DISKRIMINASI GENDER DALAM PERKAWINAN KETURUNAN SAYYID DI KABUPATEN TAKALAR SULAWESI SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.32332/fe91kd46Keywords:
Diskriminasi Gender, Kafaah, Syarifah, Keturunan Arab, Memilih pasanganAbstract
Descendants of Sayyid in Islamic communities are often expected to uphold family dignity by marrying partners from the same or higher social background. Marriages involving Sayyid descendants are perceived to hold high social status due to their lineage tracing back to the Prophet Muhammad. However, such marriages are also marked by significant gender inequality. This study aims to uncover gender disparities in the marriages of Sayyid descendants in Cikoang Village, Takalar Regency, and explore alternatives to minimize gender discrimination by ensuring the freedom of partner choice is not restricted by gender or tradition. This qualitative study employs a case study approach involving three primary informants, with additional informants selected through snowball sampling. Data were collected from both primary and secondary sources. The findings reveal that: 1) Sayyid descendants occupy the highest social status in Cikoang society; 2) Female Sayyid (Syarifah) are prohibited from marrying outside the Sayyid lineage, while male Sayyid (Habaib) are free to choose partners from outside the Sayyid lineage; 3) Traditional beliefs still support marriages between Sayyid descendants or with individuals closely related to the Prophet's family; and 4) Sayyid wedding ceremonies are often marked by unique customs, such as special first-night rituals and the use of traditional clothing, with religious elements (prayers and dhikr) deeply embedded in every stage of the wedding process. This study suggests that the right to freely choose a partner, especially for female Sayyid, should be more respected to reduce gender inequality in Sayyid marriages.
Keywords: Gender discrimination, Kafaah, Syarifah, Arab descent, Choosing a spouse
Abstrak
Keturunan Sayyid dalam masyarakat Islam sering kali diidealkan untuk menjaga martabat keluarga dengan menikahi pasangan dari latar belakang sosial yang setara atau lebih tinggi. Perkawinan keturunan Sayyid dianggap memiliki status sosial yang tinggi karena terkait dengan silsilah Nabi Muhammad SAW. Namun, praktik perkawinan ini juga diwarnai oleh ketimpangan gender yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ketimpangan gender dalam perkawinan keturunan Sayyid di Desa Cikoang, Kabupaten Takalar, serta mengeksplorasi alternatif untuk meminimalisir diskriminasi gender dalam konteks adat dan tradisi yang mengikat. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan melibatkan tiga informan utama, yang diperluas melalui teknik snowball sampling. Data diperoleh dari sumber primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Status sosial keturunan Sayyid menduduki posisi tertinggi di masyarakat Cikoang; 2) Perempuan Sayyid (Syarifah) tidak diperbolehkan menikah dengan individu di luar garis keturunan Sayyid, sementara laki-laki Sayyid (Habaib) memiliki kebebasan memilih pasangan dari luar keturunan Sayyid; 3) Keyakinan tradisional masih mendukung perkawinan antar-Sayyid atau dengan individu yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga Nabi; dan 4) Upacara perkawinan Sayyid diwarnai oleh adat istiadat khusus, seperti ritual malam pertama dan penggunaan pakaian adat, dengan unsur religius yang kuat dalam setiap tahapan acara. Penelitian ini menyarankan agar hak kebebasan memilih pasangan, terutama bagi perempuan Sayyid, lebih dihormati untuk mengurangi ketimpangan gender dalam perkawinan keturunan Sayyid.
Kata Kunci: Diskriminasi Gender, Kafaah, Syarifah, Keturunan Arab, Memilih pasangan.
References
Alfansuri, M. R. (2024). Perempuan Karier Perspektif Al-Qur’an (Studi Atas Penafsiran Sayyid Quthb Dalam Kitab Fî Zhilâl Al-Qur’ân). (Doctoral Dissertation, Institut PTIQ Jakarta).
Ali, M., & H. R. (2022). Pembaruan Hukum Batas Usia Perkawinan (Perspekstif Hukum Islam Dan Kesetaraan Gender). Jurnal Syariah Dan Hukum Islam, 1(1), 54–69.
