Gerakan Intelektual Kolektif Komunitas #Ayokedamraman dalam Pemberdayaan Warga Membangun Pariwisata Alam dan Ekonomi Kreatif
Keywords:
Intelektual Kolektif, Pariwisata, Dam Raman, Pemberdayaan, Ekonomi KreatifAbstract
Munculnya Komunitas #Ayokedamraman di Kota Metro menjadi fenomena menarik. Berawal dari sebuah komunitas anak-anak Muda sekitar Bendung Dam Raman yang sehari-hari beraktifitas sebagai petani, pelajar, kuliah dan buruh. Mereka berkumpul untuk mempercantik Dam Raman dan membangun wisata berbasis Warga. Gerakan Komunitas #Ayokedamraman adalah potret dari soliditas warga membangun intelektual kolektif dengan berbagai pihak. Selain memberikan pengalaman etnografi gerakan komunitas, gerakan #ayokedamraman juga memberi dampak bagi perkembangan wisata warga. Warga yang melihat potensi sebuah bendungan air kemudian menggerakkan warga sekitar untuk mengembangkannya sebagai tempat wisata. Dam Raman yang semula tidak aman dan rawan terjadi tindakan kriminalitas berubah menjadi tempat yang damai ramah dan aman. Soliditas warga pelan namun pasti terbangun dan mereka mulai memikirkan Dam Raman sebagai bagian dari masa depan mereka. Selain di atas, pariwisata juga memberi dampak bagi tumbuhnya ekonomi kreatif, diantaranya kuliner, arsitek, desain, kerajinan, video, foto, dan lainnya. Banyak warga sekitar yang mulai berdagang menyediakan kuliner dengan berbagai macam makanan dan minuman untuk para pengunjung wisata. Selain itu juga memberi pendapatan bagi warga pengelola mulai dari wahana air, tempat selfie, panahan dan outbond. Para Youtuber dan Photography juga banyak yang datang untuk mengabadikan keindahan Dam Raman. Penelitian ini adalah penelitian Etnografi dengan mendayagunakan teori Intelektual Kolektif Bordieu.