MENGGALI NILAI-NILAI KONSELING PRANIKAH PADA TRADISI MANDIK KEMANTIN DI LOMBOK TIMUR

Authors

  • Riri Ramdiani Universitas Islam Negeri Mataram, Indonesia
  • Mira Mareta Universitas Islam Negeri Mataram, Indonesia
  • Iqbal Bafadal Universitas Islam Negeri Mataram, Indonesia
  • Raudlatul Muhasanah University Putra Malaysia, Malaysia

DOI:

https://doi.org/10.32332/m8gy4h08

Keywords:

Konseling Pranikah, Mandik Kemantin, Nilai-nilai, Tradisi

Abstract

Penelitian ini memiliki dua tujuan, yang pertama untuk mengetahui bagaimana prosesi tradisi mandik kemantin di Desa Pengadangan Barat Lombok timur, yang kedua untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai konseling  pranikah  dalam tradisi Mandik kemantin di Desa Pengadangan Barat Lombok Timur. Tradisi Mandik Kemantin ini sejalan dengan konseling Pranikah. Oleh karena itu metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, wawancara mendalam dan observasi, sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis isi. Sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian yakni menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi mandik kemantin merupakan prosedur wajib yang dilakukan oleh mayarakat Desa pengadangan Barat sebelum melangsungkan sebuah pernikahan. Tradisi ini bagian dari integrasi dan budaya sasak dalam membangun kehidupan perkwinan. Terdapat tiga tahapan pada prosesi mandik kemantin, yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penutup. Dalan tradisi mandik kemantin ini juga mengandung nilai-nilai yang sejalan dengan konseling pranikah, termasuk: spiritual, agama, kerjasama dan komunikasi, kesopanan, komitmen, ekonomi, pendidikan, nilai yang dapat memeberikan arahan dan pemecahan masalah, keterbukaan dan berkata jujur, penerimaan. Tradisi mandik kemantin bukan hanya soal ritual akan tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang menunjang keharmonisan dan kebahagiaan dalam sebuah pernikahan. Nilai-nilai ini sejalan dengan prinsip konseling pranikah, menunjukkan kearifan lokal pada suku sasak dalam membangun kehidupan pernikahan yang sakinah mawaddah dan warrahmah.

References

Adisusilo, S. (2012). Pembelajaran Nilai-nilai Karakter Konstuktivisme sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Rajawali Persada.

Afni, N. (2022). Nilai-Nilai Konseling Perkawinan pada Kitab Uqudul Lujain Karya Syeikh Nawawi Al-Bantani. Universitas Islam Negeri Raden Intan, Lampung.

Al-Baqarah, Q. S. (n.d.). al-Baqarah [2]:222.

Atabik, A. (2015). dari Konseling Perkawinan Menuju Keluarga Samara. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 6(1).

Bahasa, B. P. dan P. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Desi Kurniarenta. (2022). Perspektif konseling Islam terhadap konseling perkawinan dalam film test pack [Universitas Islam Negeri Gus Dur]. http://etheses.uingusdur.ac.id/4086/

Devis, S. F. & P. (2012). The Marriage and Family Experience: Intimate Relationships in a Changing Society (9th ed. (ed.)). Cengage Learning.

Djamarah, S. B. (2014). Psikologi Perkawinan dalam Perspektif Islam. Rineka Cipta.

Enjang, A. S. (2018). Komunikasi Konseling: Dari Wawancara, Seni Mendengarkan, Sampai Soal Kepribadian. Penerbit Nuansa Cendekia.

Hakim, L. (2018). Kajian Ritual Mandik Kemantin Dalam Masyarakat Sasak di Lombok Timur. Universitas Mataram.

Hasbullah M. Syahran, N. & J. (n.d.). Tradisi Ritual Bepapai Suku Banjar: Mandi Tolak Bala Calon Pengantin Suku Banjar Kuala-Tungkal Provinsi Jambi, Indonesia. Jurnal Studi Islam Humaniora, 18(2020).

Idaroyani Neonnub, F. & dkk. (2018). Belis: Tradisi Perkawinan Masyarakat Insana Kabupaten Timor Tengah Utara (Kajian Historis dan Budaya Tahun 2000-2017). Jurnal Agastya, 08(1).

Inayati, F., Kurahman, O. T., & Rusmana, D. (2024). Analisis Integrasi Nilai Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 6.

Kane L., R. & P. (2020). The Role of Cultural Rituals in Marriage Preparation: A Comparative Study of Different Traditions. Journal of Marriage and Family, 82(5), 1122–1135.

Khosi’in, I., Wiarsih, N., Faishol, R., Baharun, H., & Jadid, U. N. (n.d.). STRATEGIES OF ISLAMIC EDUCATION TEACHERS BASED ON LOCAL WISDOM IN ENHANCING LEARNING QUALITY AT MADRASAH Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Berbasis Kearifan Lokal dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Madrasah. 13(2), 98–112.

Koentjaraningrat. (1984). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Djambatan.

Luddin, A. B. M. (2010). Dasar-Dasar Konseling. Cv. Perdana Mulya Sarana.

Maryam, S. (2021). Tradisi Mandik Kemantin: Refleksi Kearifan Lokal Masyarakat Sasak. Jurnal Kebudayaan Lokal, 12(3).

Melalatoa, M. J. (1995). Ensiklopedi Tradisi dan Kebudayaan Daerah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mufidah. (2013). Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender. UIN-Maliki Press (Anggota IKAPI).

Perry, J. (2017). Premarital Counseling and Rituals in Southeast Asia: A Case Study of Lombok’s Traditional Wedding Practices. Indonesian Journal of Cultural Studies, 6(1).

Umam, R., & Husain, A. M. (2024). Pengintegrasian Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam : Kritikalitas dan Alternatif Solusi berdasarkan Literatur. 5(2), 1–12.

Yuliani. (2023). Nilai Islam dalam Tradisi Begawe pada Masyarakat Suku Sasak di Desa Sisik Lombok Tengah. Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, 22(2).

Zaini, A. (2015). Membentuk Keluarga Sakinah Melalui Bimbingan dan Konseling Pernikahan. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 6(1).

Downloads

Published

2025-06-24

How to Cite

MENGGALI NILAI-NILAI KONSELING PRANIKAH PADA TRADISI MANDIK KEMANTIN DI LOMBOK TIMUR. (2025). Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam, 7(1), 15-30. https://doi.org/10.32332/m8gy4h08