PENERAPAN KOMUNIKASI PERSUASIF ORANG TUA PADA ANAK REMAJA DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN DI KAWASAN REAL ESTATE DESA CICALENGKA KECAMATAN PAGEDANGAN KAB. TANGERANG BANTEN
DOI:
https://doi.org/10.32332/nizham.v11i01.6974Abstract
Remaja merupakan bagian dari usia perkembangan seorang anak yang rentan terpengaruhi oleh lingkungan, salah satunya lingkungan yang dapat menjerumuskan mereka pada kenakalan remaja. Sehingga orang tua memiliki peranan penting untuk membina keagamaan anak remajanya. Salah satu cara orang tua adalah dengan menerapkan komunikasi persuasif pada anaknya. Dari latar belakang tersebut, permasalahan yang penulis teliti adalah bagaimana orang tua di kawasan real estate Desa Cicalengka, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang – Banten menerapkan komunikasi persuasif pada anak remaja dalam melakukan pembinaan keagamaan dengan tujuan untuk mengetahui cara orang tua mengajak, mempengaruhi, dan membina anaknya agar melakukan kegiatan keagamaan dengan menerapkan komunikasi persuasif tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis pendekatan penelitian lapangan (field research). Dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik purposive sampling yakni dengan mengambil sampel dengan kriteria dan hasil sampel berjumlah 22 orang, 11 orang tua dan 11 remaja berusia 17-20 tahun. Kemudian teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan komunikasi persuasif orang tua dalam pembinaan keagamaan pada anak remaja adalah dengan berbagai cara diantaranya mengajak anak untuk shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an bersama, mengikuti kajian dimasjid, membiasakan diri membaca surah yasin pada malam jumat, serta memberikan ketauladanan untuk menciptakan akhlak yan baik bagi diri anak remaja. orang tua juga memiliki berbagai metode dalam pelaksanaan pembinaan keagamaan yaitu keteladanan, pembiasaan, nasihat, taghrib dan tarhib. Penerapan komunikasi persuasif tersebut memberikan efek kepada anak remaja, baik itu efek afektif, kognitif ataupun behavioral. Sehingga menjadikan remaja sebagai pribadi yang paham tentang nilai-nilai ajaran agama Islam dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.