Perempuan dan Kesialan “Kritik atas Pemahaman Khaled Abou el Fadl tentang Hadits Perempuan Pembawa Sial”
DOI:
https://doi.org/10.32332/jsga.v2i01.1927Keywords:
Khaled, Perempuan, kesialanAbstract
Pembahasan ini mengkritik pemahaman hadits Khaled Abou El Fadl tentang kesialan perempuan. Dalam beberapa riwayat menyebutkan bahwa kesialan disebabkan oleh tiga hal yakni kuda, rumah, dan perempuan. Logika khaled menolak teks ini sebab dianggapnya merendahkan perempuan sementara teks suci yang menjadi legitimasi umat Islam menurutnya sangatlah tidak mungkin memojokkan perempuan dalam situasi seperti itu. Sebab dampak serius dari hadits ini adalah kedudukan perempuan yang semakin dipandang rendah bahkan menjadi alasan untuk menolak perempuan dalam berbagai pergumulan sosial. Di sisi lain hadits ini bersumber dari sebuah kitab yang dijamin keshahihannya, sehingga tidak ada alasan untuk menolak hadits tersebut disebabkan dampak yang ditimbulkannya. Logika Khaled menolak hadits tersebut dan berkesimpulan bahwa hadits tersebut tidak valid. Akibat yang akan muncul jika hadits ini kemudian dipercaya tidak shahih padahal ia berada di dalam kitab shahih maka akan memberikan peluang-peluang penolakan terhadap hadits-hadits lainnya yang termaktub dalam kitab shahih. Tawaran krtikan Khaled dari segi pemahamannya dapat dipertimbangkan tapi tidak mengubah standar keshahihan hadits perempuan dan kesialan.
References
al-Mizzî, Jamâl ad-Dîn Ibnu az-Zakî Abî Muhammad al-Qudhâʻî, Tahdzîb al-Kamâl, (Beirût: Dâr al-Fikr, 1994.
al-Nawâwî, Mûhi ad-Din bin Syaraf, at-Taqrîb wa at-Taisîr li Ma’rifati Sunan al-Basyr an-Nadîir,Beirût: Dâr al-Kitab al-Arabi, 1985.
al-Qardhâwi Yusuf, al-Madkhâl li Dirâsat as-Sunnah an-Nabawiyah, terj, A. Najiyullah, (Jakarta: Islamuna Press, 1994.
al-Qardhâwî, Yûsuf, Kaifa Nataʻâmal as-Sunnah an-Nabawiyyah, Dâr al-Wafâʻ li at-Thabâʻah wa an-Nasyr wa at-Tauzîʻ, 1993.
al-Zurqâni, Muhammad bin ‘Abd al-Bâqi, Syarh Manzhumah al-Baiqûniyah, Beirût: Dâr al-Kutub al-ʻIlmiyah, 2006.
an-Naisâbûrî, Abû ʻAbdillâh Muhammad bin Abdullâh bin Muhammad bin Hamdun bin Hakam bin Nuʻaim, al-Mustadrak ʻAlâ Shahîhain, Beirût: Dâr al-Kutub al-ʻIlmiyyah, 1990
an-naisâbûrî, Abû ʻAbdillah Muhammad bin Ismâʻil bin Ibrâhîm bin Mughîrah, Shahih Bukhârî, Tt: dâr Ibnu Katsîr, 1992.
an-Naisâbûrî, Abû al-Husain Muslim bin al-Hajjâj bin Muslim al-Qusyairi, Shahîh Muslim, Beirût: Dâr al-Kutub al-Ilmiyah, 1992.
as-Sijistânî, Abû Dâwûd Sulaimân bin al-‘asy’ats bin Ishâq bin Basyîr al-Azdî, Sunan Abî Dâwûd, Beirût: Dâr Ihyâʹ at-Turâts al-ʻArabî.
asy-Syaibânî, Abû Abdillâh Ahmad bin Muhammad bin Hanbâl, Musnad Imâm Ahmad, Beirût: Dâr Ihyâʹ at-Turâts, 1993.
ath-Thayâlisî, Abû dâwûd, Musnad ath-Thayâlisî, Beirût: Dâr al-Maʻrifah, tth.
At-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, Beirût: Dâr al-Fikr, 1994.
Bathh, Hasanain, Anatomi Orientalisme; Menguak Tujuan Dan Bahaya Orientalisme Serta Cara Umat Islam Menghadapinya, terj, Muhammad Faisal Muchtar, Jogjakarta: Menara Kudus, 2004.
el-Fadl, Khaled Abou, Atas Nama Tuhan; Dari Fikih Otoriter ke Fikih Otoritatif. Terj, Cecep Lukman Yasin, Jakarta: Serambi, 2004.
Fudhaili, Ahmad, Perempuan di Lembaran Suci; Kritik atas hadîts-hadîts shahîh, Jakarta:Transpustaka, 2013.
Ismail, Syuhudi, Pengantar Ilmu Hadîts, Ujung Pandang: Angkasa, 1987.
ʻItir, Nur ad-dîn, Manhaj an-Naqdi fî ʻUlumul al-Hadîts, Damsîq: Dâr el-Fikr, 1997.
Mâjah, Abû ʻAbdillah Muhammad bin Yazîd ar-Rabʻî al-Quzwainî Ibnu, Sunan Ibnu Mâjah, Beirût: Dâr ihyâʹ at-Turâts al-ʻArabî, tth.
Nasrullah, Hermeneutika Otoritatif khaled Abou el Fadl: Metode Kritik Atas Penafsiran otoritarianisme Dalam Pemikiran Islam, Jurnal Hunafa Vol. 5, No. 2, Agustus 2008.
Shalâh, Ibnu, Ulumul Hadîts, Beirût: Dâr al-Fikr al-Ma’asir, 1986.
Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Misbah; pesan, kesan dan keserasian al-Qur’an¸ Jakarta: Lentera Hati, 2012.
Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Mishbah, Jakarta: Lentera Hati, 2012.