RELASI KRISTEN DAN ISLAM DALAM KERANGKA MODERASI BERAGAMA DI DESA HOYANE, KECAMATAN SEKO, LUWU UTARA

Authors

  • Frans Paillin Rumbi Institut Agama Kristen Negeri Toraja
  • Semar Paonganan Institut Agama Kristen Negeri Toraja

DOI:

https://doi.org/10.32332/moderatio.v4i1.8998

Keywords:

Christians, Hoyane, Muslims, Reiligious Moderation

Abstract

In this research, we use the notion of religious moderation to examine the relationship between Christians and Muslims in Hoyane village, Seko District, North Luwu. The perspectives of Christians are highlighted in this study. In the research locus, information was gathered via interviews and observation. To find out their opinions on dealing with Muslims, we spoke with leaders in the Christian community. The study's findings demonstrate that the existence of tabligh congregations strains ties between religions. Nonetheless, Christians attempt to live with this by maintaining their relationships with Muslims. Acknowledge the growing religious consciousness among Muslims and cultivate a welcoming and tolerant mindset. They also reinforce interfaith cooperation and unity through a cultural approach.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abror, Mhd. “Moderasi Beragama Dalam Bingkai Toleransi: Kajian Islam Dan Keberagaman.” RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam 1, no. 2 (2020): 143–55.
Adiprasetya, Joas, and Nindyo Sasongko. “A Commpasinate Space-Making: Toward a Trinitarian Theologu of Friendship.” The Ecumenical Review 71, no. 1–2 (2019): 21–31.
Alam, Jems. “Sallombengang: Tradisi Rekonsiliasi Masyarakat Adat Seko Embonatana Di Sulawesi Selatan.” In Tradisi Dan Kebudayaan Nusantara, edited by Sumanto Al Qurtuby and Izak Y.M. Lattu, 227–49. Semarang: eLSA Press, 2019.
Anjaya, Carolina Etnasari, and Yonatan Alex Arifianto. “Mengembangkan Misi Gereja Dalam Bingkai Moderasi Beragama.” THRONOS: Jurnal Teologi Kristen 3, no. 1 (2021): 1–10. https://doi.org/https://doi.org/10.55884/thron.v3i1.27.
Arafah, Sitti. “Pengarusutamaan Kearifan Lokal Dalam Moderasi Beragama: Meneguhkan Kepelbagaian.” MIMIKRI: Jurnal Agama Dan Kebudayaan 6, no. 1 (2020): 58–73.
Hasanah, Uswatun. “Jama’ah Tabligh 1: Sejarah Dan Perkembangannya.” El-Afkar 6, no. 1 (2017): 1–10.
Jamaluddin. “Implementasi Moderasi Beragama Di Tengah Multikulturalitas Indonesia.” As-Salam: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman 7, no. 1 (2022): 1–13. https://www.journal.stai-yamisa.ac.id/index.php/assalam/article/view/62.
Jegalus, Norbertus. Membangun Kerukunan Beragama Dari Ko-Eksistensi Sampai Pro-Eksistensi. Yogyakarta: Titian Galang Printika, 2011.
Jie, Marcelino Bramantyoko. “Moderasi Beragama Di Indonesia Dalam Perspektif Persekutuan Allah Tritunggal Menurut Leonardo Boff.” Perspektif : Jurnal Agama Dan Kebudayaan 17, no. 2 (2022): 155–67. ttps://adityawacana.id/ojs/index.php/jpf/article/view/164.
Kahija, YF La. Penelitian Fenomenologis: Jalan Memahami Pengalaman Hidup. 2nd ed. Yogyakarta: Kanisius, 2017.
Liliweri, Alo. Prasangka Dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Kultur. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2009.
Mulyati, Sri, Achmad Abubakar, and Hasyim Hadade. “Makanan Halal Dan Tayyib Dalam Perspektif Al-Quran.” ISIHUMOR: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora 1, no. 1 (2023): 23–33. https://doi.org/https://doi.org/10.58540/isihumor.v1i1.150.
Musaffa, Muhammad Ulul Albab, and Landy Trisna Abdurrahman. “Fikih Pakaian Jamaah Tabligh: Antara Doktrin, Identitas Dan Stategi.” Harmoni: Jurnal Multikultural Dan Multireligius 22, no. 1 (2023): 48–69.
Ngelow, Zakaria J., and Martha Kumala Pandonge. Masyarakat Seko Pada Masa DI/TII (1951-1965). Makassar: Yayasan Ina Seko, 2008.
Prakosa, Pribadyo. “Moderasi Beragama: Praksis Kerukunan Antar Umat Beragama.” Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) 4, no. 1 (2022): 45–55. https://doi.org/https://doi.org/10.37364/jireh.v4i1.69.
Prayoga, Muhammad Alvridho, M. Ikhsan Ramadhan, Sabda Hafiz Fakar, Rahmad Daim Harahap, and Abdul Ghaffar. “Moderasi Beragama Antara Umat Muslim Dan Kristen Di Desa Sigara-Gara Kecamatan Patumbak.” Islam & Contemporary Issues 1, no. 2 (2021): 24–27. https://doi.org/https://doi.org/10.57251/ici.v1i2.77.
Rumbi, Frans Paillin. “Mengupayakan Dialog Intereligius Antara Alukta Dan Kristen Berdasarkan Model Penerimaandari Pau F. Knitter.” In Penguatan Moderasi Beragama Dalam Perspektif Pendidikan, Budaya Dan Tradisi Agama-Agama Di Indonesia, edited by Deflit Dujerslaim Lilo and Yohanes Krismantyo Susanta, 111–35. Yogyakarta: Kanisius, 2023.
Syahril. “Peranan Forum Kerukunan Umat Beragama Dalam Membina Kerukunan Umat Beragama Di Kota Bengkulu.” Manthiq: Jurnal Filsafat Agama Dan Pemikiran Islam 2, no. 1 (2017): 67–82. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29300/mtq.v2i1.429.
Tim Penyusun Kementrian Agama RI. Moderasi Beragama. Jakarta: Kementerian Agama RI, 2020.
Yulianto, Ridwan. “Implementasi Budaya Madrasah Dalam Membangun Sikap Moderasi Beragama.” Edukasia: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran 1, no. 1 (2020): 111–23. https://www.jurnaledukasia.org/index.php/edukasia/article/view/12.
Zazuli, M. Sejarah Agama Manusia. Yoyakarta: Narasi, 2018.