Arwani, N., Bahfiarti, T., & Farid, M. (2024). Conflict Marriage Between Sayyid and NonSayyid in Takalar Regency. ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities, 7, 2024. https://doi.org/10.34050/elsjish.v7i1.32799
Awalia, H., Hamdi, S., & Nasrullah, A. (2021). Perkawinan Pada Etnis Arab Di Kabupaten Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat 1. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Dinamika. Tahun, 6, 1707–1714. https://doi.org/10.31604/jips.v8i6.2021.1707-1714
Basuki, S. (2006). Metode Penelitian. Wedatama Widya Sastra.
Batubara, T., Asari, H., & Riza, F. (2020). Diaspora Orang Arab Di Kota Medan: Sejarah Dan Interaksi Sosial Komunitas Alawiyyin Pada Abad Ke-20. 4(2), 119–128. https://doi.org/10.30743/mkd.v4i2.2847
Bungin, B. (2001). Metode Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. . In PT RajaGrafindo Persada.
Campbell, F., Johnson, M., Messina, J., Guillaume, L., & Goyder, E. (2011). Behavioural interventions for weight management in pregnancy: A systematic review of quantitative and qualitative data. In BMC Public Health (Vol. 11). https://doi.org/10.1186/1471-2458-11-491
Cresswell, J. W. (2017). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi Ketiga. In Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fallis, A. (2013). John Cresswell - Research Design. In Journal of Cbemical Information and Modeling.
Fauzi, N., et. al, "Hadhrami ‘Ulama’ Within the Malay-johor Activism: The Role of Sayyid ‘Alw Bin Tahir Al-haddad (1934-1961)", Middle-East Journal of Scientific Research 13 (3): 354-362, 2013 DOI: 10.5829/idosi.mejsr.2013.13.3.1918
Fitriani, F., R. M. C., & Y. A. T. (2023). Status Kaum Sayyid Dalam Pranata Sosial Adat Masyarakat Cikoang Kabupaten Takalar. Siyasatuna. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Siyasah Syar’iyyah, 4(2), 152–162.
Hairani, H., M. M., & S. M. (2018). Tradisi Pernikahan Anak Perempuan Sayyid Di Desa Cikoang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar Dalam Perspektif Hukum Islam. (Doctoral Dissertation, Universitas Negeri Makassar).
Hasibuan, S., & Nelli, J. (2022). Konsep Khitbah (Melihat Pinangan) dalam Hadis Rasulullah Saw. In Journal of Islamic Law El Madani e issn (Vol. 1).
Hidayatullah, A., Abdurrahman, U. K. H., & Pekalongan, W. (2022). Journal of Da’wah and Communication Jejak Kaum Sayyid dalam Pribumisasi Islam di Dieng.
Ibnu Rusyd, M. (2024). Objektifikasi Perempuan Dalam Film Uang Panai’ Mahal (Analisis Semiotika Roland Barthes). Sastra Dan Pengajaran), 7(2), 2024. https://doi.org/10.31539/kibasp.v7i2.8790
Ilham Azis, M., Musyahid, A., & Konsentrasi Syariah dan Hukum Islam Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, F. (2021). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Nilai-Nilai Kafaah dalam Praktik Perkawinan Sayyid di Sulawesi Selatan Islamic Law Review on Kafaah Values in Sayyid Marriage Practices in South Sulawesi.
Iswandi, A., Fathur Rohman, dan, Ptiq Jakarta JlBatan, I., Bulus, L., & Selatan, J. (2022). Keluarga Sakinah dalam Perspektif Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq (Vol. 2).
Khusna, M., Kh, A. U., Shiddiq, A., Nawirah, J., Hajjaj, A., Kh, U., & Shiddiq Jember, A. (2021). Pernikahan Nasbiyah Sayyid dan Syarifah (Studi Living Hadits di Kampung Arab, Kademangan, Bondowoso). 7(1).
Lumbaa, Y., D. N., & M. M. (2023). Kearifan Budaya Lokal Dalam Ritual Rambu Solo’di Toraja. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(3), 4849–4863.
Lumban Gaol, D., Nolpiana Nadapdap, F., Michael Sihombing, G., Br Marbun, T., Helen Purba, W. A., Hadiningrum, S., Pancasila dan Kewarganegaraan, P., & Ilmu Sosial, F. (2024). Perlindungan Hak Perempuan Dalam Keluarga Menurut Hukum Islam: Analisis Kasus Diskriminasi Gender. 2(1), 151–159. https://doi.org/10.55606/birokrasi.v2i1.897
Martono, G. H., Azhari, A., & Mustofa, K. (2022). An extended approach of weight collective influence graph for detection influence actor. International Journal of Advances in Intelligent Informatics, 8(1), 1–11. https://doi.org/10.26555/ijain.v8i1.800
Molognoni, L., D. H., D. S. I. R., & L. J. D. D. (2019). Influence of method validation parameters in the measurement uncertainty estimation by experimental approaches in food preservatives analysis. Food Chemistry, 282, 147–152.
