Tubuh sebagai Abjek: Paradoks Patriarki dalam Lā Sakākīn fī Maţābikhi Hādhihi al-Madīnah (Kajian Feminisme Kristeva)
DOI:
https://doi.org/10.32332/5mcbyz26Kata Kunci:
abjeksi Julia Kristeva, sistem patriarkal, tubuh perempuan, لا سكاكين في مطابخ هذه المدينةAbstrak
Kondisi konflik sosial-politik yang berkepanjangan di Suriah turut melahirkan sistem yang menautkan kekuasaan dengan kontrol tubuh perempuan. Perempuan diposisikan di antara dua hal yaitu dituntut dalam moralitas “kesucian” namun juga diobjektifikasi oleh “hasrat”. Novel لا سكاكين في مطابخ هذه المدينة (No Knives in The Kitchen of This City) (2013) karya Khaled Khalifa turut merepresentasikan paradoks sistem patriarkal tersebut. Melalui salah satu tokoh utamanya, Sawsan, tubuhnya dianggap sebagai tubuh yang menjijikkan, sumber dosa, dan harus disingkirkan oleh sistem karena ia dianggap mengganggu stabilitas sistem melalui ketidakpatuhannya. Penelitian ini menggunakan metode eksplanatif-kualitatif. Melalui teori abjeksi Julia Kristeva, penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana paradoks sistem patriarkal sebagai lokus normal abjeksi tersebut dan bagaimana abjeksi muncul baik sebagai strategi stablilitas sistem maupun sebagai respons personal. Hasil penelitian ini adalah (1) sistem patriarkal dalam novel ini bersifat paradoks antara tubuh perempuan yang dituntut dalam konteks moralitas sosial berupa norma “kesucian” keperawanan, tubuh tertutup, dan tersembunyinya hasrat seksual namun juga diobjektifikasi dalam konteks hasrat berupa pelecehan. Paradoks sistem patriarkal ini menjadi lokus “normal” terjadinya abjeksi, (2) abjeksi muncul dari eksternal (sosial, agama, dan politik) sebagai strategi sistem untuk menjaga stabilitasnya dengan menghinakan tubuh Sawsan yang dianggap kotor, terbuka, dan berhasrat sekaligus terinternalisasi dalam dirinya melalui praktik self-abjection berupa operasi selaput dara, ambiguitas pembatasan tubuh antara terbuka dan tertutup, dan represi hasrat. Proses abjeksi ini tidak menghasilkan keutuhan subjek, melainkan membentuk subjektivitas Sawsan sebagai subject in process yang terus bergerak dalam siklus penolakan, melankolia, dan pemaknaan ulang diri tanpa stabilitas final. Abjeksi Sawsan ini tidak hanya dibaca sebagai bentuk resistensi personal, tetapi juga menyingkap kekuatan internalisasi paradoks sistem patriarkal dalam pembentukan tubuh dan kesadaran perempuan Suriah di bawah rezim al-Assad.
Referensi
Akbar, Muhammad Habib. “Busana, Tubuh, dan Maskulinitas Hegemonik Dalam Novel No Knives in the Kitchens of This City.” Buletin Al-Turas 26, no. 1 (2020): 69–83. https://doi.org/10.15408/bat.v26i1.13986.
Dagamseh, A. M., Al-Taweel, M., & Barker, J. “Cutting through Syria’s Silence: Trauma in Khalid Khalifa’s" No Knives in the Kitchens of This City" and Asaad Almohammad’s ‘An Ishmael of Syria.’” The International Journal of Literary Humanities 19, no. 2 (2021): 55. https://doi.org/10.18848/2327-7912/CGP/v19i02/55-69.
Faruk. Metode Penelitian Sastra Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2020.
Koekemoer, Christopher Wayne. “Queer Identities and Abjection in Moonlight, Lost and Found in Johannesburg, and Pride and Prejudices (The Gerald Kraak Anthology: African Perspective on Gender, Social Justice and Sexuality).” Universitas Johannesburg, 2021. https://www.proquest.com/dissertations-theses/queer-identities-abjection-em-moonlight-lost/docview/2616674145/se-2.
Kristeva, Julia. Black Sun Depression and Melancholia. New York: Columbia University Press, 1989.
———. Powers of Horror: An Essay on Abjection. New York: Columbia University Press, 1982.
———. Revolution on Poetics Language. New York: Columbia University Press, 1984.
———. Sang Pembangkang.Pdf. Yogyakarta: Circa, 2021.
Kristianto, Paulus Eko. “Aku Dalam Kehinaanku! Menafsir Kehinaan Menurut Julia Kristeva.” Gema Teologika 2, no. 1 (2017): 23–40. https://doi.org/10.21460/gema.2017.21.281.
Lestari, S. T. “Abjeksi Terhadap Identitas Queer Dalam Novel Konbini Ningen Karya Sayaka Murata.” Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada, 2023. https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/230523.
Mandolini, N. “Re-Appropriating Abjection: Feminism, Comics and the Macabre Coming-of-Age.” A Journal of Critical Studies in Culture and Politics, 2023. https://doi.org/10.20897/femenc/13560.
Naeff, J. A. “Writing Shame in Asads Syria.” Arab Studies Journal 26, no. 2 (2018): 130–49. https://www.jstor.org/stable/26732387.
Rabbat, N., & Sharp, D. “Reconstruction as Violence in Assad’s Syria.” The American University in Cairo Press, 2025. https://doi.org/10.2307/jj.18530826.
San Filippo, M. “Owning Her Abjection: Lena Dunham’s Feminist Politics of Embodiment,” HBO’s “Girls” and the Awkward Politics of Gender, Race, and Privilege, 2015.
Staniyah, Alfi Mardhiyatus, and Muhammad Khoirul Malik. “Eksistensi Wanita Dalam Buku Antologi ‘Qālū’ Karya Anis Mansour (Tinjauan Feminisme Eksistensialis Simone De Beauvoir).” Al-Fathin: Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab 6, no. 1 (2023): 121–41. https://doi.org/10.32332/al-fathin.v6i01.4567.
Stanton, Andrea. “Sober Masculinity and Nurturing Femininity : A Gendered Analysis of the Syrian Presidency Instagram Account.” Place Branding and Public Diplomacy 18, no. 4 (2022): 346–56. https://doi.org/10.1057/s41254-021-00254-y.
Udasmoro, W. & Rahmawati, A. Bahasa Kekerasan Dan Pilar-Pilar Kekuasaan Baru Masa Pandemi COVID-19 Dalam Kekerasan Di Masa Pandemi. Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, 2021.
Widiantini, Ikhaputri. “Permainan Makna Dalam Penulisan Mitos Perempuan Indonesia.” In International Conference on Indonesia Studies: Ethnicity and Globalization, 265–81, 2013.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Al-Fathin: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.







