsa multikultural. Toleransi merupakan sikap yang mesti diterapkan dalam menghadapi kehidupan bangsa multi religi. Namun kenyataannya, hal tersebut sangat sulit diwujudkan akibat adanya penyebaran paham radikalisme dan ekstremisme secara masif di media sosial. Habib Ja’afar adalah salah satu pendakwah milenial yang sering melakukan dialog lintas agama di media sosial. Dialog tersebut dikemas dalam konten dakwah dan senantiasa mengedepankan prinsip Islam Wasathiyah. Artikel ini mengkaji nilai-nilai syiar Islam dalam konten Youtube “Jeda Nulis” milik Habib Ja’far dengan menggunakan pendekatan studi living hadith. Penelitian ini merupakan hasil kajian lapangan bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan observasi serta dianalisis dengan teknik content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadis-hadis tentang Islam wasathiyah telah hidup dalam dakwah Habib Ja’far. Melalui media Youtube, Habib Jaa’far menghidupkan nilai-nilai hadist Islam wasathiyah melalui tiga tradisi. Pertama, tradisi lisan yakni melalui konten podcast dan ceramah. Kedua, tradisi tulisan yakni quotes bertajuk moderasi beragama. Ketiga, tradisi praktik yakni melalui dialog lintas agama dengan menghadirkan berbagai sudut pandang dan perspektif. Adapun kontribusi penelitian ini ialah sebagai ikhtiar dakwah Islam wasathiyah di era digital, terutama di platform media sosial Youtube.

Kata Kunci: Islam Wasathiyah; Living Hadith; Jeda Nulis; Habib Ja’far

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afroni, Sihabuddin. “Makna Ghuluw dalam Islam: Benih Ekstremisme Beragama.” Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, no. 1 (Januari 2016).
Amin, Rauf. “Prinsip dan Fenomena Moderasi Islam dalam Tradisi Hukum Islam.” Jurnal Al-Qalam 20, no. 3 (2014).
Annissa, Jeanie, dan R. Widyananda Putra. “Radikalism in Social Media as A Challenge in the Age of Globalization.” Propaganda 1, no. 2 (2021).
Ardiansyah. “Islam Wasathiyah Dalam Perspektif Hadis: Dari Konsep Menuju Aplikasi.” Jurnal Keilmuan Tafsir Hadis 6, no. 2 (Desember 2016).
Bukhari, Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin al-Mughirah Abû ‘Abd Allâh al-. al-Jâmi‘ al-Sahih}. Hadis no. 6463 Vol. 8. Kairo: Dar al-Shu’b, 1987.
Damsyiqi, Ibnu Hamzah Al Husni AL Hanafi Ad. Asbabul Wurud: Latar Belakang Historis Timbulnya Hadis-hadits Rasul. Jakarta: Radar Jaya Offset, 2005.
Diyani, Trini. “Implementasi Paradigma Islam Wasathiyah; Strategi Menjaga Masa Depan Keindonesiaan.” Salam; Jurnal Sosial & Budaya Syar-i 6, no. 3 (2019).
Faiqoh, Nurul, dan Tri Pransiska. “Radikalisme Islam Vs Moderasi Islam: Upaya Membangun Wajah Islam Indonesia Yang Damai.” Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman 17, no. 1 (2018).
Harianto, Puji. “Radikalisme Islam dalam Media Sosial (Konteks; Channel Youtube).” Jurnal Sosiologi Agama 12, no. 2 (Juli 2018).
Hasan, Mustaqim. “Prinsip Moderasi Beragama Dalam Kehidupan Berbangsa.” Jurnal Mubtadiin 7, no. 2 (Juli 2021).
Junaidi, dan Tarmizi Ninoersy. “Nilai-Nilai Ukhuwwah dan Islam Wasathiyah Jalan Moderasi Beragama di Indonesia.” Jurnal Riset dan Pengabdian Masyarakat 1, no. 1 (2021).
Maimun, dan Mohammad Kosim. Moderasi Islam di Indonesia. Yogyakarta: LKiS, 2019.
Masfufah, A’yun. “Dakwah Digital Habib Husein Ja’far Al Hadar.” Jurnal Dakwah 20, no. 2 (2019).
Muhajir, Afifudin. Membangun Nalar Islam Moderat: Kajian Metodologis. Situbondo: Tanwirul Afkar, 2018.
Muthohirin, Nafi’. “Radikalisme Islam dan Pergerakannya di Media Sosial.” Afkaruna: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 11, no. 2 (Desember 2015).
Nur, Afrizal, dan Mukhlis Lubis. “Konsep Wasathiyah Dalam Al-Quran; (Studi Komparatif antara Tafsir Al-Tahrîr Wa At-Tanwîr dan Aisar At-Tafâsîr).” An-Nur 4, no. 2 (2015).
Qudsy, Saifuddin Zuhri, dan Subkhani Kusuma Dewi. Living hadith: Praktik, Resepsi,Teks, dan Transmisi. Yogyakarta: Q-Media, 2018.
Resa, Afra Putri. “Retorika Dakwah Habib Husein Ja’far al-Hadar Melalui Youtube (Studi Deskriptif Kualitatif).” Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2021.
Suryadilaga, Alfatih. “Living hadith sebagai Sarana Kajian Hadis Berkembang di Era Kekinian.” Artikula.id (blog), 2019. https://artikula.id/alfatih/living-hadis-sebagai-sarana-kajian-hadis-berkembang-di-era-kekinian/.
Utomo, Deni Puji, dan Rachmat Adiwijaya. “Representasi Moderasi Beragama dalam Dakwah Habib Husein Ja’far Al-Hadar pada Konten Podcast Noice ‘Berbeda Tapi Bersama.’” Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan 10, no. 1 (2022).
Yakin, Ayang Utriza. Islam Moderat dan Isu-Isu Kontemporer. Jakarta: Kencana, 2016.
Zaman, Akhmad Roja Badrus. “Komodifikasi Konten Dakwah Habib Husein Jafar Al-Hadar di Youtube: Ekspresi Kesalehan dan Wacana Baru Dalam Kontestasi Keagamaan di Era Kontemporer.” Dalam Proceedings of International Conference on Islamic Studies, Vol. 1. Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, 2022.

Published

2023-09-29

How to Cite

LIVING HADIS ISLAM WASATHIYAH: Analisis Terhadap Konten Dakwah Youtube “Jeda Nulis” Habib Ja’far. (2023). Moderatio: Jurnal Moderasi Beragama, 3(1), 102-117. https://doi.org/10.32332/moderatio.v3i1.7041