STEREOTIP GENDER PADA PROFESI GURU TARI LAKI-LAKI DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN FORMAL

Authors

  • Ronald Candra IAIN Metro Lampung
  • Putri Sekar Sari IAIN Metro
  • Audrey Govira Nuansa IAIN Metro

DOI:

https://doi.org/10.32332/jsga.v5i02.7691

Keywords:

Gender Stereotypes, Male Teacher Profession, Dance Education

Abstract

The research departs from the phenomenon of gender stereotypes where male teachers teaching dance education in formal schools are considered uncommon and give the impression of being less masculine. The research aims to find out what gender stereotypes are in the dance arts teaching profession in a formal school environment. In order to approach the research problem, Husserl's phenomenological theory was used. The method used is descriptive qualitative. Data collection techniques and sources through relevant literature studies which are analyzed comprehensively and empirically. The research results concluded that to avoid discrimination against gender stereotypes, there needs to be wider awareness and understanding of gender in society. Apart from that, the role of male dance education teachers in the formal education environment has a big role because it can be a motivation for students that dance education does not affect a man's masculinity if it is carried out professionally and appropriately.

References

Ampera, D. (2012). Kajian Kesetaraan Gender dalam Pendidikan Di Sekolah Dasar Mitra PPL PGSD. Jurnal Tabularasa PPL Unimed, 9(2), 229–246.
Anjani, H. L., Yetti, E., & Cahyadi, O. (2022). Meningkatkan Minat Belajar Seni Tari Pada Siswa Laki Laki Melalui Model Pembelajaran Motivasi ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Jurnal Pendidikan Tari, 3(1), 77–87.
Aprian, N., Runtiko, A. G., & Novianti, W. (2022). Fenomena Diskriminasi Gender Pada Penari Lengger Lanang. Ilmu Komunikasi Acta Diurna, 18(1), 1–24.
Astuti, F. (2021). Pengenalan Pendidikan Seni Tari Pada Anak Taman Kanak-Kanak. Jurnal Sendratasik, 10(4), 9–15.
Candra, R. (2022). Penanaman Nilai Pendidikan Karakter melalui Lagu Anak-Anak pada Siswa Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(6), 7685–7692. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i6.4059
Chusniatun, C., Inayati, N. L., & Harismah, K. (2022). Identifikasi Stereotip Gender Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta: Menuju Penerapan Pendidikan Berperspektif Gender. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 32(2), 248–262. https://doi.org/10.23917/jpis.v32i2.21610
Kinanti, N. A., Syaebani, M. I., & Primadini, D. V. (2021). Stereotip Pekerjaan Berbasis Gender Dalam Konteks Indonesia Gender-Based Job Stereotypes in the Indonesian Context. Jurnal Manajemen Dan Usahawan Indonesia, 44(1), 1–16.
Lusi, M., Firdausyi, A. N., & Tisnawati, N. (2020). Emansipasi Guru Laki-Laki Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini Di Kota Metro (Perspektif Stakeholder). Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO, 5(2), 118–125.
Maulana, R. A. (2020). Apa Yang Menyebabkan Rendahnya Keberadaan Guru Laki-Laki Di Paud? JIV-Jurnal Ilmiah Visi, 15(1), 23–32. https://doi.org/10.21009/jiv.1501.3
Mukhlis, A. (2019). Dominasi Guru Perempuan dalam Pendidikan Anak Usia Dini: Persepsi Stakeholder. Al-Athfal : Jurnal Pendidikan Anak, 5(2), 117–134. https://doi.org/10.14421/al-athfal.2019.52-01
Nurhadi, Z. F. (2015). Teori-teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalam Perspektif Penelitian Kualitatif. Ghalia Indonesia.
Perdana, D. D. (2014). Stereotip Gender dalam Film Anna Karenina. Jurnal Interaksi, 3(2), 123–130.
Purnama Putri, W., Kusumastuti, N., & Wijayanti, A. (2022). Peran Guru Laki-Laki Pada Lembaga PAUD Ditinjau dari Perspektif Fungsi Afeksi di Tk Aisyiah Bustanul Athfal 1 Ngawi. JECED : Journal of Early Childhood Education and Development, 4(1), 88–99. https://doi.org/10.15642/jeced.v4i1.1792
Putraningsih, T. (2015). Pertunjukan Tari: Sebuah Kajian Perspektif Gender. Imaji, 4(1). https://doi.org/10.21831/imaji.v4i1.6699
Ramonita, L. (2023). Pemberdayaan Perempuan dalam Pertunjukan Wayang Kulit: Upaya Penyetaraan Gender oleh Dalang Perempuan. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 21(01), 45–58. https://doi.org/10.46937/21202344712
Robert, B., & Brown, E. B. (2004). Gender dan Musik: Kajian tentang Kontruksi Peran Laki-Laki dan Perempuan dalam Proses Pendidikan Musik. 31(1), 1–14.
Sari, M., & Asmendri. (2020). Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian Pendidikan IPA. Natural Science [Diakses 11 Juli 2022], 6(1), 41–53.
Setiawan, A. (2019). Mengembangkan Nilai Karakter dan Kemampuan 4C Anak Melalui Pendidikan Seni Tari di Masa Revolusi Industri 4.0. Didaktis: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan, 19(2), 193–211. https://doi.org/10.30651/didaktis.v19i2.2958
Ulya, I. (2013). Pendidikan Berbasis Kesetaraan Gender. Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Dan Keislaman, 4(1), 11–32.
Utomo, A. C. (2020). Pengenalan Kebudayaan Tradisional melalui Pendidikan Seni Tari pada Anak Usia Dini di BA Aisyiyah Ngadirejo, Sukoharjo. Buletin KKN Pendidikan, 1(2), 77–82. https://doi.org/10.23917/bkkndik.v1i2.10791
Wahyudi, A. V. (2020). Peran Tari Dalam Perspektif Gender Dan Budaya. Equalita: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 2(2), 130. https://doi.org/10.24235/equalita.v2i2.7136

Yasa, D. P. Y. A. T. (2021). Video Musik Boyband Bts Sebagai Bentuk Perlawanan Terhadap Toxic Masculinity. Jurnal Penelitian Institut Seni Indonesia Denpasar, 4, 23–31. https://eprosiding.idbbali.ac.id/index.php/senada/article/view/571/330
Zaduqisti, E. (2013). Stereotipe Peran Gender Bagi Pendidikan Anak. Muwazah, 1(1). https://doi.org/10.28918/muwazah.v1i1.281
Zaduqisti, E., Chusniatun, C., Inayati, N. L., Harismah, K., & Prihantoro, E. (2013). Streotip Perempuan Calon Legislatif Dalam Wacana Media Massa Online Di Tahun Politik. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 12(1), 16–24. https://doi.org/10.28918/muwazah.v1i1.281

Published

2023-11-29