The Meaning of the Word Patience in the Study of Tafsir Maudhu'i

Authors

  • Imam Mujaddid Alhakimi Program Magister Hukum Islam Jurusan Studi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia
  • Dzulkifli Hadi Imawan Program Magister Hukum Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32332/nizham.v11i02.7554

Keywords:

patient, Interpretation, Maudu'i

Abstract

Abstract

One of the purposes behind the revelation of the Qur'an is to serve as a guiding light for humanity. However, the content of the Qur'an, including its verses and passages, often possesses a universal nature, necessitating specialized expertise in interpreting it through various methodologies, among which is the maudhu'i interpretation. The term "patience," as an illustration, is prominently present in numerous verses of the Qur'an, expressed in diverse linguistic forms. This term is frequently associated with other concepts such as 'iffah (self-restraint), hilm (forbearance), qana'ah (contentment), and zuhud (asceticism). Beyond these facets, patience embodies a disposition of embracing all provisions from God, encompassing both favorable and unfavorable circumstances. Even in the realm of blessings that originate from the divine, a sense of patience is indispensable, mirroring the patience demonstrated in acts of devotion. For instance, when an individual diligently engages in acts of worship like prayer and fasting, the essence of patience extends to persistently upholding these acts, notwithstanding the array of temptations that might undermine one's commitment.

Keyword: Patient, Interpretation, Maudhu’i

 

Abstrak

Salah satu sebab diturunkannya al-Qur’an adalah sebagai petunjuk bagi umat manusia. Akan tetapi, ayat dan surat yang terkandung di dalam al-Qur’an adakalanya bersifat global, sehingga dibutuhkanlah keahlian dari menafsirkan al-Qur’an dengan berbagai metode, salah satunya dengan tafsir maudhu’i. Kata sabar dalam al-Qur’an contohnya, terdapat banyak dalam ayat-ayat al-Qur’an dalam berbagai bentuk kata. Kata sabar juga sering diidentifikasikan sama dengan kata ‘iffah, hilm, qana’ah dan zuhud. Terlepas dari semua itu, sabar merupakan sikap menerima semua ketentuan Allah, baik itu ketentuan baik maupun ketentuan buruk. Karena dalam hal baik yang dikaruniakan Allah pun kita juga harus bersabar, seperti halnya sabar dalam ketaatan. Ketika seseorang sudah berbuat taat dalam beribadah, contohnya dalam shalat dan berpuasa, maka konsep sabar yang harus dilaksanakan adalah senantiasa berupaya untuk konsisten dalam menjaga ketaatan tersebut, meskipun terdapat berbagai macam godaan yang akan melemahkan taatnya seseorang tersebut.

Keyword: Sabar, Tafsir, Maudhu’i

References

REFERENSI
Al-Baqi, Muhammad Fu’ad ’Abd. Mu’jam al-Mufahras li al-Alfaz al-Qur’an. Mesir: Mathba’ah Dar al-Kutub al-Mishriyyah, 1363.
Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail. Al-Jami’ al-Shahih. Juz 1. Mesir: Mathba’ah al-Salafiyyah, 1403.
Al-Farmawi, ’Abd al-Hayy. Metode Tafsir Maudhu’i: Suatu Pengantar Terjemahan al-Bidayah fi al-Tafsir al-Maudhu’i. Diterjemahkan oleh Suryan A Jamrah. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994.
Ali ibn Muhammad al-Jurjani. Al-Ta’rifat. Beirut: Dar Kitab al-Arabi, 1413.
Al-Munawar, Said Agil Husain. Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki. Jakarta: Ciputat Press, 2003.
Al-Shabuni, Ali. Al-Tibyan fi al-’Ulum al-Qur’an. Beirut: Dar al-Qalam, 1970.
al-Zarkasyi. Al-Burhan fi ’Ulum al-Qur’an. Juz 1. Kairo: Dar al-Turast, t.t.
Al-Zarqani, Abd al-’Adzim. Manahil al-’Irfan fi ’Ulum al-Qur’an. Kairo: Dar Ihya al-Kutub al-’Arabiyah, t.t.
Baidan, Nashruddin. Tafsir Maudhu’i (Solusi Kontemporer atas Masalah Sosial Kontemporer). Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
Elhany, Hemlan. “Metode Tafsir Tahlili dan Maudhu’i.” Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi 2, no. 1 (7 Juni 2018): 288. https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v2i1.1078.
HA, Abdul Jalal. Urgensi Tafsir Maudhu’i Pada Masa Kini. Jakarta: Kalam Mulia, 1990.
Jufri, Ali. “Corak dan Metodologi Tafsir Indonesia ‘Wawasan al-Qur’an’ Karya M. Quraish Shihab.” Jurnal Rausyan Fikr Vol.11, no. No.1 (2015). https://doi.org/10.24239/rsy.v11i1.73.
Junaedi, Didi. “Mengenal Lebih Dekat Metode Tafsir Maudlu’i.” Jurnal Diya al-Afkar Vol.4, no. No.01 (2016).
Kantor Berita Internasional al-Qur’an (IQNA). “Mustafa Muslim dan Ensiklopedia Tafsir al-Qur’an Pertama,” 5 Januari 2023. https://iqna.ir/id/news/3477823/mustafa-muslim-dan-ensiklopedia-tafsir-pertama/.
Manzur, Ibn. Lisan al-Arab. Kairo: Dar al-Hadis, 2003.
Mubaidillah. “Tafsir al-Lubab Karya M. Quraish Shihab (Kajian Metodologi Tafsir Kontemporer).” Jurnal Nur El-Islam Vol.3, no. No.1 (2016).
Muslim, Mustafa. Mabahits fi al-Tafsir al-Maudhu’i. Syria: Dar al-Qalam, 1989.
Muyasaroh, Lailia. “Metode Tafsir Maudhu’i.” E-Jurnal UIN Sunan Kalijaga Vol.18, No.2 (2017).
Samsurohman. Pengantar Ilmu Tafsir. Jakarta: Amzah, 2014.
Shihab, Quraish. Kaidah Tafsir. Jakarta: Lentera Hati, 2013.
———. Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan, 2007.
Yamani, Moh Tulus. “Memahami Al-Qur’an dengan Metode Tafsir Maudhu’i.” Jurnal PAI 1, no. No.2 (2015).
Yunus, Badruzzaman M, Rohman Rohman, dan Ahmad Jalaludin Rumi Durachman. “Studi Komparatif Pemikiran al-Farmawi, Baqir Shadr dan Abd al-Satar Fahtallah tentang Tafsir Maudhu’i.” Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol.1, no. No.3 (2021). https://doi.org/10.15575/jis.v1i3.12836.

Downloads

Published

2023-11-02