Pancasila Membentuk Pendidikan Karakter Bangsa Melalui Proses Pendidikan Keislaman

Authors

  • Sumarto Sumarto

Keywords:

Pancasila, Pendidikan Karakter, Pendidikan Ke-Islaman

Abstract

Abstrak

Pancasila membentuk pendidikan karakter bangsa melalui proses pendidikan ke-Islaman. Pancasila adalah ideologi dasar bangsa Indonesia yang diwariskan dari para pendiri bangsa. Pancasila terdiri dari dua kata dalam bahasa Sansekerta, Panca artinya lima dan Sila berarti prinsip atau asas. Perkataan Pancasila memiliki lima sendi utama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmata kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini semua tercantum dalam paragraf keempat dalam pembukaan UUD 1945. Pancasila harus melekat dalam kepribadian setiap manusia Indonesia. Mereka yang menjalankan Pancasila bukan sebatas hafalan di ruang kelas, akan mudah menyadari ada persinggungan yang erat antara Pancasila dan kehidupan berbangsa.

Pembangunan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana penguatan karakter nasionalisme direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebut antara lain meliputi, nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen yang terkait lainnya dalam proses pendidikan Islam untuk menanamkan nilai-nilai tauhid sebagai pondasi kehidupan berbagsa dan bernegara, sebagaimana perjungan Rasulullah SAW di Makkah dan Madinah.

Aktualisasi Pancasila adalah bagaimana proses nilai-nilai Pancasila benar-benar dapat tercermin dalam sikap dan perilaku seluruh warga negara mulai dari pimpinan negara, aparatur negara sampai kepada rakyat biasa. Aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara memerlukan situasi dan kondisi yang memungkinkan seluruh lapisan masyarakat yang dapat mencerminkan nilai-nilai Pancasila itu dan dapat terlihat dalam perilaku bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

References

Assegaf, Rachman. Politik Pendidikan Nasional: Pergeseran Kebijakan Pendidikan Agama Islam dari Praproklamasi ke Reformasi. Yogyakarta: Kurnia Kalam, hal. 2005.
Darmadi, Hamid. Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta. 2013.
Inggar Saputra, JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 2, No. 2, Juli 2017 ISSN 2527-7057 (Online), ISSN 2545-2683 (Printed)
Mulyono, “Dinamika Aktualisasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” Artikel. Universitas Diponegoro. 2010.
Muslich, Masnur. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara. 2011, hal. 1.
Ngadino, Syahrial dan Rahman. Pancasila Dalam Makna dan Aktualisasi. Penerbit Andi: Yogyakarta. 2015.
Pipit Widiatmaka,JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 1, No. 1, Juli 2016 ISSN 2527-7057.
Suyadi. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2013, hal. 5-6.
Winarno. Peradaban Global & Pilar Kebangsaan melalui PKn: Diperoleh 10 Maret 2013 dari www. youthfluence.com. 2012.
Zainuddin Fananie. Pedoman Pendidikan Modern. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2011.

Downloads

Published

2018-07-19