ETIKA BISNIS PERJALANAN WISATA MENURUT PANDANGAN AL-QUR’AN
DOI:
https://doi.org/10.32332/nizham.v11i01.6467Keywords:
etika bisnis, perjalanan, wisata, Al-Qur’anAbstract
Penelitian ini didorong oleh beberapa persoalan dalam usaha perjalanan wisata yaitu adanya pendapat yang melarang berwisata ke negara kafir atau tempat-tempat bekas kaum yang terlaknat dan adanya praktik penipuan yang dilakukan oleh pihak penyedia jasa perjalanan wisata yang tidak bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan aktifitas pariwisata dan menelaah secara umum etika usaha perjalanan wisata yang harus dilakukan oleh biro perjalanan agar sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an. Penelitian ini menggunaan pendekatan kualitatif dengan sumber data sekunder yang berasal dari ayat-ayat Al-Qur’an dan berbagai literatur hasil kajian sebelumnya. Analisis datanya dilakukan menggunakan analisis deskriptif normatif dan induktif. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh bahwa Al-Qur’an melalui ayat-ayatnya telah memberikan landasan secara garis besar bagaimana menjalankan usaha perjalanan pariwisata. Adapun etika bisnis dalam menjalankan usaha perjalanan wisata menurut pandangan Al-Qur’an antara lain: harus bebas dari praktik riba dan gharar, bersikap jujur dan terbuka, harus memfasilitasi wisatawan yang menjadi konsumennya untuk memerhatikan waktu pelaksanaan ibadah salat, menghindari kunjungan ke tempat-temat maksiat, dan memastikan bahwa mitranya menyediakan makanan halal bagi wisatawan yang menjadi konsumennya.