Mustafa, A., & Bahram, A. (2020). Relasi Gender dalam Pernikahan Keturunan Sayyid di Desa Cikoang Kabupaten Takalar; Studi Kasus Perbandingan Hukum Islam Dan Hukum Adat (Vol. 2, Issue 2).
Muzakki, A. (2017). Kafaah Dalam Pernikahan Endogami Pada Komunitas Arab Di Kraksaan Probolinggo (Vol. 1, Issue 1).
Purwaningtyas, K. (2021). Menekan Perkawinan Anak Melalui Keberpihakan Akses Perempuan di Indonesia. 3(1), 2021. https://www.thejakartapost.com/news/2020/09/01/virus-despair-forces-girls-across-asia-into-child.
Ritonga, R., & Dongoran, I. (2024). Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab Volume 05 Issue I. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab, 5. https://doi.org/10.24252/shautuna.v5i1.44256
Rozak, M. A. (2023). Konsep Kafaah dalam Pernikahan Syarifah dan NonSayyid Perspekif Hukum Islam (Studi Kasus pada Organisasi Rabithah Alawiyyah Kabupaten Jember).
Safitri, M. A., & Mustafa, A. (2021). Tradisi Perhitungan Weton dalam Pernikahan Masyarakat Jawa di Kabupaten Tegal; Studi Perbandingan Hukum Adat dan Hukum Islam.
Sevea, Teren. "Sufism, Miracles and Oceanic Fatwas: The Beloved of North Jakarta", Journal of Sufi Studies, 11, (1) (2022): 74-114, doi: https://doi.org/10.1163/22105956-bja10019
Sinaga, F. S. S., Winangsit, E., & Putra, A. D. (2021). Pendidikan, Seni, dan Budaya: Entitas Lokal dalam Peradaban Manusia Masa Kini. Virtuoso: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Musik, 4(2), 104–110. https://doi.org/10.26740/vt.v4n2.p104-110
Soffi, D. A. (2022). Konstruksi Pernikahan Wanita Usia Muda Pada Masyarakat Desa Purwosono, Kabupaten Lumajang. Judul Kusa Lawa, 2(2). https://doi.org/10.21776/ub.kusalawa.2022.002.02.01
Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta.
Umar, H., Ramlah, S., Kehutanan, J., Kehutanan, F., Tadulako Jl Soekarno Hatta Km, U., & Tengah, S. (2013). Komposisi Jenis Dan Penguasaan Ekologi Di Wilayah Desa Pangi Kawasan Cagar Alam Pangi Binangga Kabupaten Parigi Moutong (Vol. 1).
Wulandari, M.N., et.al, Cucu Nabi Muhammad Menikah dengan Orang Makassar: Studi Pernikahan Perempuan Islam Sayyid di Cikoang, Takalar, Tamaddun, Vol 7, No 2 (2019), http://dx.doi.org/10.24235/tamaddun.v7i2.5499
Wulandari, M. S., Rahman, A., Ahmadin, A., & Rifal, R. (2019). Cucu Nabi Muhammad Menikah dengan Orang Makassar: Studi Pernikahan Perempuan Islam Sayyid di Cikoang, Takalar. Jurnal Tamaddun: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, 7(2).
Yuslin, H. (2021). Pembuktian Strategi Pengarusutamaan Gender (PuG): Analisis Capaian Indeks Pemberdayaan Gender di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Statistik Indonesia, 1(3), 162–170. https://doi.org/10.11594/jesi.01.03.04
Zabidi, H., & N. R. (2020). Tinjauan Maqasid Asy-SyariAh Asy-Syatibi Terhadap Larangan Perkawinan Syarifah dengan Laki-Laki NonSayyid. Syariah Darussalam. Jurnal Ilmiah Kesyariahan Dan Sosial Masyarakat, 5(1).
Zaini, A. (2020). Pernikahan Beda Agama (Studi Komparatif Tafsir At-Thabari dan Sayyid Quthb). (Doctoral Dissertation, Fakultas Ushuluddin).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Sam'un Mukramin, Siti Syalwa Salsabila
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.