Bertahannya Eksistensi Islam Wetu Telu di Tengah Islam Waktu Lima

Authors

  • Sukardiman Sukardiman Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.32332/riayah.v7i01.4145

Keywords:

Wetu Telu, Lombok Islam, Sinkretism.

Abstract

Abstrac

Religion is an inseparable part of humans, as well as various forms of religious movement models, even many new religious movements. One of the new religious movements that is interesting to study is the wetu telu which is located on the island of Lombok. Wetu telu is a community that combines ancestral traditions and values. - Islamic values ​​in it. Examples of forms of religious syncretism and ancestral traditions in the wetu telu community are buang au, neluq, mituq, nyiwaq, matang puluh, metang dase, nyatus, nyiu/nyeribuk, ngurisang, ngitanang, merosok, rowah wulan, sampet jum’at, malaman qunut, malam likuran, maleman fitrah, lebaran topat, lebaran pendek, selamatan bubur puteq dan bubur abang, and maulud. The wetu telu community can continue to exist until now with all its uniqueness due to several things, namely the legitimacy of Kyai Kagungan, building inclusive interactions with Islam Time Lima based on Ancient Mosque tourism, and of course social media as a basis for continuing to exist in the current era of very strong media.

Key Word: Wetu Telu, Lombok Islam, Sinkretism

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdul Wahid, Pluralisme Agama: Paradigma Dialog Untuk Mediasi Konflik dan Dakwah, Mataram: LEPPIM, 2016.
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014.
Adeng Muchtar Ghazali, Ilmu Studi Agama, Bandung: Pustaka Setia, 2005.
Agus, Pedoman Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Mataram: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram, 2006.
Arum Wahyuni Purbohastuti, Efektivitas Media Sosial Sebagai Media Promosi, Tirtayasa Ekonomika, Vol. 12, No. 2, Oktober 2017.
Basarudin, Sejarah Perkembangan Islam di Pulau Lombok Pada Abad ke -17, Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2019.
Berugak itu tempat bangunan sederhana yang terbuat dari kayu dan berbentuk bale-bale, serta setiap sudutnya itu meiliki tiang-tiang dan beratapkan rumbai sebagai tempat menerima tamu dan beristirahat
Dadang Kahmad, Metode Penelitian Agama (Perspektif Ilmu Perbandingan Agama), Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Dadang Kahmad, Sosiologi Agama: Potret Agama Dalam Dinamika Konflik, Pluralisme dan Modernitas, Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Daniel L. Pals, Seven Theory of Religion, terjemah Inyiak Ridwwan Muzir dan M. Syukri, Yogyakarta: IRCiSoD, 2018.
Erni Budiwanti, Islam Sasak: Wetu Telu Versus Waktu Lima, Jakarta: LkiS, 2000.
Fitria Yusrifa, dkk, Meneropong Strategi Kebudayaan Melalui Kesadaran Historis “Pantang Melupakan Leluhur” Islam Wetu Telu, Jurnal Filafat, Vol. 26, No. 2, Agustus 2016.
I.B. Wirawan, Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma: Fakta Sosial, Definisi Sosial, dan Prilaku Sosial, Jakarta: KENCANA, 2015.
Jurna Petri Roszi & mutia, Akulturasi Nilai-Nilai Budaya Lokal dan Keagamaan dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku-Perilaku Sosial, FOKUS: Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan, Vol. 3, No. 2, 2018.
Lalu Ahmad Ariadi, Islam Sasak: Sebuah Manifestasi Fiqih-Budaya, Schemata, Volume 6, Nomor 2, Desember 2017.
Masnun Tahir, Tuan Guru dan Dinamika Hukum Islam di Pulau Lombok, Jurnal Asy-Syir’ah Vol. 42 No. I 2008.
Moh Soehadha, Metode Penelitian Sosial Kualitatif Untuk Studi Agama, Yogyakarta: SUKA-Press, 2018.
Ms. Udin, Tuti Harwati, Rekontruksi Peran Tuan Guru Dalam Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba di Lombok, Jurnal Ilmiah ISLAM FUTURA Vol. 19. No. 1, Agustus 2019, 144-169.
Panteisme adalah ajaran yang menyamakan Tuhan dengan kekuatan-kekuatan dan hukum-hukum alam semesta atau penyembahan kepada semua dewa dari berbagai kepercayaan.
Ramayulis, Psikologi Agama, Jakarta: Kalam Mulia, 2002.
Ryan Bartholomew, Alif Lam Mim: Kearifan Masyarakat Sasak, terjemah Imron Rosyidi, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001.
Sehat Ihsan Shadiqin, New Religious Movement di Indonesia: Studi Kasus Agama Pran-Soeh di Yogyakarta, Kontekstualita, Vol. 26, No.1, 2011.
Sindung Haryanto, Sosiologi Agama: Dari Klasik Hingga Postmodern, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015.
Sri Hartini, Dinamika Transisi Komunitas Wetu Telu Dalam Keyakinan Pelaksanaan Syari’at Islam, Jatiswara, Vol. 34, No. 2, Juli 2019.
Sunyoto Usman, Sosiologi: Sejarah, Teori, dan Metodologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
Zulfi Mubaraq, Sosiologi Agama, Malang: UIN-MALIKI Press, 2010.
Zuly Qodir, Sosiologi Agama: Teori dan Perspektif Keindonesiaan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018.

Published

2022-06-15