Konflik Horisontal Gafatar di Kalimantan Barat: Perspektif Johan Galtung

Authors

  • Nikodemus Niko Universitas Padjadjaran Bandung

Keywords:

Gafatar, Horizontal Conflict, Cultural Violence

Abstract

The Presence of Gafatar in West Kalimantan through the transmigration which bring the story of that ended in expulsion of Gafatar. This paper tries to connect the concept of culture violence by Johan Galtung with the stereotyping to the Gafatar. The stereotyping in Gafatar is the flow of astray and dangerous of movement organization, those indicated as trigger of conflict between Gafatar and the local people. This paper uses descriptive approach. This research result indicates that there is a horizontal conflict between civil society, lead to cultural violence. There should have been mapping on the cause and trigger, why conflict happened.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Kehadiran Gafatar di Kalimantan Barat melalui program transmigrasi membawa kisah yang berakhir pada pengusiran warga Gafatar. Paper ini mencoba untuk menghubungkan konsep kekerasan budaya (Johan Galtung)dengan adanya stereotyping terhadap warga Gafatar. Dengan adanya stereotype bahwa Gafatar aliran sesat serta gerakan organisasi yang berbahaya, diindikasikan sebagai pemicu konflik antara warga Gafatar dengan warga lokal. Penulisan paper ini menggunakan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya konflik horizontal antar masyarakat sipil, sudah mengarah kepada kekerasan budaya. Perlu adanya pemetaan mengenai penyebab dan pemicu konflik ini terjadi.

Downloads

Published

2017-11-02