Wawancara
AWD. “Wawancara Oleh Penulis.” Hoyane, 8 Januari 2023.
DCP. “Wawancara Oleh Penulis.” Hoyane, 8 Januari 2023.
DM. “Wawancara Oleh Penulis.” Hoyane, 16 Januari 2023.
HS. “Wawancara Oleh Penulis.” Hoyane, 8 Januari 2023.
———. “Wawancara Oleh Penulis.” Hoyane, 5 Februari 2024.
MR. “Wawancara Oleh Penulis.” Hoyane, 13 Maret 2023.
PT. “Wawancara Oleh Penulis.” Hoyane, 6 Januari 2023.
PY. “Wawancara Oleh Penulis.” Hoyane, 10 Januari 2023.
SD. “Wawancara Oleh Penulis.” Hoyane, 10 Januari 2023.
SI. “Wawancara Oleh Penulis.” Hoyane, 10 Januari 2023.
SY. “Wawancara Oleh Penulis.” Hoyane, 3 Januari 2023.
UR. “Wawancara Oleh Penulis.” Hoyane, 3 Januari 2023.
ZB. “Wawancara Oleh Penulis.” Hoyane, 11 Maret 2023.
ZD. “Wawancara Oleh Penulis.” Hoyane, 15 Januari 2023.

Published

2024-06-24

How to Cite

RELASI KRISTEN DAN ISLAM DALAM KERANGKA MODERASI BERAGAMA DI DESA HOYANE, KECAMATAN SEKO, LUWU UTARA. (2024). Moderatio: Jurnal Moderasi Beragama, 4(1), 109-124. https://doi.org/10.32332/moderatio.v4i1.8998